8 maret hari perempuan sedunia 2025 ini tema sejarah dan pesan dari sekretaris jendral pbb - News | Good News From Indonesia 2025

8 Maret Hari Perempuan Sedunia 2025, Ini Tema, Sejarah dan Pesan dari Sekretaris Jendral PBB

8 Maret Hari Perempuan Sedunia 2025, Ini Tema, Sejarah dan Pesan dari Sekretaris Jendral PBB
images info

Hari Perempuan sedunia atau Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) diperingati oleh seluruh dunia pada 8 Maret setiap tahunnya. Perayaan global tiap tahun ini untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik para perempuan. Hari perayaan ini tidak hanya menjadi simbol pencapaian perempuan di berbagai bidang, tetapi juga momen refleksi untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender.

Tema Hari Perempuan Sedunia 2025

Dilansir dari laman sistus remi United Nation Women, peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 bertemakan "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment" atau "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan."

Tema ini mengajak setiap orang untuk mewujudkan kesetaraan dalam hak dan kesempatan. Selain itu, tema ini juga mengajak untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil untuk semua orang, tanpa memandang gender dan memberdayakan generasi penerus terutama bagi perempuan muda dan remaja putri sebagai pejuang perubahan. 

Perayaan hari perempuan Internasional pada tahun ini bertepatan dengan peringatan 30 tahun Landasan Aksi dan Deklarasi Beijing (Beijing Declaration and Platform for Action) yang juga terjadi di tengah meningkatnya ketidakamanan dan krisis yang makin parah. 

Sejarah Hari Perempuan Sedunia

Hari Perempuan sedunia telah dirayakan sejak awal tahun 1900-an. Pada 8 Maret 1908, para perempuan pekerja turun ke jalan untuk memperjuangkan hak mereka untuk mendapatkan upah yang lebih baik kondisi kerja yang layak, dan hak pilih

Pada tahun berikutnya, Partai Sosialis Amerika mengumumkan Hari Perempuan Nasional untuk menghormati para perempuan pejuang yang turun ke jalan. Pada 1910, Hari Perempuan mendapat pengakuan dunia setelah Clara Zetkin, seorang sosialis Jerman mengusulkan bahwa Hari Perempuan ini dirayakan tahunan secara global. 

Pada 1975, telah remi diputuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa Perempuan Internasional dirayakan pada 8 Maret setiap tahunnya. Hari Perempuan Internasional menjadi momen untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang serta memperjuangkan kesetaraan gender dan menanggapi ketidakadilan yang dialami perempuan hingga saat ini. 

Baca Juga: Kartini Masa Kini, Inilah 5 Wanita Indonesia dengan Pencapaian yang Menginspirasi Perempuan Nusantara

Pesan dari Sekretaris Jenderal PBB

António Guterres selaku sekretaris jenderal PBB berpesan untuk hari Perempuan Internasional tahun ini pada pidatonya. Dilansir dari laman situs resmi PBB, berikut ini pidatonya:

Ketika pintu kesempatan yang setara terbuka bagi perempuan dan anak perempuan, semua orang akan meraih kemenangan.

Masyarakat yang setara itu lebih makmur dan damai – dan merupakan fondasi dari pembangunan berkelanjutan.

Pada Hari Perempuan Internasional ini, kita mengakui tiga puluh tahun kemajuan dan pencapaian sejak konferensi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Beijing.

Hal ini telah mengubah hak-hak perempuan – dan menegaskan kembali hak-hak tersebut sebagai hak asasi manusia.

Sejak saat itu, perempuan dan anak perempuan telah menghancurkan penghalang, menantang stereotip, dan menuntut tempat yang seharusnya mereka miliki.

Namun, kita harus jernih melihat tantangan yang ada.

Dari penolakan hingga penggulungan, hak asasi manusia perempuan sedang diserang.

Kengerian zaman dahulu – kekerasan, diskriminasi dan ketidaksetaraan ekonomi – masih menghantui masyarakat.

Dan ancaman baru seperti algoritma yang bias memprogram ketidaksetaraan ke dalam ruang online, membuka arena baru pelecehan dan penyalahgunaan.

Alih-alih mengarusutamakan hak-hak yang setara, kita malah melihat pengarusutamaan misogini.

Kita harus melawan ketidakmanusiawian ini.

Dan terus bekerja untuk menyamakan lapangan bermain bagi perempuan dan anak perempuan.

Kita membutuhkan tindakan untuk membuka pendanaan agar negara dapat berinvestasi dalam kesetaraan – dan memprioritaskan investasi tersebut.

Tindakan untuk membuka kesempatan kerja yang setara, menutup kesenjangan upah gender, dan mengatasi tantangan seputar pekerjaan perawatan.

Tindakan untuk memperkuat dan melaksanakan hukum untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Tindakan untuk mengamankan partisipasi penuh perempuan dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam pembangunan perdamaian.

Dan tindakan untuk menghapus hambatan bagi perempuan dan anak perempuan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM).

Pakta Masa Depan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Global Digital Compact menawarkan cetak biru untuk memandu tindakan-tindakan ini.

Ketika perempuan dan anak perempuan dapat bangkit, kita semua akan berkembang.

Bersama-sama, mari kita teguh dalam mewujudkan hak, kesetaraan dan pemberdayaan menjadi kenyataan bagi semua perempuan dan anak perempuan, untuk semua orang, di mana saja.

Baca Juga: 3 Perempuan Indonesia yang Berjasa di Bidang Teknologi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FA
AD
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.