Bicara soal waktu buka puasa saat momen Ramadan, apa yang pertama kali terlintas di pikiran Kawan sekalian? Tentu azan Magrib menjadi salah satu hal yang terlintas di pikiran Kawan sebagai penanda waktu berakhirnya puasa di hari tersebut.
Azan Magrib memang menjadi salah satu momen yang banyak dinanti oleh umat Muslim yang menunaikan ibadah puasa. Apalagi bagi anak-anak yang baru belajar untuk menjalani ibadah puasa, momen azan Magrib tentu sangat ditunggu-tunggu agar bisa berpuasa penuh pada hari itu.
Hal ini wajar terjadi. Sebab waktu azan Magrib memang menjadi patokan bagi masyarakat untuk segera berbuka puasa. Terlebih menyegerakan waktu berbuka merupakan salah satu sunah yang bisa diamalkan di momen bulan suci bagi umat Muslim tersebut.
Namun tahukah Kawan ternyata azan Magrib bukanlah satu-satunya cara yang pernah dipakai di Indonesia untuk memberitahu bahwa waktu buka puasa telah tiba? Mundur beberapa tahun ke belakang, tepatnya pada 1950, terdapat satu cara unik yang diizinkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Serikat yang bisa digunakan untuk mengabarkan waktu berbuka puasa ini.
Bahkan cara ini bisa dibilang tidak bisa dijumpai lagi pada saat sekarang. Lantas apa cara unik yang digunakan untuk memberi tahu waktu buka puasa di Indonesia pada saat momen Ramadan 1950?
Waktu Puasa Ramadan
Ramadan memang menjadi salah satu bulan suci yang dinantikan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sebab bulan ini menjadi momentum bagi umat Muslim untuk bisa beramal sebanyak-banyaknya.
Apalagi ada satu ibadah khusus yang hanya dilaksanakan pada bulan suci tersebut. Ibadah tersebut merupakan puasa Ramadan yang berlangsung selama satu bulan penuh pada momentum ini.
Ketika menjalankan ibadah puasa, seorang Muslim mesti bisa menahan lapar dan dahaganya dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Setiap wilayah biasanya memiliki waktu dan lama puasa yang berbeda-beda. Di Indonesia, lama puasa berkisar 12,5 jam hingga 13 jam setiap harinya.
Waktu puasa ini dimulai ketika azan Subuh sudah dikumandangkan. Namun ada juga sebagian umat Muslim yang sudah mulai menahan sejak waktu imsak tiba.
Nantinya waktu berbuka puasa akan ditandai dengan kumandang azan Magrib di setiap daerah. Ketika azan Magrib sudah berkumandang, maka ibadah puasa yang dilaksanakan oleh seorang Muslim pada hari itu akan berakhir.
Cara Unik Memberi Tahu Waktu Buka Puasa di Indonesia saat Ramadan 1950
Dari penjelasan di atas bisa Kawan lihat mengapa azan Magrib memiliki keterkaitan erat dengan momen berbuka puasa bagi setiap umat Muslim yang mengamalkannya. Azan Magrib sering menjadi patokan untuk mengetahui apakah waktu buka puasa sudah masuk atau belum.
Namun ada cara unik yang dilakukan di Indonesia pada 1950 untuk memberitahu masuknya waktu berbuka puasa. Cara unik ini adalah dengan menyalakan kembang api ketika momen tersebut tiba.
Dilansir dari artikel "Vuurwerk Toegestaan" yang terbit di surat kabar Java Bode edisi 20 Juni 1950, Pemerintah Republik Indonesia Serikat lewat Kementerian Pertahanan memberikan izin terkait menyalakan kembang api pada saat matahari terbenam. Penggunaan kembang api ini ditujukan untuk menandai bahwa puasa pada hari tersebut sudah berakhir.
Kabar tentang pemberian izin ini juga dikabarkan di beberapa surat kabar lainnya. Beberapa surat kabar yang turut mengabarkan pemberian izin penyalaan kembang api pada saat matahari terbenam ini adalah Het Nieuwsblad voor Sumatra edisi 21 Juni 1950, De Vrije Pers edisi 20 Juni 1950, dan Nieuwe Courant edisi 20 Juni 1950.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News