Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kalian pernah mendengar istilah "panic attack" dan "anxiety". Keduanya sering dianggap sama, padahal sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan.
Memahami perbedaan ini penting agar dapat memberikan penanganan yang tepat saat mengalaminya.
Memahami Panic Attack
Panic attack, atau serangan panik, adalah episode ketakutan yang muncul secara tiba-tiba dan intens tanpa alasan yang jelas.
Menurut Simply Psychology, serangan panik sering kali mencapai puncaknya dalam 10 menit dan dapat disertai dengan jantung berdebar, sesak napas, pusing, serta perasaan takut kehilangan kendali atau bahkan kematian.
Penyebab panic attack tidak selalu jelas, tetapi faktor seperti stres berkepanjangan, trauma, atau perubahan besar dalam hidup dapat menjadi pemicunya. Selain itu, konsumsi kafein berlebihan dan kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan panik.
Meskipun panic attack bisa terasa mengerikan, kondisi ini biasanya tidak mengancam nyawa. Namun, jika terjadi secara berulang dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan profesional guna mengatasi akar penyebabnya.
Memahami Anxiety
Anxiety, atau serangan kecemasan, terjadi sebagai respons terhadap stres tertentu dan sering dikaitkan dengan perasaan khawatir, takut, serta kecemasan yang mendalam. Dr. Sanam Hafeez, seorang psikolog klinis dan anggota fakultas di Universitas Columbia, menyatakan bahwa,
“Serangan kecemasan biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap stressor tertentu dan dikaitkan dengan perasaan khawatir, takut, dan cemas. Di sisi lain, serangan panik cenderung muncul tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dan melibatkan perasaan teror, ketakutan, dan kecemasan yang mendalam."
Gejala kecemasan berkembang secara bertahap dan dapat berlangsung lebih lama dibandingkan serangan panik. Beberapa pemicunya meliputi tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik dalam hubungan.
Perbedaan Antara Panic Attack dan Anxiety
Menurut Simply Psychology, meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, terdapat beberapa perbedaan utama antara panic attack dan anxiety:
1. Pemicu: Panic attack sering muncul tiba-tiba tanpa alasan jelas, sedangkan anxiety attack biasanya dipicu oleh situasi atau peristiwa tertentu yang menimbulkan stres.
2. Durasi: Panic attack biasanya berlangsung dalam hitungan menit, sedangkan anxiety attack dapat berlangsung lebih lama, bahkan hingga berhari-hari.
3. Intensitas Gejala: Panic attack cenderung lebih intens dengan perasaan takut kehilangan kendali, sementara anxiety attack lebih bertahap dan berhubungan dengan kekhawatiran yang berkepanjangan.
Penanganan Pertama untuk Panic Attack dan Anxiety
Menangani panic attack dan anxiety memerlukan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Teknik Pernapasan – Tarik napas dalam-dalam dan perlahan untuk menenangkan sistem saraf.
2. Teknik Grounding – Gunakan metode 5-4-3-2-1 untuk mengalihkan fokus dari kecemasan.
3. Relaksasi Otot – Lakukan teknik relaksasi otot progresif untuk mengurangi ketegangan.
4. Hindari Kafein dan Nikotin – Kedua zat ini dapat memperburuk gejala kecemasan dan panik. Mengurangi konsumsi dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan.
5. Cari Dukungan – Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu dalam mengelola gejala dan mendapatkan solusi yang lebih tepat..
Jika gejala panic attack atau anxiety terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Terapi kognitif perilaku (CBT) dan, dalam beberapa kasus, medikasi dapat direkomendasikan sebagai bagian dari penanganan jangka panjang.
Dengan memahami perbedaan dan cara mengatasinya, Kawan GNFI dapat lebih siap dalam menghadapi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup. Semoga informasi ini bermanfaat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
