tarsius primata terkecil di dunia endemik indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Endemik Indonesia

Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Endemik Indonesia
images info

Tarsius merupakan primata terkecil di dunia yang punya pesona luar biasa. Meski tubuhnya mungil, hewan ini punya karakteristik yang bikin penasaran banyak orang. Kehadirannya tak hanya menambah kekayaan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengingatkan betapa pentingnya menjaga habitat alam.

Di tengah dunia yang terus berubah, tarsius tetap eksis dengan pesona “nan romantis” yang kerap disorot di berbagai media. Yuk, simak perjalanan hidup primata kecil nan menawan ini.

Baca Juga: Taman Burung Jagat Satwa Nusantara: Rumah bagi Hewan Langka Indonesia

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia

Tarsius, primata terkecil di dunia, memiliki ukuran tubuh yang sangat mini, hanya sekitar 9 hingga 16 cm dengan berat antara 80 hingga 150 gram. Uniknya, ekornya bisa mencapai dua kali panjang tubuhnya.

Ciri fisik yang paling mencolok dari tarsius adalah mata besarnya yang berukuran 16 mm, yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

Kaki belakangnya juga panjang, dua kali panjang tubuhnya, dan jari-jari kakinya dilengkapi dengan bantalan perekat yang memudahkan mereka bergerak di pepohonan.

Salah satu keunikan tarsius adalah kemampuannya untuk memutar kepala hingga 180 derajat, mirip dengan burung hantu. Namun, tarsius tidak bisa menggerakkan bola matanya, sehingga mereka harus memutar kepala untuk melihat sekeliling.

Habitat dan Persebaran di Indonesia

Tarsius adalah hewan endemik yang dapat ditemukan di Indonesia, khususnya di Sulawesi. Di sana, terdapat 11 spesies tarsius, termasuk Tarsius spectrumgurskyae dan Tarsius supriatnai. Lokasi terkenal untuk melihat tarsius adalah Cagar Alam Tangkoko Batuangus di Sulawesi Utara dan Pulau Belitung, yang menjadi habitat Tarsius bancanus saltator.

Tarsius biasanya tinggal di hutan primer dan sekunder, dekat permukaan tanah, dan sering ditemukan di rongga pohon. Habitat yang ideal bagi mereka adalah tempat yang sejuk dan lembap, di mana mereka bisa bersembunyi dari predator.

Baca Juga: Jumlah Spesies Burung di Indonesia Bertambah pada 2024, Sulawesi Masih Terbanyak

Perilaku Unik dan Fakta Menarik 

Tarsius adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari dan tidur siang dengan satu mata terbuka. Mereka adalah karnivora sejati, memakan serangga, reptil kecil, burung, dan bahkan kelelawar.

Menariknya, tarsius dikenal sebagai hewan monogami yang setia nan romantis, hanya memiliki satu pasangan seumur hidup.

Fakta Menarik

  • Lompatan yang Mencengangkan: Tarsius mampu melompat hingga 3 meter vertikal, yang membuatnya sangat lincah.
  • Duet Vokal: Mereka memiliki kemampuan bersuara dalam frekuensi ultrasonik dan sering melakukan duet romantis saat fajar.
  • Fosil Hidup: Tarsius adalah spesies primata tertua yang telah ada selama 55 juta tahun, menjadikannya fosil hidup yang sangat berharga.

Ancaman dan Upaya Pelestarian

Sayangnya, tarsius menghadapi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan kepunahan. Deforestasi, perburuan liar, dan perdagangan hewan eksotis adalah beberapa penyebab utama yang mengancam keberadaan mereka. Saat ini, tarsius dilindungi oleh UU No. 5/1990 dan masuk dalam kategori Vulnerable menurut IUCN.

Berbagai program konservasi telah dilakukan untuk melindungi tarsius, termasuk edukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian satwa ini. Tarsius Center Belitung juga berperan aktif dalam program konservasi dan ekowisata berbasis partisipasi lokal, yang membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga habitat tarsius.

Baca Juga: Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Destinasi Ekowisata Sulawesi Tenggara

Tarsius bukan hanya sekadar primata terkecil di dunia, tetapi juga simbol kekayaan biodiversitas Indonesia. Dengan keunikan fisik dan perilakunya, tarsius layak untuk dilindungi dan dilestarikan.

Mari, kita bersama-sama menjaga kelestarian habitat mereka dan mendukung upaya konservasi agar generasi mendatang juga bisa mengenal dan mencintai tarsius.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.