penanggulangan tb melalui aksi nyata langkah mahasiswa uin jakarta dalam edukasi kesehatan - News | Good News From Indonesia 2025

Penanggulangan TB Melalui Aksi Nyata, Langkah Mahasiswa UIN Jakarta dalam Edukasi Kesehatan

Penanggulangan TB Melalui Aksi Nyata, Langkah Mahasiswa UIN Jakarta dalam Edukasi Kesehatan
images info

Di Kelurahan Kedung Badak, Kota Bogor, sejumlah mahasiswa Kelompok 5 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I dan II dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan berbagai kegiatan pendidikan dan intervensi kesehatan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tuberkulosis (TB), yang masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), Kelurahan Kedung Badak mencatat 142 kasus tuberkulosis pada tahun 2024. Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan intervensi yang tepat sasaran untuk menghentikan penyebaran tuberkulosis.

Mahasiswa PBL I menganalisis situasi baru dan menemukan hasilnya; PBL II membuat tiga program intervensi unggulan untuk mengurangi jumlah kasus TB yang tinggi di daerah tersebut. TIBATIBE (Tingkatkan Niat Bersama untuk TB Beres), program pertama, diluncurkan pada 5 Februari 2025 secara offline dan pada 7 Februari 2025 secara online.

Puji Program Cek Kesehatan Gratis Indonesia, WHO: Inisiatif yang Hebat!

Puskesmas Kedung Badak mengadakan kegiatan offline dan Active Case Finding (ACF). Untuk saat ini, kegiatan berbasis internet ditampilkan dalam video edukasi kesehatan yang diunggah di akun Instagram PBL Kelompok 5 (@pbl5kedungbadak).

Selain itu, unggahan video juga bekerja sama dengan akun Instagram dari berbagai lembaga kesehatan, termasuk Dinas Kesehatan Kota Bogor (@dinkeskotabogor), Tim TBC Kota Bogor (@tbc.kotabogor), dan Program Studi Kesehatan Masyarakat (@kesmas_uinjkt).

Pada 6 Februari 2025, diluncurkan program kedua yang disebut BERSAMA (Berbagi Semangat Membangun Aksi). Tujuan program ini adalah untuk memberikan dukungan emosional kepada penderita TB melalui pengalaman penyintas yang masih menjalani pengobatan. Dr. Siti Rahmah HL, M.KKK, memimpin kegiatan ini dan bertindak sebagai fasilitator dalam sesi berbagi.

Ternyata, Stunting Dapat Dilihat dari Kondisi Kesehatan Gigi pada Anak

Tiga penyintas tuberkulosis, tiga penderita tuberkulosis, dan dua anggota masyarakat umum hadir di acara tersebut. Salah satu penyintas tuberkulosis, Ratna, berkata, "Saya semangat untuk sembuh karena ada anak dan orang tua yang menunggu saya sembuh."

Ruslandi, seorang penyintas TB yang bertugas sebagai admin komunitas, mengelola program ini secara online melalui komunitas TB. Tujuan komunitas ini adalah untuk memberikan dukungan sosial kepada pasien TB di wilayah kerja puskesmas Kedung Badak sehingga mereka dapat menyelesaikan pengobatan mereka dengan sempurna dan tetap memiliki keinginan untuk sembuh.

FLIP-TB (Flipchart Tuberkulosis), program ketiga, menyajikan media edukasi berupa flipchart kepada kader TB dan posyandu di RW 1, 4, dan 9.

Flipchart ini dibuat untuk menjadi alat bantu interaktif untuk memberikan informasi tentang pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan TB. Pada 5-7 Februari 2025, empat kader di wilayah Kelurahan Kedung Badak menerimanya untuk digunakan dalam sesi edukasi masyarakat.

Dr. Karunia Ika Mastri, Kepala Puskesmas Kedung Badak, mengapresiasi upaya mahasiswa dalam memerangi TB di wilayahnya. Beliau berharap program yang telah dilaksanakan dapat dilanjutkan dan digunakan sebagai model intervensi untuk daerah lain yang mengalami masalah serupa.

Kolaborasi Nutrifood dan Media, Dorong Literasi Kesehatan untuk Masyarakat Indonesia

Diharapkan stigma terhadap TB akan berkurang, dukungan terhadap penderita semakin meningkat, dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dan pengobatan TB semakin meluas di masyarakat dengan adanya semangat kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Dengan tiga program unggulan yang telah dijalankan, khususnya Program BERSAMA yang menekankan dukungan sosial dan penguatan komunitas, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap TB semakin meningkat.

Program ini membuktikan bahwa penanganan TB tidak hanya membutuhkan edukasi medis, tetapi juga pendekatan sosial dan psikologis agar penderita lebih termotivasi dalam menjalani pengobatan hingga sembuh sepenuhnya.

Mahasiswa UIN Jakarta berhasil memberikan dampak disertai dengan aksi jangka panjang terhadap pengendalian TB di Kelurahan Kedung Badak dengan menerapkan semangat pendidikan dalam kehidupan nyata.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.