mengapa work from cafe wfc menjadi tren di kalangan mahasiswa dan pekerja - News | Good News From Indonesia 2025

Mengapa Work From Cafe (WFC) Menjadi Tren di Kalangan Mahasiswa dan Pekerja?

Mengapa Work From Cafe (WFC) Menjadi Tren di Kalangan Mahasiswa dan Pekerja?
images info

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 silam telah membawa perubahan sosial dalam tatanan kehidupan masyarakat. Perubahan sosial ini muncul ketika pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April 2020 yang memaksa seluruh masyarakat melakukan aktivitasnya dari rumah sehingga menimbulkan perubahan sistem bekerja dari kantor (work from office) menjadi bekerja dari rumah (work from home) dan belajar mengajar yang berubah menjadi online learning.

Lima tahun pasca terjadinya pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ternyata sistem work from home dan online learning masih terus diberlakukan hingga saat ini. Hal ini dapat terjadi karena berbagai aplikasi yang muncul saat pandemi menjadi faktor pendukung untuk melakukan kegiatan work from home dan online learning.

Dengan demikian, sistem work from home dan online learning masih tetap diterapkan dengan berbagai perkembangan yang disesuaikan. Jika saat pandemi kebijakan yang berlaku adalah bekerja atau belajar hanya bisa dari rumah (work/study from home), maka saat ini dengan kondisi normal tanpa ada virus Covid-19, kegiatan tersebut dikembangkan menjadi bekerja atau belajar dari mana saja (work from anywhere).

Work/study from anywhere memberikan kebebasan bagi individu untuk dapat bekerja atau belajar dari mana saja secara jarak jauh dan memiliki waktu yang fleksibel tanpa harus terikat pada lokasi fisik tertentu seperti kantor atau ruang kelas. Fleksibilitas ini memungkinkan individu untuk menciptakan lingkungan kerja atau pembelajaran yang paling sesuai dengan gaya hidup mereka, termasuk dari rumah, kafe, ataupun destinasi wisata.

Artikel ini akan berfokus memberikan analisis sosiologis terkait fenomena Work From Cafe yang hingga saat ini digandrungi oleh kalangan mahasiswa dan pekerja.

Berubahnya Kafe dari Ruang Interaksi Menjadi Ruang Produktivitas

Pada awalnya, kafe identik dengan ruang interaksi yang dimaknai sebagai tempat berkumpulnya sebagian atau sekelompok orang untuk saling bercengkerama. Kafe bukan hanya sekedar tempat untuk menikmati makanan dan minuman, melainkan sudah menjadi salah satu panggung kehidupan sosial yang memfasilitasi pertemuan antarindividu.

Selain menjadi ruang interaksi, saat ini kafe mengalami pergeseran makna dari ruang interaksi menjadi ruang produktivitas karena banyak pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran yang suka menghabiskan waktunya untuk belajar, berdiskusi, dan bekerja di kafe. Fenomena inilah yang disebut Work From Cafe (WFC).

Kafe memiliki banyak keunggulan termasuk suasana yang nyaman dan inspiratif, serta fasilitas yang memadai seperti adanya wifi dan koneksi internet yang cepat sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan membuat mereka yang berkunjung menjadi lebih semangat dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.

Fenomena Work From Cafe dalam Kajian Sosiologi

Fenomena work from cafe yang dilakukan di Warunk Upnormal menunjukkan bahwa saat ini kafe mengalami perubahan fungsi dari yang awalnya sebagai ruang interaksi, kini menjadi ruang produktivitas. Perubahan ini dapat dianalisis dengan teori interaksionisme simbolik. Seorang tokoh Sosiologi bernama Herbert Blumer menciptakan sebuah teori interaksionisme simbolik yang dikenal dengan teori self-indication.

Pada teori ini dijelaskan bahwa tindakan manusia didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya lewat proses yang oleh Blumer disebut self-indication, yaitu proses komunikasi dengan diri individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberikan makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut.

Berikut analisis teori self-indication terhadap individu yang memaknai kafe sebagai ruang interaksi dengan individu yang memaknai kafe sebagai ruang simbolis untuk melakukan produktivitas.

Sesuai dengan teori Blumer terkait self-indication yang telah dijelaskan, dalam konteks fenomena Work From Cafe ini menunjukkan bahwa terjadi sebuah proses yang dialami oleh individu dalam setiap tindakannya.

Hal ini diawali dengan adanya pengetahuan terkait tren Work From Cafe yang sedang populer, setelahmengetahui tren tersebut individu akan mencari kafe yang cocok berdasarkan rekomendasi ataupun pengalaman pribadi.

Ketika sudah menemukan kafe yang cocok, individu akan menilai bagaimana fasilitas yang disediakan oleh kafe tersebut, apakah mendukung untuk melakukan kegiatan Work From Cafe atau tidak.

Jika kafe tersebut dinilai memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan kegiatan work from cafe maka akan memunculkan pemaknaan bahwa kafe tersebut layak untuk dijadikan tempat melakukan produktivitas, seperti belajar, bekerja, atau berdiskusi.

Ketika telah tercipta pemaknaan, maka individu akan memutuskan tindakannya, dalam hal ini tindakannya berupa mengunjungi kafe tersebut untuk melakukan produktivitas.

Pengalaman Melakukan Work From Cafe

Berdasarkan pengalaman melakukan Work From Cafe, kafe memiliki daya pikat tersendiri berupa kenyamanan yang berasal dari desain interior, fasilitas yang disediakan, hingga suasana yang diciptakan.

Biasanya akses internet atau WiFi yang tersedia di kafe memiliki kecepatan maksimal sehingga sangat mendukung berbagai aktivitas online. Kemudian, ruangan yang ber-AC, tertata rapi, dan seringkali diiringi musik berhasil menciptakan suasana yang sangat nyaman untuk produktif.

Terakhir, ketika merasa lapar pun tinggal berjalan ke kasir untuk memesan makanan dan minuman kesukaan. Hal inilah yang membuat kegiatan bekerja dari kafe atau Work From Cafe masih digandrungi para mahasiswa dan pekerja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SN
IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.