Permainan merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan oleh anak-anak untuk mengisi waktu luang. Saat ini, permainan tidak hanya secara tradisional melainkan secara online dengan smartphone.
Sayangnya, keberadaan permainan online ini semakin menggeser keberadaan permainan tradisional terutama di kota-kota besar. Padahal, anak-anak dapat memperoleh segudang manfaat melalui permainan tradisional.
Melalui permainan, anak-anak telah melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan. Permainan tradisional Indonesia tidak sebatas hiburan, melainkan sebuah sarana untuk mengasah ketahanan fisik dan aspek sosial anak.
Sebut saja permainan egrang yang memberikan manfaat terhadap perkembangan anak. Kemampuan kinestetik, keseimbangan tubuh, dan melatih kerja sama dengan sebaya dapat diperoleh melalui permainan tersebut.
Baca juga: Oray-Orayan, Permainan Tradisional Asal Jawa Barat yang Bermanfaat bagi Perkembangan Anak
Egrang Bambu sebagai Sarana Melatih Keterampilan Kinestetik Anak
Dalam penelitian Afakhrul Masub Bakhtiar, keterampilan kinestetik merupakan kemampuan yang merujuk pada aktivitas fisik, pola perilaku, dan kemampuan fisik saat melakukan interaksi. Kualitas kemampuan kinestetik yang baik penting dimiliki tiap manusia.
Di samping hiburan, permainan egrang dapat menjadi inovasi dalam meningkatkan kemampuan kinestetik anak. Selain itu, sebagai upaya melestarikan kebudayaan Indonesia.
Egrang merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan sepasang alat yang terbuat dari bambu dengan pijakan di setiap pasangnya. Masing-masing panjang bambu tersebut kurang lebih 2 meter.
Pijakannya terletak sekitar 50 cm dari bagian bawah bambu yang diberi lubang dan dimasukkan bambu berukuran 20-30 cm. Egrang dimainkan dengan cara memijakkan kedua kaki pada pijakan bambu kemudian melangkah secara bergantian ke depan.
Permainan tradisional asal Jawa Barat ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan kinestetik anak, karena pada praktiknya mengarah pada pengasahan kemampuan kinestetik yaitu membentuk sinergi antara otot-otot kaki, lengan, keseimbangan tubuh, dan otak.
Ketangkasan, kolaborasi, dan keterampilan dapat dilatih melalui gerakan yang dihasilkan dari langkah-langkah saat memainkan egrang. Dapat disimpulkan, permainan ini menjadi alternatif solusi dalam menangani penurunan kemampuan kinestetik pada anak akibat screentime yang cukup sulit dikendalikan.
Pemanfaatan Batok Kelapa menjadi Egrang untuk Melatih Kemampuan Kinestetik Anak
Berdasarkan penelitian Hasan et al. disebutkan, berangkat dari permasalahan melimpahnya limbah batok kelapa di daerah Lamongan, ada berbagai kerajinan yang bisa dimanfaatkan, salah satunya egrang batok kelapa.
Cara membuatnya cukup mudah, yaitu batok kelapa yang telah kosong dibelah menjadi dua bagian sama besar. Kemudian pada masing-masing bagian dibuat lubang yang akan dimasukkan tali yang menyatukan dua bagian tersebut dan digunakan sebagai pegangan.
Keterampilan kinestetik anak bergantung signifikan terhadap kerja sama antara otak, saraf, dan otot. Kematangan otot anak dapat diukur melalui keterampilan kinestetik yang nantinya anak mampu melatih keseimbangan dan memiliki fisik yang kuat.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dari permainan egrang batok kelapa untuk meningkatkan keterampilan kinestetik anak. Selain itu, anak-anak dapat mengenal serta menumbuhkan minat akan permainan tradisional.
Sayangnya, permainan egrang batok kelapa sudah jarang dimainkan. Padahal, selain bermanfaat sebagai sarana melatih keterampilan kinestetik anak, permainan ini juga dapat mengurangi sampah dan berpeluang sebagai sumber penghasilan. Di mana kerajinan tangan tersebut dapat dijual ke lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini yang kemudian dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Baca juga: Eksistensi Permainan Egrang di Tengah Kemajuan Zaman
Memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, seperti bambu dan batok kelapa dapat memberikan berbagai manfaat. Selain manfaat bagi tubuh, memanfaatkan limbah batok kelapa juga menerapkan konsep pengelolaan sampah yang benar yaitu 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Tidak hanya mendapatkan kesehatan jasmani, tetapi juga turut menjaga lingkungan agar senantiasa asri. Jika lingkungan sekitar kita terjaga, tubuh pun akan terjaga kesehatannya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News