sosialisasi briket arang dari sekam padi mahasiswa kkn universitas singaperbangsa karawang dorong energi alternatif - News | Good News From Indonesia 2025

Sosialisasi Briket Arang dari Sekam Padi: Mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang Dorong Energi Alternatif

Sosialisasi Briket Arang dari Sekam Padi: Mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang Dorong Energi Alternatif
images info

Karawang, 22 Januari 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan briket arang dari sekam padi di Desa Kertamulya.

Kegiatan ini dipimpin oleh Nanda Abdullah dan berlangsung bersamaan dengan acara Minggon Desa, sebuah pertemuan rutin di mana perangkat desa dan warga berkumpul untuk membahas masalah lokal. Tujuan dari komunitas ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mengubah limbah sekam padi menjadi bahan bakar alternatif yang aman bagi lingkungan, murah, dan menguntungkan.

Setiap musim panen, Desa Kertamulya menghasilkan banyak sekam padi sebagai daerah agraris. Sayangnya, limbah sekam ini seringkali dibakar begitu saja, menyebabkan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca.

Sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN Unsika memperkenalkan teknologi sederhana yang mengubah sekam padi menjadi briket arang. Briket arang ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak, menghangatkan ruangan, atau bahkan digunakan dalam skala industri kecil.

Workshop Membuat Lampion Berbasis Ramah Lingkungan dan Cookies di Oakwood Suites Kuningan Jakarta

Pelatihan Pembuatan Briket Arang dari Sekam Padi

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pelatihan langsung di Balai Desa Kertamulya, yang dihadiri oleh petani, ibu rumah tangga, perangkat desa, dan pemuda lokal. Selama sesi ini, siswa mempraktikkan secara langsung pembuatan briket arang dari sekam padi menggunakan peralatan sederhana yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Beberapa tahapan terlibat dalam proses ini, termasuk:

  • Karbonisasi Sekam Padi: Metode pirolisis digunakan untuk membakar sekam padi untuk menghasilkan arang sekam yang berkualitas tinggi dan tidak menghasilkan terlalu banyak asap saat digunakan sebagai bahan bakar.
  • Mencampur Perekat Alami Arang sekam yang dibuat kemudian dicampur dengan perekat alami seperti kanji atau tepung tapioka untuk memastikan briket tetap padat dan tidak mudah hancur saat digunakan.
  • Kemudian gunakan alat sederhana untuk mencetak briket campuran arang dan perekat. Para peserta diberi instruksi untuk mencetak briket dengan tangan atau membuat cetakan manual yang mudah dibuat sendiri di rumah.
  • Pengeringan Briket: Briket yang sudah dicetak harus dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1–2 hari atau menggunakan oven sederhana agar memiliki ketahanan yang lebih baik saat digunakan sebagai bahan bakar.

Dalam sesi praktik ini, warga sangat antusias karena mereka menyadari bahwa bahan baku briket sangat mudah didapatkan dan tidak memerlukan biaya besar. Beberapa peserta bahkan mencoba langsung mencetak briket sendiri dengan panduan dari mahasiswa KKN.

Langkah Nyata dari Kebijakan Ke Aksi Kongkrit untuk Lingkungan
Briket Arang | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Dampak Ekonomi dan Lingkungan Briket Arang Sekam Padi

Selain memberikan pelatihan teknis, mahasiswa KKN membahas manfaat ekologis dan ekonomis dari briket arang sekam padi. Dibandingkan dengan arang kayu atau bahan bakar fosil seperti gas LPG dan minyak tanah, briket arang sekam padi memiliki sejumlah keunggulan:

Lebih Ramah Lingkungan

Briket arang sekam padi dibuat dengan limbah pertanian yang sebelumnya tidak terpakai, sehingga mengurangi pembakaran terbuka yang sering terjadi di pedesaan. Selain itu, menggunakannya menghasilkan lebih sedikit asap daripada arang kayu, sehingga lebih ramah lingkungan bagi masyarakat.

Bahan Baku Sekam Padi Murah dan Mudah Diakses

Bahan baku sekam padi gratis untuk petani. Pembuatannya mudah dan tidak membutuhkan peralatan mahal, sehingga penduduk desa dapat membuat briket secara mandiri tanpa bergantung pada bahan bakar yang lebih mahal.

Berpotensi Menjadi Sumber Penghasilan Baru

Pembuatan briket arang sekam padi dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat desa jika dikembangkan lebih lanjut.

Produk ini dapat dibuat dalam skala lebih besar untuk memenuhi permintaan industri rumah tangga dan usaha kecil dan menengah (UMKM) kuliner, atau bahkan dapat dijual ke pasar lokal.

Kepala Desa Kertamulya, yang hadir di acara tersebut, sangat mengapresiasi upaya mahasiswa KKN yang berhasil menyelesaikan masalah masyarakat secara nyata.

Kerajinan Keset dari Kain Perca, Inovasi dalam Ekonomi Kreatif dan Perlindungan Lingkungan

Antusiasme Warga dan Harapan Ke Depan

Menyambut sosialisasi ini, banyak warga yang ingin mencoba membuat briket sendiri dan berharap mendapatkan bantuan agar mereka dapat menggunakan teknologi ini secara mandiri. Beberapa petani bahkan mulai berbicara tentang membentuk kelompok kecil untuk membuat briket untuk kebutuhan sendiri dan untuk dijual.

“Kalau bisa diproduksi dalam jumlah banyak, saya rasa bisa dijual ke warung-warung atau pedagang sate yang butuh arang untuk masak. Ini bisa jadi usaha baru buat kita,” kata Bu Siti, seorang ibu rumah tangga yang ikut dalam pelatihan.

Dengan sosialisasi ini, mahasiswa KKN Unsika berhasil memperkenalkan konsep limbah pertanian kepada masyarakat secara lebih luas. Diharapkan bahwa penggunaan briket arang dari sekam padi akan menjadi awal dari inisiatif yang lebih besar untuk mendukung pengelolaan limbah menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Para mahasiswa KKN berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mendukung produksi briket dalam skala yang lebih luas sebagai langkah berikutnya. Desa Kertamulya berharap dapat menjadi contoh bagi desa lain untuk menggunakan limbah pertanian untuk menghasilkan energi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TR
AS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.