teh kayu aro warisan nusantara dari jambi yang legendaris - News | Good News From Indonesia 2025

Teh Kayu Aro, Warisan Nusantara dari Jambi yang Legendaris

Teh Kayu Aro, Warisan Nusantara dari Jambi yang Legendaris
images info

Teh Kayu Aro merupakan salah satu teh asli dari Indonesia yang memiliki keistimewaan, yaitu hanya tumbuh di Indonesia, lebih tepatnya di wilayah kaki Gunung Kerinci, Jambi. Mengutip dari situs Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), keistimewaan lainnya adalah teh kayu aro ini kerap diminum kalangan bangsawan. Bahkan di tahun 2021, Kemenparekraf menggunakan storytelling “Teh Kayu Aro adalah Teh Kesukaan Ratu Inggris”, untuk menarik wisatawan berkunjung ke Jambi.

Baca juga: Mantap! Indonesia Jadi Salah Satu Produsen Teh Terbesar di Dunia

Teh ini berasal dari perkebunan Kayu Aro yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasi perkebunan berada di lereng Gunung Kerinci dengan ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut.

Perkebunan ini merupakan salah satu pemasok utama teh berkualitas tinggi, terutama untuk jenis teh hitam, yang dikenal dengan cita rasa khas dan aroma yang kuat. Produk teh kayu aro dengan kualitas paling tinggi hanya dipasarkan sebagai produk ekspor ke luar negri dengan pangsa pasar negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. 

Teh Asli Indonesia
info gambar

Keunikan Teh Kayu Aro

Untuk Kawan GNFI yang penasaran dengan keunikan teh kayu aro ini, berikut adalah beberapa karakteristik unik yang membedakan teh kayu aro dari teh jenis lainnya:

  • Proses Pengolahan Tradisional: Salah satu metode pengolahan tradisional adalah pengolahan dengan metode fermentasi, sehingga memberikan aroma khas yang pekat dan kaya rasa. Meskipun telah mengalami proses modernisasi, beberapa aspek pengolahan teh kayu aro masih mempertahankan metode tradisional, karena metode ini dipercaya mampu menjaga kualitas dan cita rasa teh yang autentik.
  • Rasa dan Aroma Khas: Penggunaan metode tradisional yang telah dibahas sebelumnya, menghasilkan rasa teh yang kuat dan aroma yang khas. Daun teh dari kebun ini memiliki kandungan polifenol tinggi, yang memberikan rasa lebih pekat dan aroma lebih harum dibandingkan teh dari daerah lain.
  • Ketinggian dan Iklim yang Ideal: Lokasi perkebunan yang terletak pada ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut, serta memiliki iklim sejuk dan lembap, adalah kondisi yang sangat ideal untuk menghasilkan daun teh berkualitas tinggi.
  • Lingkungan yang Bersih dan Terjaga: Prinsip keberlanjutan yang diterapkan dalam pengelolaan kebun, memastikan bahwa teh yang dihasilkan bebas dari kontaminasi bahan kimia berbahaya, sehingga dapat menghasilkan produk teh yang bersih dan sehat.
Baca juga: Mengenal Perbedaan 4 Macam Jenis Teh Di Indonesia

Teh Kayu Aro Populer di Kalangan Bangsawan

Kawan GNFI tentunya pernah mendengar tentang afternoon tea. Suatu tradisi minum teh di sore hari dan disertai menikmati kue-kue ringan, yang dipopulerkan oleh kalangan bangsawan di Kerajaan Inggris.

Tradisi yang awalnya bertujuan untuk mengatasi rasa lapar diantara waktu makan siang dan waktu makan malam, di abad ke-19 telah berkembang menjadi tren acara sosial yang populer di kalangan masyarakat kelas atas di Eropa. 

Tradisi Minum Teh
info gambar

Perkebunan Kayu Aro dibangun pemerintah Belanda pada tahun 1925, dengan salah satu tujuannya untuk memenuhi permintaan produk teh dari negara-negara Eropa. Tingginya permintaan teh berkualitas premium, tentunya erat hubungannya dengan perkembangan tren afternoon tea dari kalangan bangsawan dan masyarakat kelas atas di eropa.

Baca juga: Mengenal Budaya Minum Teh di Indonesia dan Ragam Teh Herbal

Sejak zaman kolonial, teh kayu aro telah diekspor ke Eropa, termasuk Inggris. Kualitas teh yang dihasilkan mendapat pujian dari para pecinta teh di sana. Teh kayu aro menjadi pilihan keluarga kerajaan di Eropa, karena kualitas teh ini adalah kualitas nomor satu (grade I).

Ratu Belanda sejak zaman Ratu Wihelmina, Ratu Juliana hingga Ratu Beatrix, merupakan penikmat teh dari Kayu Aro. Begitu juga dengan mendiang Ratu Elizabeth II dari Inggris yang menjadikan teh kayu aro sebagai salah satu teh favoritnya, karena keunikan rasa dan aromanya yang sulit ditemukan pada teh dari daerah lain.

Bahkan pada tahun 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa teh Kerinci menjadi teh kesukaan Menteri Pariwisata Bulgaria, Zaritsa Dinkova. Cerita itu beliau dapatkan setelah melakukan kunjungan kerja ke Bulgaria.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.