getuk lindri jajanan tradisional yang masih ramai diminati - News | Good News From Indonesia 2025

Getuk Lindri, Jajanan Tradisional yang Masih Ramai Diminati

Getuk Lindri, Jajanan Tradisional yang Masih Ramai Diminati
images info

Bicara soal budaya, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan keberagaman budaya yang membentang luas di setiap daerahnya. Keberagaman ini meliputi pakaian, rumah adat, bahasa, adat istiadat, makanan, kepercayaan atau ritual kerohanian, dan masih banyak lagi.

Artikel ini akan membahas seputar getuk lindri yang merupakan jajanan tradisional dari suku Jawa. Terbuat dari singkong, jajanan ini masih terbilang ramai dicari dan diminati oleh masyarakat. Rasanya unik dan membuat perut terasa kenyang bila memakannya. 

1. Asal-Usul Gethuk Lindri

Getuk lindri berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kata "getuk" berasal dari suara yang dihasilkan saat menumbuk singkong, sedangkan "lindri" berasal dari alat penggulung adonan getuk.

Makanan ini merupakan salah satu varian dari getuk, jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang telah dikonsumsi sejak zaman kolonial Belanda. Dahulu, masyarakat Jawa sering mengolah singkong sebagai makanan pokok alternatif karena lebih mudah didapat dibandingkan beras.

Seiring waktu, getuk mengalami inovasi dalam bentuk dan tekstur. Getuk lindri pertama kali muncul sebagai variasi dari getuk biasa dengan tekstur yang lebih lembut dan tampilan yang lebih menarik. Bentuk berulir khasnya dibuat dengan menggunakan alat gilingan mi atau cetakan khusus, lalu disajikan dengan taburan kelapa parut.

Bubur Sekoi, Makanan Tradisional Khas Bengkulu yang Dulunya Menjadi Solusi saat Musim Paceklik

2. Cara Membuat Getuk Lindri

Cara pembuatan getuk lindri terbilang tidak begitu mudah karena banyak proses yang harus dilakukan. Untuk membuat getuk lindri, pertama-tama siapkan bahan utama, yaitu singkong yang telah dikupas dan dicuci bersih. Rebus atau kukus singkong hingga empuk, lalu tiriskan.

Setelah itu, tumbuk atau haluskan singkong yang masih hangat agar teksturnya lebih lembut. Tambahkan gula pasir, sedikit garam, serta vanili jika diinginkan, lalu aduk hingga merata. Jika ingin memberikan warna pada gethuk lindri, tambahkan pewarna makanan sesuai selera dan uleni kembali hingga warna tercampur sempurna.

Setelah adonan siap, masukkan ke dalam gilingan mi atau cetakan gethuk lindri untuk membentuk tekstur berulir khasnya. Potong sesuai ukuran yang diinginkan dan tata di atas wadah. Untuk penyajian, taburi dengan kelapa parut yang sebelumnya telah dikukus agar lebih awet dan tidak cepat basi.

Bertahan dengan zaman yang semakin maju, tentu tidak mudah untuk jajanan tradisional. Penyebabnya adalah banyak kebudayaan luar yang masuk sehingga dengan perlahan jajanan tradisional Indonesia pun bergeser atau dengan kata lain tergantikan.

Akan tetapi, getuk lindri termasuk ke dalam jajanan tradisional yang masih banyak diminati dan dicari oleh masyarakat, bukan tanpa sebab getuk lindri ini masih banyak peminatnya. Hal ini terjadi karena getuk lindri memiliki keunikan yang bisa menarik perhatian para pembeli.

Bubur Srontol, Makanan Tradisional dari Mojokerto yang Mirip dengan Bubur Candil

Keunikan getuk lindri yang paling mudah ditebak adalah perbedaaan warna yang menghasilkan sebuah rasa yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, getuk lindri memiliki keunikan dari segi penjualan. Di mana di setiap daerah tentu berbeda-beda.

Umumnya getuk lindri dijual di pasar tradisional atau toko kue yang ada di daerah tersebut. Akan tetapi di sebagian daerah, getuk lindri dijual dengan cara mendorong gerobak.

Gerobak yang dipakai bukan hanya sembarang gerobak, tetapi gerobak getuk lindri memiliki ciri-ciri seperti berwarna hijau dan putih serta di atas gerobak tersebut dipasangkan sebuah toa untuk disambungkan ke lagu-lagu jawa yang akan diputar. Nah, dengan cara tersebut pembeli akan penasaran dari suara yang dihasilkan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.