6 rekomendasi coping mechanism unik untuk gen z - News | Good News From Indonesia 2025

6 Rekomendasi Coping Mechanism Unik untuk Gen Z

6 Rekomendasi Coping Mechanism Unik untuk Gen Z
images info

Saat Kawan berada di tengah tekanan, muncul berbagai perasaan tidak nyaman. Timbulnya suatu permasalahan dapat menyebabkan stres. Mengelola stres sendiri sangat penting agar tidak berkepanjangan. Kawan GNFI mungkin tanpa sadar sudah memiliki ‘kunci’ sendiri dalam menghadapi stres.

Lalu, apa itu coping mechanism?

Mengutip dari Journal Maranatha, Lazarus dan Folkman menyatakan bahwa coping mechanism adalah upaya cerdas dan perilaku yang terus beralih untuk mengelola tuntutan dari dalam maupun dari luar individu yang dirasa merugikan atau melebihi kemampuan individu itu.

Sederhananya, coping mechanism merupakan taktik yang Kawan miliki ketika menghadapi emosi yang tidak nyaman seperti stres dan kecemasan. Pada hakikatnya, reaksi setiap individu berbeda-beda. Penanganan stres yang tepat akan membantu Kawan menyudahi stres berkepanjangan.

Ingin tahu coping mechanism yang cocok untuk Kawan? Yuk, kita bahas!

Strategi Coping Mechanism

Problem focused coping

Dilansir dari Halodoc, problem focused coping adalah penanganan masalah yang berfokus untuk menghapus sumber masalah. Singkatnya, mekanisme koping ini berfokus pada penyelesaian masalah sehingga rasa tidak nyaman cepat teratasi dengan baik.

Emotional focused coping 

Emotion focused coping adalah upaya yang dilakukan dalam menghadapi situasi yang menekan dengan mengontrol respons emosional. Setiap individu dapat mengatur respons emosinya dengan beragam cara, seperti mengamati emosi yang dirasakan sampai melakukan perawatan diri yang berefek pada kebahagiaan.

6 Hal Unik yang Dapat Dijadikan Sebagai Coping Mechanism

1. Meditasi

6 Rekomendasi Coping Mechanism Unik Untuk Gen Z
info gambar

Kawan GNFI, ketika berada di bawah tekanan seringkali kita lupa untuk bernapas sejenak. Stres muncul dari berbagai permasalahan, seperti masalah akademik, keluarga, pertemanan sampai pekerjaan. Ada masanya ketika beban yang dipikul terlalu berat sampai hilangnya motivasi diri. Beristirahat terkadang menjadi solusi jitu.

Jika Kawan hanya memiliki waktu yang singkat, cobalah untuk meditasi. Berikut cara yang bisa Kawan lakukan di mana saja.

  1. Temukanlah posisi duduk yang nyaman
  2. Kendalikan napas dengan teratur
  3. Mulailah fokus pada satu hal, contohnya pada detak jantung Kawan
  4. Atur waktu meditasi sekitar 3 – 5 menit
  5. Pejamkan mata jika Kawan membutuhkannya
Baca juga: Cara Mengurangi Stres dengan Teknik Relaksasi Sederhana

2. Butterflyhug

Metode ini sederhana untuk dilakukan, cukup melibatkan tangan dan lengan Kawan saja. Mengutip dari Hermina Hospitals, teknik ini melibatkan gerakan tangan dengan meniru gaya sayap kupu-kupu disertai dengan getaran di dada. Kawan GNFI dapat mengikuti langkah-langkah berikut.

  1. Buatlah diri Kawan berada di posisi yang nyaman.
  2. Silangkan kedua tangan ke depan kemudian letakkan di depan dada.
  3. Posisikan tangan kanan di atas bahu kiri dan tangan kiri di atas bahu kanan.
  4. Tepuk bahu dengan lembut.
  5. Tarik napas perlahan dan lakukan tahapan selama beberapa menit.

3. Write a Letter

Ketika pikiran sedang penuh tidak jarang disusul dengan sakit kepala. Begitu pula ketika emosi sedang menggebu, kontrol diri menjadi sangat penting. Jika Kawan kesulitan untuk mengontrol emosi, mulailah menulis.

Tuangkan pikiran dan perasaan Kawan ke dalam tulisan sederhana. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan. Tidak baik untuk memendam segala hal berat sendirian. Menuliskannya menjadi sebuah surat membantu Kawan mencurahkan beban yang dirasa tidak mampu untuk dibagikan kepada siapa pun.

Kawan GNFI dapat menyiapkan wadah khusus seperti kotak atau toples. Simpan surat tersebut di wadah. Jika sudah penuh, Kawan bisa membaca kembali surat tersebut. Kawan akan bangga bahwa ternyata segalanya dapat terlewati dengan baik.

4. Terapi origami

6 Rekomendasi Coping Mechanism Unik Untuk Gen Z
info gambar

Kawan GNFI bisa bermain origami sejenak. Terdengar seperti aktivitas anak kecil bukan? Saat seseorang merasa tertekan, kegiatan apa pun yang dapat mengalihkan pikiran akan sangat menghibur. Bermain origami dengan membuat bentuk-bentuk unik dapat menyenangkan hati.

Meski terdengar remeh, melipat origami dapat berdampak baik bagi tubuh. Mengutip dari jurnal Window of Nursing, terapi bermain origami dapat mengurangi kecemasan seseorang. Kawan GNFI bisa mencoba coping mechanism ini, sederhana tapi bermanfaat.  

5. Buatlah podcast sendiri

Apabila Kawan merasa bahwa menulis cukup sulit, tuangkan melalui suara. Mungkin sebagian dari Kawan sering melakukan hal ini jika merasa permasalahan tidak bisa diceritakan pada siapa pun. Meluapkan pikiran dan emosi akan sedikit meredakan perasaan yang tidak nyaman.

Namun, perlu diingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain di sisinya. Ingatlah batasan diri Kawan, jika sudah terlalu melelahkan coba untuk menemui ahli yang dapat membantu.

Baca juga: Berkarier di Bidang Podcast, Persiapkan 5 Hal Ini!

6. Kotak Kebahagiaan

6 Rekomendasi Coping Mechanism Unik Untuk Gen Z
info gambar

Kumpulkan barang-barang yang dapat menghibur ke dalam sebuah kotak. Kawan GNFI juga dapat menambahkan benda yang memiliki kenangan indah. Saat Kawan stres, bukalah kotak kebahagiaan untuk mencari hiburan. Emosi negatif perlahan akan tergantikan begitu melihat kembali kenangan dalam kotak kebahagiaan.

Kawan GNFI, itulah rekomendasi coping mechanism yang bisa dilakukan. Setiap individu memiliki kapasitasnya masing-masing. Jangan paksakan sesuatu dan sayangi diri Kawan dengan memahami hal tersebut.

Sumber:

  • https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-dalam-coping-mechanism-untuk-mengatasi-stres?srsltid=AfmBOopEkjk5KpnKukZBhwR-qxrIQS2fGGG53qLQZlcSp_Z24wmRTuIu
  • Amin, S. M., Alwi, M. K., & Taqiyah, Y. (2024). Terapi Bermain Origami Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak di Ruang Rawat Inap. Window of Nursing Journal, 9-16. https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/won/article/view/614
  • Pragholapati, A., & Ulfitri, W. (2019). Gambaran Mekanisme Coping pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Tingkat IV yang Sedang Menghadapi Tugas Akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan X Bandung. Humanitas (Jurnal Psikologi)3(2), 115-126. https://journal.maranatha.edu/index.php/humanitas/article/view/2168/1434

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
NA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.