Dari sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di Indonesia, sebagian di antaranya bisa membuat teler hingga menimbulkan efek halusinasi. Kawan GNFI, mari mengenal beberapa tumbuhan halusinogen yang biasa ditemui di Indonesia tersebut.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Berbagai jenis flora dan fauna dengan keunikannya masing-masing bisa ditemui dari Sabang hingga Merauke.
Sebagian flora yang ada di Indonesia adalah tumbuhan yang bisa menimbulkan halusinasi. Ya, tumbuhan tersebut bisa membuat manusia berhalusinasi apabila dikonsumsi dengan jumlah tertentu.
Setelah membaca artikel ini, diharapkan Kawan GNFI bisa lebih mengenal sebagian tumbuhan halusinogen yang ada di Indonesia serta efek negatif yang dapat ditimbulkannya. Dengan demikian, kita bisa menghindari penyalahgunaannya demi menghindari dampak buruk yang muncul karenanya.
Potensi Sukun Sebagai Alternatif Pangan Utama di Masa Depan
1. Ganja
Ganja atau Cannabis sativa adalah tumbuhan yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bentuknya pun tidak asing, yakni daun berbentuk lima jari. Sekilas, daun ganja tampak mirip dengan daun singkong, tetapi dengan gerigi-gerigi lancip di pinggirannya.
Ganja bukanlah tumbuhan asli Indonesia. Sejarah mencatat bahwa ganja masuk ke wilayah yang kini menjadi bagian dari Indonesia dibawa masuk oleh pedagang dan pelaut Gujarat yang datang dari India ke Aceh sekitar abad ke-14. Demikian seperti dipaparkan BBC.
Sejak itu, ganja dipakai masyarakat untuk berbagai keperluan. Contohnya untuk upacara adat dan pengobatan. Namun, pada era kolonial Belanda, posisi ganja di tengah masyarakat mengalami perubahan yang cukup menarik.
Awalnya, ganja bebas diperjualbelikan di wilayah Hindia Belanda, bahkan iklan untuk promosinya pun diterbitkan di surat kabar lokal. Namun, sejak Dekrit Narkoba diterapkan pemerintah sejak 1927, masyarakat tidak lagi bisa bertransaksi ganja dengan bebas.
Ganja punya beragam manfaat mulai dari penyedap masakan hingga obat bius rumah sakit. Namun, banyak orang menggunakan ganja dengan tujuan mendapatkan efek lebih rileks atau sangat bahagia alias high, demikian seperti dikutip dari laman Alodokter.
Penggunaan ganja yang berlebihan pun bisa menimbulkan berbagai malah kesehatan, mulai hari penurunan fungsi otak, kenaikan tekanan darah, hingga menganggu pertumbuhan janin bagi ibu hamil.
2. Kecubung
Kecubung adalah tumbuhan yang dapat ditemui di berbagai daerah. Diwartakan oleh Tempo.co, kecubung bisa tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tempat ideal bagi kecubung untuk tumbuh adalah tanah berpasir dan beriklim kering.
Kecubung dapat dikenali dari bunganya yang berbentuk seperti terompet. Lalu, buahnya berbentuk bulat dengan daun yang berduri pendek di bagian luarnya dan berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecoklatan.
Kecubung punya efek memabukkan hingga menimbulkan halusinasi. Sebab, kecubung punya kandungan senyawa khusus yang disebut dengan kristal metil. Senyawa ini memberikan efek relaksasi pada kecubung.
Selain itu, kecubung juga mengandung skopolamin, zat yang sangat berbahaya bagi manusia. Dalam dosis yang terlampau tinggi, konsumsi skopolamin bahkan bisa menimbulkan kerusakan daya ingat dan berujung pada kematian.
Kendati demikian, kecubung juga bisa bermanfaat apabila penggunannya tepat. Karena bisa memberi efek relaksasi lewat kristal metil, kecubung dapat digunakan sebagai obat bius dalam dunia medis. Selain itu, laman resmi Kementerian Pertanian juga mencatat bahwa beberapa bagian pada tumbuhan kecubung dapat dimanfaatkan sebagai insektisida atau virusida pada tumbuhan.
3. Kratom
Tirto.id menulis bahwa kratom atau Mitragyna speciosa adalah tumbuhan yang masuk ke dalam family kopi. Kratom banyak terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Untuk di Asia Tenggara, negara yang banyak terdapat kratom adalah Thailand, Myanmar, dan Malaysia.
Kratom juga ada di Indonesia, terutama Kalimantan Barat. Di sana, kratom bahkan banyak dibudidayakan dan hasilnya sampai diekspor ke berbagai negara.
Kratom mengandung zat alkaloid bernama mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Kratom yang dikonsumsi dengan dosis rendah dapat menjadi stimulan. Sementara itu dalam dosis tinggi, kratom berfungsi sebagai obat penenang dengan efek euforia, penumpukan emosi, dan sensasi.
Badan Narkotika Nasional mengusulkan kratom sebagai narkotika golongan I. Usulan ini kemudian menimbulkan polemik karena itu berarti kratom tidak boleh digunakan untuk keperluan pengobatan. Padahal, kratom selama ini sudah diandalkan beberapa kelompok masyarakat sebagai bahan obat-obatan tradisional atau herbal, demikian seperti dilaporkan Pikiran Rakyat.
Hal itu juga yang membuat pelarangan kratom menimbulkan polemik. Di satu sisi, BNN menjadikan kratom sebagai tanaman terlarang karena konsumsinya dianggap punya dampak berbahaya untuk manusia.
Di sisi lain, pemerintah daerah setempat turun tangan membela budidaya kratom dan masyarakat yang menggantungkan penghidupannya di sana.
4. Pala
Masyarakat Indonesia umumnya mengenal pala sebagai bumbu. Memang demikian adanya, pala kerap digunakan sebagai pelezat aneka masakan yang membuatnya semakin penuh cita rasa. Akan tetapi, konsumsi pala yang berlebihan ternyata juga bisa menimbulkan halusinasi.
Pala alias Myristica fragrans biasa dimanfaatkan buah dan bijinya. Khusus untuk bumbu masak, bagian yang digunakan adalah bagian bijinya. Dalam takaran kecil seperti saat digunakan sebagai bumbu, pala tidak berbahaya. Namun, ada hal buruk yang mengintai apabila pala dikonsumsi dalam jumlah besar.
Seperti dikutip dari Kompas.com, pala yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan berbaga efek mulai dari halusinasi, mual, muntah, pusing, hingga detak jantung tidak beraturan. Efek-efek tersebut akan muncul dari satu hingga enam jam setelah dikonsumsi.
Efek yang seperti demikian bisa muncul karena zat bernama myristicin yang terkandung dalam pala. Myristicin juga dikandung beberapa tumbuhan lain, namun kandungan terbesarnya ada pada pala.
Kawan GNFI yang biasa menggunakan pala saat memasak tidak perlu khawatir karena efek buruk pala baru dapat muncul jika dikonsumsi sebanyak lebih dari satu sendok teh dalam sekali makan.
5. Catnip
Catnip atau Nepeta cataria merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai belahan dunia. Dari Eropa, Asia daratan hingga Indonesia, tanaman ini bisa dijumpai dan terkadang tumbuh liar.
Catnip bisa menimbulkan halusinasi. Namun, biasanya bukan manusia yang menjadi korban tumbuhan ini, melainkan kucing.
Catnip bisa bikin kucing menjadi bertingkah aneh yang menjurus kepada halusinasi. Kompas.com mencatat bahwa kucing akan berperilaku tidak biasa seperti mengendus, menjilat, atau menggesek-gesekan tubuhnya setelah mengonsumsi akar catnip.
Catnip membuat kucing berperilaku aneh seperti sedang berhalusinasi karena senyawa aktif nepetalactones yang terkandung di dalamnya menghasilkan reaksi energik dan hiperaktif pada kucing. Senyawa lainnya dalam catnip mirip dengan feromon.
Ketika kucing mengendus atau memakan catnip, senyawa itu akan memicu reaksi kimia pada otak yang dapat menyebabkan serangan euforia energik atau menjadi lebih tenang.
Siasat Indonesia Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News