Bogor (15/24), Rombongan Kawan GNFI dari mahasiswa Universitas Bakrie, Program Studi Ilmu Komunikasi, Jurnalistik mengadakan kunjungan edukatif ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Kota Bogor, yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 1, Kota Bogor, Jawa Barat.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Museum Kepresidenan Republik Indonesia RI Balai Kirti dan berada di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kunjungan ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti memerlukan pengajuan surat permohonan terlebih dahulu. Bagi Kawan GNFI yang ingin berkunjung, untuk pria diwajibkan mengenakan kemeja, celana panjang dan sepatu. Sementara itu, pengunjung wanita harus mengenakan baju berlengan dan sepatu dengan pakaian bawah berupa celana panjang, rok panjang atau gaun yang menutupi lutut.
Dilarang mengenakan kaos, pakaian tanpa lengan, celana pendek, rok mini, celana jeans, pakaian tipis atau ketat, serta sandal. Adapun perjalanan akan dijelaskan secara rinci oleh pemandu museum.
Jelajahi Museum Kepresidenan dan Jalan Surya Kencana, Wisata Edukatif dan Kuliner Seru di Bogor
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti didirikan untuk memperdalam pemahaman mengenai sejarah dan perjalanan kepemimpinan Indonesia. Inisiatif pendirian museum ini berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2012 dan secara resmi dibuka pada 18 Oktober 2014.
Nama "Balai Kirti" berasal dari gabungan bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno, yang berarti "Tempat untuk menyimpan kemuliaan." Nama ini menggambarkan fungsi museum sebagai tempat penyimpanan koleksi benda bersejarah yang mencerminkan kemuliaan.
Awal perjalanan pemandu akan mengarahkan Kawan GNFI pada Patung Garuda Pancasila, sebuah karya monumental yang berdiri megah di lantai pertama. Patung ini terbuat dari perunggu dan mengandung filosofi mendalam yang menggambarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Jumlah bulu pada patung Garuda memiliki makna simbolis:
- 17 bulu di setiap sayap, melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan.
- 8 bulu di ekor, menggambarkan bulan Agustus.
- 19 bulu di bawah perisai dan 45 bulu di leher, yang bersama-sama membentuk tahun 1945.
Dijelaskan bahwa patung ini merupakan karya tokoh pematung seniman Indonesia, yaitu Yusman dari Yogyakarta, yang dikenal atas dedikasinya dalam menciptakan karya seni bersejarah.
Filosofi yang terkandung dalam patung dengan ukiran Proklamasi dan Pancasila di sampingnya ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan semangat kebangsaan.
Kawan GNFI juga akan diperkenalkan dengan patung enam presiden Indonesia yang berjajar rapi Setiap patung terbuat dari perunggu dan merepresentasikan karakteristik masing-masing presiden:
- Soekarno (1945-1967): Proklamator Kemerdekaan dan pendiri Republik Indonesia.
- Soeharto (1967-1998): Pemimpin Orde Baru yang dikenal melalui program pembangunan nasional.
- B.J. Habibie (1998-1999): Presiden yang membawa reformasi demokrasi dan perkembangan teknologi.
- Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (1999-2001): Pemimpin yang menekankan pluralisme dan toleransi beragama.
- Megawati Soekarnoputri (2001-2004): Presiden wanita pertama yang membuka jalan bagi kesetaraan gender dalam kepemimpinan.
- Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014): Pemimpin yang menegakkan reformasi dan demokrasi modern.
Patung-patung yang juga merupakan hasil karya Yusman ini nampaknya belum dilengkapi oleh patung Presiden Joko Widodo karena masa kepemimpinannya baru saja berakhir.
Di lantai pertama Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kawan GNFI juga dapat menemukan sebuah ruang audio-visual, ruangan ini dirancang menyerupai bioskop mini, lengkap dengan layar besar, dinding yang dirancang untuk meredam suara, serta deretan bangku panjang yang nyaman bagi pengunjung.
Di dalam ruangan ini, kawan dapat menikmati berbagai tayangan yang berkaitan dengan presiden Republik Indonesia, menjadikannya tempat yang informatif sekaligus menarik.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Menyusuri Jejak Pemimpin Bangsa
Masih di lantai pertama, pemandu juga akan mengajak Kawan GNFI pada enam cluster yang didedikasikan untuk setiap presiden RI terdahulu, yaitu Presiden Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setiap cluster berisi informasi ke enam presiden, koleksi barang-barang pribadi dan peninggalan dalam bentuk foto maupun video pendek.
Barang-barang yang dipamerkan mencakup pakaian resmi, aksesori seperti lencana dan medali, serta benda-benda yang memiliki nilai historis tinggi.
Selain itu, terdapat lukisan masing-masing presiden dan ukiran pesan atau kutipan penting dari mereka yang mencerminkan visi, nilai atau semangat kepemimpinannya. Koleksi-koleksi ini memberikan gambaran yang mendalam tentang warisan sejarah setiap presiden kepada para pengunjung.
Tersedia juga televisi dan headphone yang menyajikan video seputar kepemimpinan setiap presiden, hal ini tentunya sangat mengedukasi Kawan GNFI untuk tahu lebih dalam tentang indonesia di tahun tahun tersebut.
Perpustakaan Kepresidenan terletak di lantai dua, tepat di ujung selasar, sejajar dengan posisi eskalator. Perpustakaan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai koleksi buku dan piala penghargaan, tetapi juga menyediakan fasilitas yang mendukung kenyamanan kawan GNFI.
Ruang baca yang tersedia dilengkapi dengan sofa, meja dan kursi, menciptakan suasana yang kondusif untuk membaca dan belajar.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyajikan lebih dari sekadar lukisan, patung, ruang audio-visual dan perpustakaan. Kawan GNFI dapat menemukan berbagai benda peninggalan bersejarah yang mencerminkan perjalanan bangsa serta kepemimpinan para presiden Indonesia.
Setiap elemen di museum ini dirancang untuk memberikan pengalaman edukasi yang mendalam, mengenalkan nilai-nilai perjuangan dan kontribusi para pemimpin negara.
Museum ini berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 1, RT. 04/RW. 01, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dapat kawan GNFI kunjungi pada hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB dan tutup pada hari Senin serta hari libur nasional tertentu.
Kolaborasi Kawan GNFI dan Universitas Bakrie
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News