Berdasarkan Konvensi UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) tahun 2003, warisan budaya takbenda meliputi praktik-praktik sosial, seni pertunjukan, upacara adat, pengetahuan tradisional, dan berbagai objek yang terkait dengan kehidupan sehari-hari suatu komunitas.
Unsur-unsur tersebut secara kolektif merepresentasikan identitas budaya yang unik dan berharga. Berikut 11 Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia yang telah diakui dunia internasional
Wayang
Wayang, sebuah bentuk seni pertunjukan asal Jawa, Indonesia, telah memikat masyarakat selama berabad-abad. Dikenal dengan boneka-bonekanya yang rumit dan musik gamelan yang khas, wayang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Terdapat dua jenis wayang utama, yaitu wayang kulit dan wayang golek. Keduanya menampilkan tokoh-tokoh pewayangan yang dihidupkan oleh seorang dalang melalui manipulasi boneka dan iringan musik gamelan.
Cerita-cerita wayang, yang terinspirasi dari berbagai sumber seperti mitologi lokal, epos India, dan kisah Persia, mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang mendalam. Dalang, sebagai seniman utama dalam pertunjukan wayang, memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan estetika kepada penonton. Keterampilan dalang dalam memanipulasi boneka, membawakan cerita, dan berimprovisasi sangatlah dihargai.
Meskipun wayang menghadapi tantangan dari perkembangan zaman, UNESCO telah mengakui wayang sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2008 dengan Nomor 00063.
Keris
Keris, sebuah warisan budaya Indonesia yang kaya akan makna, merupakan senjata tikam berbilah asimetris yang telah menjadi simbol identitas dan spiritualitas. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga abad kesepuluh, dengan Jawa sebagai pusat penyebarannya ke seluruh Nusantara.
Keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai objek seni yang sangat dihargai, pusaka keluarga, dan simbol status sosial. Keunikan keris terletak pada proses pembuatannya yang rumit oleh para empu, serta nilai estetikanya yang tercermin dalam dhapur, pamor, dan tangguh. Masyarakat percaya bahwa keris memiliki kekuatan magis dan spiritual yang dapat memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi pemiliknya.
Oleh karena itu, keris sering kali dikaitkan dengan berbagai ritual dan upacara adat. Keris telah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO tahun 2008 dengan Nomor 00112.
Batik
Batik, sebagai warisan budaya Indonesia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Kain yang diwarnai dengan teknik canting ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, namun juga sarat dengan makna simbolis dan spiritual.
Sejak kelahiran hingga kematian, batik selalu hadir, melambangkan keberuntungan, penghormatan, dan keindahan. Motif-motifnya yang beragam, hasil dari perpaduan berbagai pengaruh budaya, menjadi cerminan kreativitas dan identitas bangsa Indonesia.
Proses pembuatan batik yang rumit dan penuh seni, melibatkan penggunaan lilin panas dan pewarna alami, menjadikannya sebuah karya seni yang bernilai tinggi dan diwariskan secara turun-temurun. Batik telah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO tahun 2009 dengan nomor 00170.
Angklung
Angklung, alat musik tradisional Indonesia, terbuat dari tabung-tabung bambu yang menghasilkan nada ketika rangka bambu digoyangkan. Setiap angklung menghasilkan satu nada atau kord, sehingga membutuhkan kerja sama beberapa pemain untuk menciptakan melodi.
Bambu yang digunakan untuk membuat angklung dipilih secara khusus dan dipanen pada waktu tertentu untuk menghasilkan kualitas suara terbaik. Angklung tidak hanya menjadi alat musik, tetapi juga menjadi bagian penting dari adat istiadat dan budaya Indonesia. Pendidikan angklung diajarkan secara turun-temurun dan semakin populer di lembaga pendidikan.
Selain menghasilkan musik yang indah, bermain angklung juga melatih kerja sama, kedisiplinan, dan kreativitas para pemainnya. Angklung telah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO sejak tahun 2010 dengan nomor 00393.
Tari Saman
Tari Saman, sebuah warisan budaya masyarakat Gayo di Aceh, merupakan tarian yang sarat makna dan keindahan. Tarian ini umumnya dibawakan oleh anak laki-laki dan pemuda dalam posisi duduk bersimpuh. Kostum hitam yang mereka kenakan, dihiasi dengan sulaman khas Gayo yang menggambarkan keindahan alam dan nilai-nilai luhur masyarakatnya.
Dipimpin oleh seorang pemimpin yang duduk di tengah barisan, para penari membawakan syair-syair dalam bahasa Gayo yang berisi pesan-pesan religius, romantis, atau humor. Dengan iringan tepukan tangan, gerakan tubuh, dan syair yang indah, tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Gayo dan harmoni mereka dengan alam.
Tari Saman tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar kelompok masyarakat, terutama saat perayaan hari besar. Tari Saman telah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO sejak tahun 2011 dengan nomor 00509.
Noken
Noken merupakan tas tradisional khas Papua yang dibuat dengan anyaman tangan dari serat alami seperti kayu atau daun. Keberadaannya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua, digunakan untuk membawa berbagai macam barang, mulai dari hasil panen hingga bayi. Selain fungsinya yang praktis, noken juga memiliki nilai budaya yang tinggi, seringkali digunakan dalam upacara adat atau sebagai simbol perdamaian.
Proses pembuatan noken membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang tinggi, karena setiap helai benang diikat secara manual dengan pola yang unik. Keberagaman bentuk dan motif noken mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Papua. Noken telah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO sejak tahun 2012 dengan nomor 00619.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News