ldpe jenis sampah plastik yang perlu di ketahui - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal LDPE, Jenis Sampah Plastik yang Perlu Diketahui

Mengenal LDPE, Jenis Sampah Plastik yang Perlu Diketahui
images info

Plastik telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia modern. Dari kemasan makanan hingga produk sehari-hari, plastik hadir di mana-mana. Plastik menjadi masalah lingkungan terbesar. Salah satu jenis plastik yang sering digunakan, tetapi jarang dibahas secara mendalam, adalah Low-Density Polyethylene atau biasa disingkat LDPE.

Perlu diperhatikan Kawan GNFI dalam pembahasan secara rinci tentang jenis sampah plastik LDPE, bagaimana proses pengolahannya, serta bahayanya terhadap lingkungan.

Apa Itu LDPE (Low-Density Polyethylene)?

LDPE adalah salah satu jenis plastik yang memiliki sifat fleksibel, ringan, dan tahan terhadap air serta bahan kimia. Plastik ini sering digunakan dalam berbagai produk seperti:

  • Kantong plastik belanja
  • Pembungkus makanan (cling wrap)
  • Botol plastik fleksibel
  • Lapisan dalam karton susu atau jus

Sifat unik LDPE adalah ketahanannya terhadap keretakan, sehingga banyak digunakan untuk produk sehari-hari yang memerlukan fleksibilitas. Namun, sifat inilah yang membuat LDPE sulit terurai secara alami, sehingga menimbulkan masalah besar dalam manajemen sampah plastik.

Pseudomonas fluorescens, Bakteri Pahlawan Penyelamat Lingkungan dari Carbofuran

Jenis Sampah Plastik Terbanyak di Indonesia

Di Indonesia, kantong plastik belanja, yang sebagian besar berbahan dasar LDPE, menjadi salah satu jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2022, sekitar 60% sampah plastik yang dihasilkan masyarakat adalah kemasan sekali pakai, termasuk LDPE.

Masalah ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat daur ulang plastik di Indonesia. Hanya sekitar 10–15% dari total sampah plastik yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau mencemari lingkungan.

Bagaimana Proses Pengolahan Sampah Plastik LDPE?

Pengolahan sampah plastik LDPE membutuhkan teknologi khusus karena sifatnya yang elastis dan sulit dihancurkan. Selanjutnya Kawan GNFI perlu diperhatikan terkait tahapan umum dalam proses daur ulang LDPE:

Pengumpulan dan Penyortiran

Sampah plastik LDPE dikumpulkan dan disortir berdasarkan jenis dan tingkat kebersihannya. LDPE yang bersih lebih mudah diolah dibandingkan yang terkontaminasi.

Pencucian

Sampah plastik dicuci untuk menghilangkan kotoran, minyak, atau residu lainnya. Proses ini sangat penting untuk memastikan kualitas bahan daur ulang.

Pemotongan

Plastik LDPE dipotong menjadi serpihan kecil menggunakan mesin penghancur. Serpihan ini kemudian akan melalui proses berikutnya.

Proses Pelelehan

Serpihan LDPE dilelehkan pada suhu tertentu hingga berubah menjadi cairan polimer. Cairan ini nantinya akan dicetak ulang menjadi produk baru, seperti kantong plastik daur ulang atau produk plastik lainnya.

Pencetakan Ulang

Polimer yang sudah dilelehkan dicetak menjadi produk baru, seperti pot bunga, perabot plastik, atau kemasan industri.

Meskipun proses ini terdengar sederhana, daur ulang LDPE memerlukan biaya tinggi dan infrastruktur yang memadai. Sayangnya, tidak semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas untuk mengolah LDPE secara efisien.

Solusi Ramah Lingkungan untuk Melindungi Kayu Jati dari Serangan Rayap

Bahaya Jenis Plastik LDPE

Meskipun LDPE sering dianggap lebih “aman” dibandingkan jenis plastik lainnya, seperti PVC, bahan ini tetap memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh plastik LDPE:

Sulit Terurai di Alam

Plastik LDPE memerlukan waktu 50-100 tahun untuk terurai secara alami. Selama itu, plastik ini bisa mencemari tanah, air, dan laut. Sampah LDPE yang terjebak di ekosistem laut sering kali dikonsumsi oleh hewan laut, yang pada akhirnya masuk ke rantai makanan manusia.

Polusi Mikroplastik

Saat plastik LDPE terurai, ia tidak benar-benar hilang, melainkan berubah menjadi partikel mikroplastik. Mikroplastik ini dapat mencemari air minum, udara, dan bahkan makanan, sehingga membahayakan kesehatan manusia.

Menghasilkan Gas Berbahaya

Jika dibakar, LDPE akan melepaskan gas berbahaya seperti dioksin dan furan, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan meningkatkan risiko kanker. Sayangnya, praktik pembakaran sampah plastik masih sering terjadi di banyak daerah di Indonesia.

Menyumbat Saluran Air

Karena sifatnya yang fleksibel, kantong plastik LDPE sering kali menyumbat saluran air, yang kemudian menyebabkan banjir. Masalah ini terutama terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk mengurangi dampak buruk LDPE, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah:

Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Sudah mulai banyak di setiap daerah terdapat kebijakan mengurangi plastik sekali pakai. Tujuan tersebut untuk setiap orang membawa tas belanja sendiri atau menggunakan alternatif seperti kantong kain bisa membantu mengurangi konsumsi LDPE.

Mendukung Program Daur Ulang

Partisipasi aktif dalam program daur ulang dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik LDPE yang berakhir di TPA. Kemudian meningkatkan edukasi dan kesadaran, edukasi tentang dampak plastik LDPE perlu ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda.

Plastik Low Density Polyethylene adalah salah satu jenis sampah plastik yang paling banyak digunakan dan dihasilkan di Indonesia. Meskipun memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari, LDPE juga membawa dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Proses daur ulang LDPE adalah solusi yang dapat membantu mengurangi limbah plastik ini, tetapi membutuhkan dukungan infrastruktur dan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung program daur ulang, Kawan GNFI bisa bersama-sama menjaga bumi dari dampak buruk sampah plastik LDPE.

Pestisida Nabati Mimba, Inovasi Ramah Lingkungan untuk Membasmi Hama

Mari Kawan mulai langkah kecil dari diri sendiri untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat seperti membawa tumbler atau tempat minum sendiri, lalu membawa tempat makan sendiri, wajib membawa kantong belanja sebanyak 2 atau 3.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.