Pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak masa kehamilan, karena pola makan ibu dan gaya hidup sehat selama hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin.
Stunting terjadi ketika tinggi badan anak tidak sesuai dengan usia atau lebih rendah dari seharusnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting antara lain status sosial ekonomi, pola makan ibu hamil, masalah kesehatan bayi, serta lingkungan yang kurang mendukung selama kehamilan.
Upaya untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak, termasuk pada kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan anak usia dini, dapat menjadi langkah penting dalam mencegah stunting.
Hal ini bisa dilakukan melalui pendekatan yang mencakup aspek gizi maupun non-gizi.
Kegagalan pencegahan stunting selama kehamilan sering disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak tepat dan kualitas makanan yang buruk, yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, serta sikap dalam memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan dengan perbaikan gizi dan kesehatan ibu hamil.
Kurangnya pengetahuan dan praktik yang tidak sesuai sering kali menjadi hambatan dalam meningkatkan status gizi. Sebab, banyak orang yang tidak menyadari pentingnya asupan gizi yang baik selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.
Bapanas Sebut Bahan Ini Bisa Bantu Tekan Stunting Lewat Fortifikasi Pangan
Upaya Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil
1. Penuhi Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan
Nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting selama masa kehamilan. Beberapa nutrisi utama yang harus dipenuhi meliputi:
- Protein: Mendukung pertumbuhan dan perkembangan jaringan janin. Sumbernya adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan susu.
- Asam folat: Mencegah cacat tabung saraf pada janin. Terdapat dalam sayuran hijau, jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Zat besi: Mencegah anemia, yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Dapat ditemukan dalam daging merah, hati ayam, dan bayam.
- Kalsium dan vitamin D: Penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Sumbernya adalah susu, keju, yogurt, dan ikan seperti salmon.
- Zink: Membantu mencegah kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Ditemukan dalam daging, kerang, dan kacang-kacangan.
2. Pemeriksaan ANC
ANC (Antenatal Care) sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin pada awal kehamilan. Selain itu juga untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan, mengurangi risiko kematian ibu dan bayi, dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
ANC juga membantu mempererat hubungan antara suami, istri, dan bayi. Kekurangan asupan nutrisi pada ibu hamil dapat mengurangi pasokan gizi bagi janin, yang berdampak negatif pada perkembangan janin dan dapat menimbulkan masalah setelah kelahiran.
Kaya Magnesium hingga Omega-3, Lidah Buaya Potensial untuk Pencegahan Stunting!
3. Melahirkan Anak dengan Berat Badan Normal
Melahirkan bayi dengan berat badan normal merupakan salah satu cara untuk mencegah stunting. Anemia, yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, merupakan salah satu faktor penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Mengonsumsi tablet Fe selama kehamilan sangat penting untuk meningkatkan asupan zat besi, sehingga dapat mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil. Dengan demikian, hal ini secara tidak langsung dapat membantu mencegah stunting pada anak.
4. Menghindari asap rokok
Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sebagai perokok pasif, ibu hamil berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti abortus, solusio plasenta, plasenta previa, insufisiensi plasenta, kelahiran prematur, dan kelainan pada janin.
Anak yang terpapar asap rokok juga berisiko mengalami dampak yang serupa dengan yang dialami oleh perokok aktif. Oleh karena itu, menghindari paparan asap rokok menjadi salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting.
Stunting dapat terjadi sejak masa kehamilan. Namun, kita bisa mencegahnya dengan mengambil langkah-langkah pencegahan sejak awal kehamilan untuk mengurangi risiko stunting pada anak.
Dengan pola makan yang sehat, pemeriksaan rutin, dan dukungan dari lingkungan sekitar, ibu hamil dapat melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Mari, kita bersama-sama berupaya mencegah stunting demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News