mengenal sanro dan pengobatan tradisional dalam suku bugis - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Sanro dan Pengobatan Tradisional dalam Suku Bugis

Mengenal Sanro dan Pengobatan Tradisional dalam Suku Bugis
images info

Dikutip dari Indonesia.go.id, jumlah suku di Indonesia yaitu sebanyak 1.300 yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Keberagaman suku tersebut juga melahirkan begitu banyak tradisi, budaya, dan kearifan lokal yang melimpah. Salah satunya adalah Suku Bugis, yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Suku Bugis ternyata memiliki kearifan lokal dalam pengobatan tradisional yang masih diwariskan turun menurun dari para leluhur hingga saat ini. Lalu seperti apa ya praktik pengobatan tradisional yang dilakukan? Sebelum kita menelusiri kearifan lokalnya, yuk kita kenalan dulu dengan suku Bugis!

Mengenal Suku Bugis

Dikutip dari Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo, Bugis merupakan suku yang termasuk dalam suku Deutro Melayu, yaitu kelompok suku yang datang dari Yunan, China Selatan pada sekitar 500 sebelum masehi. Nama “Bugis” ternyata berasal dari kata “To Ugi”, yang berarti orang Bugis.

Nama “ugi” ini ternyata merujuk pada nama seorang raja yang bernama La Satuumpugi. Dia adalah raja pertama dari Kerajaan Tiongkok di Pammana, yang saat ini adalah Kabupaten Wajo. Sehingga arti dari penamaan to ugi artinya adalah pengikuti dari La Sattumpugi.

Baca juga: Suku Bugis, Pelaut Pemberani

Masyarakat suku Bugis saat ini pada umumnya menempati beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Luwu, Wajo, Soppeng, Boen, Sidenreng Rappang, Pinrang dan Barru. Salah satu cerita yang terkenal dari suku Bugis adalah salah satu kaya sastra terbesar di dunia yaitu I La Galigo.

I La Galigo merupakan epos atau karya sastra tradisional yang ditulis oleh La Galigo, yaitu sastrawan Bugis yang masih memiliki garis keturunan Raja La Satuumpugi. Karya satra ini ditulis di atas daun lontar pada abad 15 yang menceritakan mitologi Bugis.

Jika dituliskan ke dalam kertas, kisah yang diceritakan pada karya tersebut setara dengan 9.000 halaman kertas folio, sehingga ini menjadi salah satu epos terbesar di dunia selain kisah Mahabarata dan Ramayana dari India. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah memasukan I La Galigo sebagai Memory of the World pada tahun 2012.

Kearifan lokal yang terkenal dari suku Bugis salah satunya adalah Mappalette Bola, yaitu tradisi memindahkan rumah panggung dengan cara mengangkat rumah yang dilakukan puluhan hingga ratusan warga.

Tradisi Mappalette Bola Suku Bugis
info gambar

Pengobatan Tradisional Suku Bugis

Kearifan lokal pada pengobatan tradisional sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat Bugis. Terdapat tokoh masyarakat yang dianggap memiliki keahlian dan kemampuan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebut dengan sanro (dukun).

Sanro diyakini memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit dengan cara pemberian obat-obat tradisional, serta penggunaan do’a dan mantera-mantera. Sistem pengobatan yang diwariskan turun menurun ini pada awalnya tidak tertulis, namun hanya dihafalkan oleh para sanro.

Namun sejak adanya tradisi menulis, pengetahuan mengenai berbagai jenis penyakit dan teknik penyembuhannya akhirnya dituliskan pada lontarak yang merupakan naskah kuno yang dituliskan di atas daun lontar.

Terdapat tiga macam penyakit yang dikenal dalam sistem budaya Bugis yaitu lasa watak-kale (penyakit fisik), lasa paragiagi (penyakit guna-guna), dan lasa tosunra (penyakit akibat gangguan mahluk halus).

Pengobatan tradisional dilakukan oleh sanro dilakukan dengan tiga macam pengobatan yaitu menggunakan ramuan tradisional dari bahan-bahan rempah dan tumbuhan obat yang cara pengolahan dan pemberiannya disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Sanro juga ada yang menggunakan mantera atau doa, dan pijatan atau urut dalam melakukan pengobatan.

Baca juga: Mengenal Peno-peno, Tradisi Syukur Masyarakat Bugis Kubu Raya

Masyarakat Bugis mengenal 5 kategori sanro atau dukun yang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda yaitu

  • Sanro pakdettek lolo adalah sanro yang menolong orang yang akan melahirkan
  • Sanro pakbura-bura adalah sanro yang mengobati berbagai jenis penyakit
  • Sanro pajjappi adalah sanro yang mengobati menggunakan sistem mantra atau doa
  • Sanro topolo yaitu sanro yang dapat mengobati patah tulang
  • Sanro pattirotiro adalah sanro yang ahli dalam hal meramal tentang nasib dan penyakit

Khusus pada sanro yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit umum di masyarakat yaitu sanro pakbura-bura, pada umumnya memiliki kemampuan tinggi, dan keterampilan dalam beberapa hal pengobatan di antaranya yaitu memeriksa dan menentap penyakit yang diderita, serta memilih jenis bahan-bahan ramuan yang diberikan dan membuatnya.

Sanro pakbura-bura juga memiliki kepekaan terhadap kelainan yang tampak pada orang yang sakit, dan mereka memiliki pengetahun yang cukup luas terkait organ-organ manusia serta hubungannya dengan alam sekitar, kehidupan alam gaib dan makhuk halus.

Pengobatan tradisional yang dilakukan dalam masyarakat suku Bugis ini masih menjadi pilihan dalam mengobati penyakit. Sehingga warisan tradisi leluhur ini menjadi kearifan lokal yang masih terus dipertahankan oleh masyarakat dari turun menurun.

Sumber:

  • https://indonesia.go.id/mediapublik/detail/2071
  • https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2576/lontara-aksara-mendunia-dari-bugis
  • https://indonesia.go.id/kategori/komoditas/1173/menelisik-kearifan-lokal-suku-bugis-lewat-tradisi-mappalette-bola
  • https://repositori.kemdikbud.go.id/27509/2/Pengobatan%20Tradisional%20di%20Daerah%20Sulawesi%20Selatan.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.