menelusuri jejak kehidupan purba di jambi lewat fosil di geopark merangin - News | Good News From Indonesia 2024

Menelusuri Jejak Kehidupan Purba di Jambi Lewat Fosil di Geopark Merangin

Menelusuri Jejak Kehidupan Purba di Jambi Lewat Fosil di Geopark Merangin
images info

Geopark Merangin memiliki kekayaan objek geologi. Di sini terdapat banyak batuan dan fosil, baik tumbuhan (flora) maupun hewan (fauna) yang usianya diperkirakan mencapai ratusan jutaan tahun.

Sebagai kawasan yang memiliki kekayaan geologi, Geopark Merangin Jambi mengangkat tema "Geopark Merangin Jambi Mewakili Fosil Flora Terakhir yang Terbaik dan Terlengkap dari Permian Awal". 

Tema tersebut diambil karena di Geopark Merangin Jambi terdapat fosil flora berupa batang pohon dan fosil laut yang secara waktu geologi terbentuk pada periode Permian, masa Paleozoikum.

Apa Itu Fosil?

Fosil merupakan sisa-sisa atau jejak makhluk hidup seperti daun, batang pohon, tulang-tulangan, atau bahkan jejak kaki, yang mengalami preservasi atau pengawetan selama lebih dari 10.000 tahun hingga akhirnya mengeras seperti batu.

Fosil bukan hanya objek biasa, melainkan juga menyimpan jejak kehidupan dari ribuan hingga ratusan juta tahun yang lalu. Di Geopark Merangin, fosil yang ditemukan kebanyakan berasal dari tumbuhan yang hidup sekitar 300 juta tahun yang lalu pada zaman Paleozoikum.

Zaman Paleozoikum adalah masa ketika Bumi didominasi oleh hutan-hutan purba. Kemudian fosil ini "bercerita" bahwa Jambi, yang sekarang kita kenal sebagai daerah tropis, dulunya adalah lingkungan lautan.

Fosil yang Lebih Tua dari Pulau Sumatra

Fosil kayu Araucarioxylon ditemukan di Sungai Merangin dengan ketebalan 500 meter yang diperkirakan usianya 300 juta tahun yang lalu. Fosil kayu tersebut berusia lebih tua dari Pulau Sumatra itu sendiri. Pulau Sumatera diperkirakan berumur 70 juta tahun.

Pada zaman Karbon atau sekitar 300 juta tahun lalu, wilayah yang sekarang menjadi Indonesia adalah bagian dari superkontinen besar bernama Pangea. Saat itu, daerah yang sekarang menjadi wilayah Jambi kemungkinan merupakan dasar laut dangkal.

Laut dangkal tersebut menjadi habitat tumbuhan purba seperti Araucarioxylon. Ketika tumbuhan ini mati, sisa-sisa tumbuhan seperti batang dan akar terkubur oleh sedimen dan mengalami proses menjadi fosil.

Jauh setelah zaman Karbon, pada periode Kapur, Pulau Sumatra baru mulai terbentuk. Proses ini terjadi karena pergerakan lempeng tektonik, yang mana lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia.

Pertemuan kedua lempeng menyebabkan pengangkatan kerak bumi dan membentuk rangkaian pulau di sepanjang busur Sunda, termasuk Pulau Sumatra. Fosil Araucarioxylon yang lebih tua dari pulau ini terbawa oleh lapisan kerak yang ikut terangkat selama proses tektonik tersebut.

Fosil Araucarioxylon yang ditemukan di Sungai Merangin terperangkap dalam lapisan batuan tua yang ada sebelum pembentukan Pulau Sumatra. Ketika Sumatra mulai terbentuk melalui proses vulkanik dan sedimentasi, lapisan batuan yang lebih tua ini menjadi batuan dasar pulau tersebut. Inilah alasannya mengapa fosil Araucarioxylon bisa berumur lebih tua dari Pulau Sumatra itu sendiri.

Fosil Kerang sebagai Jejak Lautan Purba

Tidak jauh dari fosil tumbuhan, terdapat kumpulan fosil kerang di Mengkarang yang secara jelas tertanam pada lapisan batuan sedimen berwarna abu-abu.

Batuan serpihan hitam yang menyimpan fosil yang berasal dari laut, seperti Brachiopods dan Crinoid serta fosil daun.

Batuan yang mengendapkan fosil ini terbentuk di daratan laut yang berlumpur dengan arus air yang tenang pada Permian Awal (290 juta tahun yang lalu).

Fosil ini menjadi bukti bahwa wilayah Merangin dulunya berada di bawah lautan purba yang kaya akan biota laut. Brachiopods dan Crinoid adalah organisme yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga keberadaan fosil ini juga membantu ilmuwan memahami kondisi lingkungan dan iklim pada masa itu.

Keberadaan fosil-fosil ini menunjukkan perubahan dinamis yang terjadi di bumi pada masa lampau. Dari lautan purba hingga hutan lebat, kawasan Geopark Merangin telah melewati transformasi geologi selama ratusan juta tahun.

Fosil bukan hanya menarik bagi para ilmuwan, tetapi juga menjadi daya tarik untuk wisata edukasi. Melalui fosil-fosil ini, kita dapat memahami perjalanan panjang bumi sekaligus menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Jika berkunjung ke Geopark Merangin, Kawan dapat mendatangi spot untuk melihat fosil-fosil sekaligus membayangkan kehidupan purba yang pernah ada di tempat yang sekarang dipijak di tanah Jambi.

Referensi:

  • https://geopark.meranginkab.go.id/id/kategori/detail/situs-geologi
  • https://www.detik.com/jabar/wisata/d-6142977/fosil-pohon-ini-lebih-tua-dari-pulau-sumatera

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

UJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.