Pernahkah merasa anak kita tiba-tiba jadi malas sekolah? Bangun pagi jadi tantangan, tugas tak dikerjakan, bahkan sering mengeluh saat harus berangkat. Hal ini ternyata bukan masalah yang jarang terjadi, lho!
Sebagai orang tua, melihat anak kehilangan semangat pasti membuat khawatir. Apalagi jika mereka mulai mencari alasan untuk bolos atau mengerjakan tugas dengan setengah hati. Tapi, jangan buru-buru menyalahkan mereka! Ada banyak faktor yang bisa membuat anak malas, mulai dari tekanan tugas, masalah teman, hingga kurangnya aktivitas yang menyenangkan di sekolah.
Kabar baiknya, ada banyak cara untuk membantu anak kembali bersemangat. Dengan pendekatan yang tepat, kita sebagai orang tua bisa membangkitkan motivasi anak dan membuat sekolah terasa menyenangkan lagi. Yuk, temukan rahasia dan tips praktisnya di sini!
Baca juga: Menelusuri Dinamika Perilaku Anak: Perspektif Global Pendidikan dan Lingkungan Sekolah
1. Membangun Hubungan yang Positif dengan Anak
Jangan langsung dimarahi saat tahu anak malas sekolah. Mulailah untuk cari tahu penyebabnya, bisa jadi anak kesulitan memahami pelajaran, atau merasa tidak nyaman dengan teman-temannya.
Sebagai orang tua, cobalah untuk meluangkan waktu mendengarkan perasaannya. Misalnya, ajak anak ngobrol, "Ada yang bikin kamu nggak nyaman di sekolah, sayang?" atau dorong anak untuk bercerita, "Hari ini kamu main sama siapa di sekolah?".
Percakapan seperti ini bisa membantu anak merasa didengar dan lebih terbuka. Dengan memahami apa yang dirasakan anak, orang tua bisa memberikan solusi yang tepat dan mendukungnya untuk semangat lagi.
2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan bagi Anak
Anak akan lebih semangat belajar jika ruang belajarnya terasa nyaman. Jadi, sediakan meja dan kursi yang pas untuknya dan pastikan juga ruang belajar bebas dari gangguan, seperti suara TV. Tambahkan hiasan kecil, seperti poster motivasi atau lampu meja lucu, agar anak lebih betah, lalu katakan, "Ini ruang belajar kamu. Kalau ada yang kurang, bilang ke Mama, ya."
Selain itu, buat belajar jadi lebih seru dengan permainan atau aktivitas kreatif. Misalnya, gunakan kartu bergambar untuk belajar bahasa Inggris atau ajak anak membuat prakarya saat belajar sains. Hal-hal seperti ini bisa membuat anak merasa belajar itu menyenangkan, bukan membosankan.
3. Fokus pada Minat dan Bakat Anak
Anak akan lebih semangat kalau melakukan sesuatu yang mereka sukai. Oleh karena itu, sebagai orang tua, cobalah cari tahu apa minat dan bakatnya. Misalnya, jika anak suka menggambar, beri anak alat gambar baru atau daftarkan ke kursus seni dan katakan, "Kamu berbakat banget, lho. Mama Papa dukung kamu belajar lebih banyak."Dukungan seperti ini bisa membuat anak merasa dihargai.
Orang tua juga bisa mengaitkan pelajaran sekolah dengan minat anak. Kalau anak suka bermain bola, ajak dia belajar matematika dengan menghitung skor atau jarak tendangan. Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar, tapi juga merasa senang karena pelajaran jadi lebih relevan dengan hal yang ia suka.
4. Berikan Penghargaan atas Usaha, Bukan Hasil
Ada kalanya, anak menjadi malas sekolah karena merasa usahanya tidak dihargai. Sebagai orang tua, penting untuk memberikan apresiasi, meskipun usahanya kecil.
Misalnya, ketika anak menyelesaikan PR dengan susah payah, katakan, "Wah, hebat sekali kamu sudah berusaha keras mengerjakannya! Mama bangga." Sehingga membuat anak merasa lebih dihargai dan semangat belajar lagi.
Selain itu, jangan membandingkan anak dengan teman, saudara atau bahkan anak tetangga. Misalnya, mengatakan "Kok nilai kamu nggak sebagus si A sih?" justru bisa membuat anak merasa minder dan semakin malas belajar. Sebaliknya, fokuslah pada kemajuan anak supaya bisa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus mencoba.
5. Kerja Sama dengan Guru dan Sekolah
Guru merupakan orang tua kedua di sekolah dan bisa menjadi teman terbaik untuk membantu anak semangat sekolah lagi. Jika anak terlihat malas atau ada masalah, coba diskusikan dengan guru.
Misalnya, tanyakan, "Bu, akhir-akhir ini anak saya terlihat kurang semangat. Apa ada yang bisa kami lakukan untuk membantunya?" Dengan berbicara langsung, orang tua bisa tahu lebih banyak tentang kondisi anak di kelas.
Selain itu, ikutlah dalam kegiatan sekolah yang mendukung anak, seperti acara pertemuan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua peduli dengan pendidikan anaknya. Pastikan juga anak merasa nyaman dengan teman-teman dan gurunya. Dengan hubungan yang baik di sekolah, anak akan lebih termotivasi untuk belajar.
Baca juga: Bagaimana Angka Partisipasi Sekolah Anak-Anak Indonesia?
6. Bangun Kebiasaan Positif di Rumah
Kebiasaan baik di rumah bisa membantu anak lebih semangat sekolah. Cobalah buat jadwal harian yang teratur, seperti waktu tidur, belajar, dan bermain. Misalnya, katakan, "Jam 8 malam waktunya tidur, ya, biar besok kamu segar ke sekolah." Dengan rutinitas yang jelas, anak akan belajar mengatur waktu dengan baik.
Selain itu, ajak anak menjalani pola hidup sehat agar tubuh anak lebih bugar dan pikirannya lebih fokus. Mulailah dengan olahraga ringan bersama, seperti jalan pagi, dan berikan makanan bergizi.
Hindari terlalu banyak waktu untuk gadget yang tidak produktif. Orang tua bisa katakan, "Main HP-nya cukup 1 jam, ya, nanti kita lanjut belajar sambil main teka-teki."
7. Motivasi dengan Cara Kreatif
Anak bisa lebih semangat sekolah kalau diberi motivasi dengan cara yang menyenangkan. Cobalah menceritakan kisah inspiratif tentang tokoh yang sukses berkat pendidikan. Misalnya, katakan, "Dulu BJ Habibie juga rajin belajar, lho. Karena itu, dia jadi orang hebat yang dikenal dunia." Cerita seperti ini bisa membuat anak termotivasi untuk berusaha lebih keras.
Baca juga: Tentang Perundungan Anak di Lingkungan Sekolah dan Upaya Mengatasinya Lewat Program Roots
Membangkitkan semangat anak untuk sekolah memang butuh kesabaran dan usaha. Tapi jangan menyerah! Dengan pendekatan yang tepat, anak akan merasa lebih didukung dan termotivasi. Ingat, setiap anak punya keunikan dan cara belajar yang berbeda. Jadi, cobalah untuk selalu memahami apa yang mereka butuhkan.
Dengan membangun kebiasaan positif, memberikan motivasi, dan menjalin hubungan yang baik, anak akan melihat sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Yuk, jadilah pendukung terbaik mereka dalam perjalanan belajar! Karena semangat anak adalah cerminan dari perhatian dan cinta orang tua.
Sumber:
- https://www.nimh.nih.gov/health/topics/child-and-adolescent-mental-health
- https://www.unicef.org/education/inclusive-education
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health
- https://www.cdc.gov/children-mental-health/about/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/childrensmentalhealth/
- https://www.apa.org/monitor/2023/04/boosting-school-mental-health-services
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News