Tari cakalele merupakan seni tari yang sudah ada sejak zaman dahulu. Sama seperti tarian lain yang memiliki makna di dalamnya, tari cakalele pun memiliki makna yang ingin disampaikan.
Kesenian ini dijadikan sebagai pembuka tarian perang dan juga pengantar sebelum mengarungi lautan. Keduanya diperuntukkan sebagai simbol kehormatan kepada roh dan keberanian Masyarakat Maluku dalam menghadapi musuh.
Simbol Patriotisme dan Martabat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa tarian ini diperuntukkan untuk ritual sebelum perang. Dari situ, dapat Kawan GNFI simpulkan bahwa cakalele merepresentasikan jiwa patriotisme masyarakat Maluku terhadap tanah kelahirannya.
Pakaian berwarna merah yang dipakai penari laki-laki menjadi simbol dari rasa heroisem terhadap tempat tinggal mereka. Kemudian, pedang yang dibawa di tangan kanan merepresentasikan harga diri masyarakat Maluku yang perlu dipertahankan.
Selain berfokus kepada tarian orang, tari cakalele juga dikatakan sebagai symbol kehormatan kepada leluhur atau nenek moyang Maluku sebagai pelaut.
Soe Hok Gie, Tumbuhkan Patriotisme dengan Mencintai Alam dan Gunung
Unsur Magis dalam Tari Cakalele
Tari cakalele dianggap memiliki unsur magis karena beberapa faktor yang berkaitan dengan kepercayaan dan praktik budaya masyarakat Maluku. Berikut adalah penjelasan mengenai unsur magis di dalamnya.
Kerasukan Arwah Nenek Moyang
Saat tarian cakalele dimulai, masyarakat percaya bahwa penari bukanlah diri mereka, tetapi dirasuki oleh arwah nenek moyang. Hal ini menciptakan suasana yang dianggap sakral dan menambah dimensi spiritual pada tarian tersebut.
Penari dijadikan sebagi penghubung antardunia fisik dengan dunia spiritual. Keduanya terhubung untuk mengekspresikan keberanian dan semangat melalui gerakan yang intens dan ritmis.
Ritual dan Simbolisme
Tari cakalele tidak hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga melibatkan ritual yang memiliki makna religius. Masyarakat percaya bahwa jika ritual tidak dilaksanakan dengan benar, individu yang terlibat dapat mengalami gangguan dalam hidup mereka, seperti sakit atau kesulitan lainnya.
Selain itu, ada elemen simbolis dalam tarian ini, seperti penggunaan kata "Aulee" yang berarti "darah membanjir," yang menunjukkan hubungan antara tarian dan konsep pengorbanan serta kekuatan spiritual.
Pengakuan terhadap Keberadaan Tuhan
Dalam pandangan masyarakat Pulau Hiri, tari cakalele merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kesenian tersebut mengandung pesan religius yang menyiratkan pengakuan atas keberadaan Tuhan dalam konteks kelokalan.
Masyarakat memaknai tarian ini sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan kepada kekuatan yang lebih tinggi.
Hubungan dengan Alam dan Manusia
Tari cakalele juga mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan kekuatan supranatural. Melalui gerakan dan ritme yang dinamis, kesenian tersebut menggambarkan interaksi antara manusia dengan lingkungan sekitarnya serta pengakuan terhadap hal-hal yang tidak tampak namun memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari.
Mengungkap Kekuatan Magis Tari Leak dan Murka Seorang Calonarang
Dengan demikian, unsur magis dalam tari cakalele terletak pada kombinasi antara kerasukan arwah nenek moyang, praktik ritual yang sakral, simbolisme religius, serta pengakuan terhadap hubungan spiritual antara manusia dan Tuhan.
Semua elemen ini menjadikan tari cakalele lebih dari sekadar tarian perang; ia adalah ekspresi budaya yang kaya akan makna spiritual dan historis bagi masyarakat Maluku.
Tari cakalele menjadi simbol kehormatan dan keberanian yang diyakini oleh masyarakat Maluku perlu dihargai dan dilestarikan. Simbol ini menujukkan bahwa antara manusia, alam, dan spiritual saling berhubungan dalam kehidupan.
Hal tersebut menunjukkan warisan budaya Indonesia berfokus pada banyak aspek yang menunjang kehidupan.
Referensi:
https://koropak.co.id/17851/tari-cakalele-tarian-tradisional-simbol-patriotisme
https://etnis.id/featured/tari-cakalele-bukan-sekadar-tarian-perang/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News