kelebihan matahari sebagai sumber energi terbarukan di garis khatulistiwa - News | Good News From Indonesia 2024

Kelebihan Matahari sebagai Sumber Energi Terbarukan di Garis Khatulistiwa

Kelebihan Matahari sebagai Sumber Energi Terbarukan di Garis Khatulistiwa
images info

Energi terbarukan menjadi perhatian global untuk mengatasi krisis energi dan perubahan iklim. Karena tersediaannya di alam, energi terbarukan tidak akan habis meskipun dipakai terus menerus.

Selain itu, sumber energi terbarukan selalu dapat diperbarui dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan energi yang baru. Demikianlah sinar matahari, salah satu sumber energi yang menjadi fokus utama dalam pengembangan energi terbarukan.

Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan matahari sebagai sumber energi, khususnya energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Energi Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif

Kelebihan Matahari sebagai Sumber Energi di Garis Khatulistiwa

Keberadaan Indonesia di garis khatulistiwa membuatnya menerima paparan sinar matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang konsisten dan melimpah. Berbeda dengan wilayah di luar khatulistiwa yang memiliki musim dingin atau cuaca ekstrim yang dapat mengurangi intensitas sinar matahari.

Dengan durasi sinar matahari rata-rata 12 jam per hari, Indonesia memiliki akses konsisten terhadap energi matahari. Hal ini menjadikannya salah satu lokasi terbaik untuk pengembangan teknologi tenaga surya.

Di daerah khatulistiwa, tidak ada musim dingin atau salju yang dapat menghalangi produksi energi surya. Oleh karenanya, energi matahari lebih konsisten dibandingkan energi angin, yang bergantung pada kecepatan angin yang fluktuatif, atau energi hidro (air), yang dipengaruhi oleh ketersediaan air dan curah hujan musiman.

Selain itu, energi matahari dapat dimanfaatkan di hampir semua tempat, termasuk di perkotaan, pedesaan, hingga wilayah terpencil. Panel surya dapat dipasang di atap rumah dan bangunan lainnya dan saat ini banyak digunakan oleh berbagai industri maupun rumah.

Berbeda dengan energi lainnya seperti pembangkit listrik tenaga air atau tenaga angin yang membutuhkan lokasi spesifik seperti sungai atau daerah dengan arus air dan angin kencang.

Teknologi tenaga surya juga semakin maju dan terjangkau. Pembangkit listrik tenaga surya lebih cepat dipasang dibandingkan dengan infrastruktur energi lainnya seperti PLTA (air) atau PLTP (geothermal) yang memerlukan waktu lebih lama untuk eksplorasi sumber energi dan membangun instalasinya.

Di daerah terpencil, panel surya bahkan bisa menjadi solusi mandiri tanpa perlu terhubung dengan jaringan listrik besar karena panel surya lebih mudah dipasang seperti di atap rumah.

Adapun ketersediaan energi matahari, khususnya di daerah khatulistiwa, tidak akan habis sehingga energi matahari dapat menjadi investasi energi jangka panjang yang menguntungkan, terutama di wilayah dengan potensi sinar matahari seperti Indonesia.

Revolusi Solar Panel, Meraih Energi Matahari dengan Teknologi Terkini

Tantangan dan Peluang

Penerapan energi matahari di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan meskipun potensi energinya besar. Tantangan pertama yaitu biaya pemasangan panel surya dan sistem pendukungnya masih relatif mahal untuk masyarakat dan industri di Indonesia sehingga membutuhkan dukungan investasi awal yang tinggi.

Kemudian sebagian teknologi panel surya dan komponen pendukungnya masih diimpor sehingga bergantung pada teknologi asing yang dapat meningkatkan biaya dan risiko ketidaksesuaian dengan kebutuhan lokal.

Sosialisasi dan edukasi terkait penggunaan energi matahari masih perlu ditingkatkan karena banyak masyarakat dan industri yang belum paham sebelumnya mengenai efisiensi pemanfaatan energi matahari.

Meski sinar matahari konsisten di garis khatulistiwa, beberapa daerah di Indonesia memiliki tingkat curah hujan tinggi atau sering tertutup awan di waktu-waktu, yang dapat mempengaruhi efisiensi panel surya dalam menyimpan energi secara lokal.

Namun, tantangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi Indonesia agat terus meningkatkan penggunaan energi matahari. Investasi awal yang tinggi, infrastruktur yang perlu diimpor, sosialisasi dan edukasi, serta faktor cuaca lokal dapat diatasi bersama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat.

Di sisi lain, peluang yang besar, seperti potensi energi melimpah yang mendukung perwujudan net zero emission (NZE), memberikan harapan bahwa energi matahari dapat berperan membangun masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan.

Referensi:

  • https://cee.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-energi-matahari-sebagai-energi-baru-terbarukan/
  • https://atonergi.com/apa-saja-kelebihan-dan-kekurangan-energi-matahari/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

UJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.