Kawan GNFI dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Universitas Paramadina bekerja sama dengan Program Studi Manajemen Universitas Paramadina dan PIK-R Bangka Jakarta Selatan sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Self-Care di Era Modern: Kunci Menghadapi Tekanan Hidup".
Acara tersebut dilaksanakan pada 22 November 2024 di lantai 1 Gedung TP Rachmat Universitas Paramadina Kampus Cipayung, dengan dukungan sponsor seperti TakeBarli serta media partner dari berbagai himpunan seperti Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Paramadina, Komunikado Universitas Paramadina, Komunitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Paramadina.
Seminar nasional ini dihadiri oleh 100 peserta offline dan 150 peserta online melalui zoom meeting dan youtube dari berbagai daerah dan latar belakang. Ketua PIK-R Madina, Saudari Centika, menyampaikan bahwa "Kegiatan yang dihadiri ratusan orang adalah bagian dari upaya untuk membangun budaya peduli kesehatan mental, khususnya di kalangan mahasiswa Universitas Paramadina."
Sementara itu, Adrian Azhar Wijanarko, M.M., Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina, dalam sambutan pembukaannya menekankan bahwa "Kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi mahasiswa seperti ini sangat strategis untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental."
Edukasi Kesehatan Mental di Desa Negarakembang, Atasi Stigma dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Tentang PIK-R Madina
PIK-R Madina adalah wadah konseling remaja di Universitas Paramadina yang berfokus pada pemberdayaan remaja melalui edukasi, advokasi, dan pengembangan kapasitas di bidang kesehatan dan isu keremajaan lainnya.
PIK-R Paramadina memiliki visi membentuk generasi muda yang berdaya, peduli terhadap lingkungan, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Hal ini selaras dengan seminar ini sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kesehatan mental di Indonesia.
Perhelatan Self Care Modern juga mengundang Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog. Prof Seto dengan sapaan panggilan Kak Seto menyampaikan "Kesehatan Mental pada Anak-anak dan Orang Tua".
Paparan Seminar Self-Care di Era Modern
Dalam paparannya, beliau menyoroti pentingnya membangun kesejahteraan mental sejak dini melalui dukungan keluarga. “Keluarga adalah pondasi utama untuk membangun mental yang tangguh. Orang tua dan anak perlu saling mendukung dalam menghadapi tantangan era digital.”
Materi dilanjutkan oleh Ananda Stevvan Vallentino Petrix Pratama, Duta Genre Indonesia Berprestasi 2024, yang membahas "Kesehatan Mental Remaja dan Tantangan Era Digital". Ananda mengungkapkan, “Salah satu implementasinya melalui program KOPER EMOSI yang saya kembangkan bersama PIK-R Bangka Jakarta Selatan."
Narasumber ketiga yaitu Kenita Putri, S.Psi., M.M., seorang pakar psikologi, menjelaskan cara memahami dan menangani gangguan kesehatan mental seperti depresi dan PTSD. “Stigma adalah musuh terbesar dalam menangani gangguan mental. Kita perlu membangun masyarakat yang inklusif dan mendukung,” ujar Kenita.
Di akhir sesi, Johan Ramadhan Nurwardana, S.Psi., M.A., membahas pentingnya self-care dan keseimbangan emosional. “Teknik seperti mindfulness dan meditasi dapat menjadi alat yang efektif untuk menjaga kesejahteraan mental di tengah tekanan hidup modern,” ungkapnya.
#WaktunyaRehat Fest, Rawat Kesehatan Mental Lewat dengan Santosha.id
Kesehatan Mental bagi PIK-R Paramadina
Mewujudkan kesehatan mental khususnya pada mahasiswa, PIK-R Paramadina sebagai wadah untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi komprehensif mengenai kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga, dan perencanaan masa depan kepada remaja, untuk membantu mereka secara sadar mengambil keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Sesuai dengan misi Konseling Paramadina selain menjadi wadah turut mendorong remaja untuk berpartisipasi aktif dalam menyuarakan pendapat, aspirasi, dan ekspresi diri melalui berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat serta wadah berjejaring.
Serta peran kolaborasi, khususnya keterlibatan mahasiswa Universitas Paramadina dalam pembinaan dan pendampingan remaja, guna memberikan contoh dan bimbingan positif dalam meraih cita-cita serta mengatasi tantangan yang dihadapi. Supaya kesehatan mental tetap terjaga dan sesuai harapan SDGs Kriteria ketiga yaitu kesehatan mental yang baik.
GNFI Menjadi Wadah Untuk Bersuara Mengenai Kesehatan Mental
Sumber Referensi:
https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan-mental?gad_source=1&gclid=CjwKCAiA6aW6BhBqEiwA6KzDcwnwGstG4x7CawM8qMdorhFgsEqaW4K9to7MwKD13pLPty_YTx0uRxoC9FYQAvD_BwE
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/16227/Mengenal-Pentingnya-Kesehatan-Mental.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
