Manusia sering menghadapi realitas bahwa hasil produksi sendiri tidak selalu mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk mendapatkan barang yang tidak mampu mereka buat, orang-orang mulai mencari pihak lain yang bersedia melakukan pertukaran barang berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Metode ini dikenal sebagai barter. Pada saat itu, mungkin tidak terbayangkan bila bertukar barang atau jual beli dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka, yang hari ini kita kenal dengan cashless.
Barter, Awal Mula Transaksi
Menurut KBBI, barter adalah sistem perdagangan yang dilakukan dengan cara menukar barang. Biasanya orang berkumpul di suatu pasar dan saling bertukar barang sesuai kesepakatan.
Barter cocok digunakan dalam lingkungan lokal dengan komunitas kecil di mana orang saling mengenal dan memahami kebutuhan satu sama lain.
Hal ini sering kali melibatkan komunikasi langsung, yang dapat memperkuat hubungan sosial dalam komunitas.
Sistem ini, tentu saja memiliki kelemahan, terutama saat menentukan nilai barang. Misalnya, apakah 2 kilogram beras sama nilainya dengan 2 kilogram gula.
Di samping itu, kesulitan menemukan orang yang saling membutuhkan pada waktu bersamaan (double coincidence of wants), mendorong manusia menetapkan benda tertentu sebagai alat tukar untuk mempermudah transaksi.
Uang Logam, Awal Standarisasi Nilai Tukar
Dikutip dari National Geographic, Sejarawan Yunani Kuno, Herodotus, mengklaim, koin atau uang logam pertama dibuat pada tahun ke-600 SM oleh Raja Alyattes dari Lydia (sekarang Turki). Koin-koin ini terbuat dari Electrum yang merupakan campuran dari perak dan emas yang terbentuk secara alami.
Logam emas dan perak dipilih karena sifatnya yang tahan lama dan tidak mudah rusak. Penggunaan koin mempermudah perdagangan dengan memberikan nilai yang jelas dan stabil.
Mata uang koin menjadi elemen penting dalam perekonomian dunia kuno, memberikan dasar yang lebih terorganisir untuk sistem pertukaran nilai.
Baca juga: Menilik Fenomena Gaya Hidup Cashless di Era Digital
Sejarah uang kertas pertama dipercaya berasal dari China. Masyarakat China mulai beralih dari penggunaan uang koin ke uang kertas sebagai alat pembayaran.
Uang kertas yang dikenal dengan sebutan 'Jiaozi' itu dicetak selama masa kepemimpinan Dinasti Song (960-1279 M) di masa pemerintahan Kaisar Zhenzong.
Uang kertas dianggap lebih mudah dicetak dan dipakai sebagai alat tukar. Bank memanfaatkan uang kertas untuk menggantikan koin logam dalam kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang.
Pada masa itu, penerbitan uang tidak dilakukan oleh pemerintah, melainkan oleh bank dan lembaga keuangan swasta. Namun, saat ini bank sentral negaralah yang bertanggung jawab untuk menerbitkan mata uang.
Era Perbankan dan Transaksi Elektronik
Perubahan besar terjadi pada abad ke-20 dengan munculnya kartu kredit yang memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembayaran tanpa memerlukan uang fisik. Teknologi ini mempercepat proses transaksi dan memberikan fleksibilitas lebih dalam berbelanja. Seiring perkembangan zaman, teknologi terus maju menuju era digital yang memungkinkan pembayaran tanpa sentuhan.
Hal ini mengurangi ketergantungan pada uang tunai maupun kartu fisik, digantikan oleh transaksi berbasis elektronik menggunakan chip atau server. Kini, sistem pembayaran semakin berkembang dengan memanfaatkan teknologi mobile untuk berbagai kebutuhan transaksi.
Cashless Society, Transformasi Digital di Era Modern
Cashless society adalah kondisi di mana penggunaan uang tunai atau mata uang fisik berkurang secara signifikan, bahkan digantikan sepenuhnya oleh metode pembayaran non-tunai. Transaksi dilakukan melalui alat seperti kartu kredit, kartu debit, transfer digital, atau aplikasi pembayaran berbasis teknologi.
Konsep ini mencerminkan peralihan dari sistem berbasis uang kertas dan koin menuju transaksi digital, yang kini menjadi bagian dari berbagai aspek kehidupan modern.
Cashlesssociety memberikan kemudahan dengan transaksi yang cepat dan efisien melalui kartu atau aplikasi digital, menghemat waktu untuk konsumen dan pedagang. Selain itu, setiap transaksi meninggalkan jejak digital yang memudahkan pelacakan keuangan pribadi maupun bisnis.
Dari segi keamanan, sistem non-tunai melindungi dana kita dari risiko kehilangan atau pencurian, karena uang disimpan dalam rekening digital yang dilengkapi berbagai lapisan perlindungan.
Tantangan dalam cashlesssociety meliputi kesenjangan akses teknologi, yang membuat sebagian masyarakat, terutama di daerah terpencil atau kurang mampu, sulit berpartisipasi. Selain itu, ketergantungan pada teknologi meningkatkan risiko gangguan layanan, sementara ancaman keamanan data seperti peretasan dan pencurian identitas menuntut perlindungan yang ketat.
Hilangnya anonimitas dalam transaksi juga menjadi perhatian bagi mereka yang menghargai privasi.
Baca Juga: Cash atau Cashless? Ketahui Untung dan Ruginya
Sistem pembayaran telah mengalami evolusi besar, mulai dari barter, dimana barang ditukar langsung, hingga penggunaan uang koin, uang kertas, dan kini menuju era cashless. Kemajuan teknologi, seperti kartu kredit, dan aplikasi pembayaran digital telah mendefinisikan ulang cara manusia bertransaksi, menciptakan solusi yang lebih cepat, aman, dan praktis.
Ke depan, sistem pembayaran diharapkan terus berkembang menuju efisiensi yang lebih tinggi dan inklusi finansial, memungkinkan akses yang lebih luas dan setara bagi semua lapisan masyarakat.
Sumber:
- Nationalgeographic.grid.id. 24 Desember 2023. Sejarah Dunia: Kapan dan Mengapa Orang Mulai Menggunakan Koin?. Diakses pada 26 November 2024, dari https://nationalgeographic.grid.id/read/133977707/sejarah-dunia-kapan-dan-mengapa-orang-mulai-menggunakan-koin
- Pintu.com. 22 September 2021. Evolusi Sistem Pembayaran di Indonesia dan Dunia. Diakses pada 26 November 2024, dari https://pintu.co.id/blog/evolusi-sistem-pembayaran-di-indonesia-dan-dunia
- Ethis.co.id. 2 Februari 2024. Evolusi Alat Pembayaran Uang Dari Masa ke Masa. Diakses pada 26 November 2024, dari https://ethis.co.id/blog/evolusi-alat-pembayaran-uang-dari-masa-ke-masa
- Duniafintech.com. 13 Oktober 2023. Apa Itu Cashless Society: Manfaat dan Tantangannya. Diakses pada 26 November 2024, dari https://duniafintech.com/apa-itu-cashless-society-manfaat-dan-tantangannya/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
