Smartphone telah menjadi bagian penting dari kehidupan anak muda di era digital. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan mulai tanggal 25 Oktober 2024 hingga 17 November 2024, menunjukkan berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli smartphone, mulai dari fitur hingga peran influencer di media sosial.
Survei ini dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir jurnalistik dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst and Visualization for Digital Journalism.
Survei tersebut dilakukan terhadap 207 responden pengguna smartphone mulai dari umur 15 – 35 tahun. Metode yang digunakan adalah dengan menyebarkan form kuesioner secara online untuk memahami preferensi anak muda dalam memilih smartphone pada tahun 2024.
Hasil survei menunjukkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan smartphone, seperti frekuensi penggunakannya dalam sehari, merek, harga, rekomendasi influencer, fitur smartphone, kondisinya, dan tempat membeli smartphone, dan sebagainya.
Faktor Utama dalam Membeli Smartphone
Ketika ditanya tentang faktor utama yang paling mempengaruhi Keputusan mereka, 58,9% (122 responden) menganggap ulasan produk sebagai faktor utama dalam keputusan pembeliannya.
Selain itu, 56% (116 responden) memilih merek, sementara 55,1% (114 responden) menyebut harga sebagai faktor yang mempengaruhi pembelian smartphone. Adapun beberapa faktor lain adalah rekomendasi teman atau keluarga, spesifikasi smartphone, dan sebagainya.
Fitur yang Diinginkan
Smartphone memiliki berbagai fitur yang diberikan, seperti kamera, perfoma, baterai, layar, NFC, 5G, water resistant, fitur operasi, dan sebagainya. Hasil survei menunjukkan bahwa performa smartphone menjadi fitur yang paling diinginkan pembeli dengan proporsi sebesar 73,43%.
Selain itu, 66,18% pembeli memilih kamera sebagai fitur yang diinginkan. Faktor-faktor lain seperti baterai (59,90%), fitur operasi (39,61%), layar (32,85%), NFC (23,19%), water resistant (20,77%), dan 5G (17,87%) juga memengaruhi mereka dalam memilih smartphone.
Hal ini menunjukkan bahwa pembeli memiliki preferensi yang beragam dalam menentukan smartphone mereka inginkan.
Anggaran dan Pilihan Kondisi
Mayoritas responden memiliki anggaran antara Rp3.500.000 hingga lebih dari Rp6.000.000 untuk membeli smartphone. Survei menunjukkan bahwa 20,4% responden menganggarkan Rp2.500.000 hingga Rp3.500.000, sedangkan 18,9% responden mengeluarkan anggaran lebih dari Rp6.000.000.
Selain itu, kelompok dengan anggaran Rp3.500.000 hingga Rp4.500.000 mencakup 15,5% responden, dan mereka yang menganggarkan Rp4.500.000 hingga Rp6.000.000 mencakup 16,5% responden.
Meskipun terdapat variasi dalam anggaran, data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden bersedia mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk membeli smartphone. Dengan demikian, besaran anggaran tidak menjadi kendala utama dalam keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil survei pilihan kondisi dalam pembelian smartphone, 91% pembeli memilih membeli smartphone dalam kondisi baru dan 9% memilih membeli dalam kondisi bekas. Presentase tersebut mengidentifikasikan bahwa kondisi smartphone sangat mempengaruhi preferensi pembelian.
Media Informasi dan Peran Influencer
Media sosial dan internet telah menjadi pusat informasi dan interaksi bagi anak muda, termasuk dalam menentukan preferensi pembelian smartphone. Mayoritas responden (49,8%) menyebut media sosial sebagai sumber utama informasi tentang smartphone terbaru. Diikuti oleh Internet (24,6%) dan YouTube dengan presentase (22,7%).
Hal ini menunjukkan pentingnya peran media digital dalam menyajikan informasi terbaru mengenai smartphone.
Selain itu, influencer juga memiliki cukup besar dalam membentuk keputusan pembelian. Sebanyak 44% responden mengaku kadang-kadang membeli produk setelah melihat rekomendasi influencer, 17,9% responden sering membeli, sementara 27,1% tidak pernah terpengaruh.
Dengan demikian, kredibilitas influencer sangat menentukan kepercayaan konsumen dalam memilih smartphone sesuai rekomendasinya.
Kebiasaan Pembelian
Hasil survei menunjukkan bahwa toko resmi merek smartphone menjadi pilihan utama pembelian, dengan 47,8% responden memilih membeli di toko resmi, 31,9% di toko offline (konter HP), dan 17,9% di e-commerce.
Data ini mengindikasikan bahwa kepercayaan konsumen terhadap toko resmi lebih tinggi dibandingkan konter HP atau e-commerce.
Alasan utama memilih toko resmi adalah karena konsumen merasa lebih terjamin (58,9%), dapat melihat produk secara langsung (51,7%), harga lebih terjangkau (44,4%), dan adanya banyak pilihan (34,3%).
Dengan demikian, survei ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen cenderung membeli smartphone baru di toko resmi merek tersebut.
Aspek Keberlanjutan
Anak muda juga memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pembelian smartphone, terutama terkait dengan garansi dan pembaruan perangkat lunak untuk menjaga relevansi perangkat dalam jangka panjang.
Hasil survei menunjukkan bahwa 65,7% responden memilih pembaruan perangkat lunak sebagai faktor utama, diikuti oleh 32,4% yang memilih garansi. Beberapa responden juga mempertimbangkan kedua aspek ini serta performa smartphone.
Ini menunjukkan bahwa pembaruan perangkat lunak menjadi prioritas utama, sementara garansi dan performa juga menjadi pertimbangan penting bagi anak muda dalam membeli smartphone.
Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa anak muda cenderung membeli smartphone, dengan faktor digitalisasi dan media sosial memainkan peran penting dalam keputusan pembelian mereka.
Dengan memahami lebih dalam mengenai preferensi, kebiasaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian smartphone, perusahaan smartphone dapat merancang strategi pemasaran dan inovasi produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
Aspek keberlanjutan, kredibilitas influencer, serta kepercayaan terhadap toko resmi menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam memenuhi ekspektasi konsumen dan bersaing di pasar smartphone yang semakin kompetitif.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
