Bendungan Sidan adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan mendukung tersedianya pasokan air di Provinsi Bali.
Proyek yang menelan biaya sebesar Rp1,5 triliun ini diharapkan untuk dapat mengatasi kebutuhan air di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, hingga Tabanan.
Melalui laman Kementerian Pekerjaan Umum RI, progres fisik pembangunan Bendungan Sidan sudah mencapai 96,59 persen, dan ditargetkan rampung pada akhir November 2024.
Bendungan Sidan merupakan salah satu proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi domain dari Kementerian PU. Proyek tersebut diharapkan dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.
Dukung beberapa sektor
Bendungan Sidan dapat menyediakan air baku sebesar 1.750 liter per detik. Tidak hanya itu, bendungan ini juga memiliki kapasitas besar, yakni 3,82 juta meter kubik.
Dengan kapasitas besarnya itu, Bendungan Sidan akan difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) yang berkapasitas 0,65 MW.
Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Akan Bangun 17 Bendungan, di Mana Saja?
Bendungan ini digarap oleh PT Brantas Abipraya dan memiliki panjang 197 meter dengan tinggi 68 meter. Sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.
Pembangunan Bendungan Sidan diharapkan dapat membantu beberapa sektor di Bali untuk berkembang.
Selain berfungsi sebagai ladang ketersediaan air bagi masyarakat Bali, bendungan ini turut difungsikan sebagai penunjang kegiatan pariwisata.
Sektor ini digadang-gadang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, utamanya pada perekonomian. Selain itu, Bendungan Sidan juga akan difungsikan sebagai tempat konservasi air.
Bukan hanya pariwisata dan ekonomi, Kementerian PU mengklaim jika bendungan ini memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung sebesar 20 persen dari luas genangan.
1 Ha diproyeksi menghasilkan 1 MW, sehingga memiliki potensi sebesar 8 MW. Jumlah ini cukup untuk memenuhi potensi energi listrik demi mendukung swasembada energi sebesar 8,65 MW.
Bendungan Sidan diperkirakan dapat melayani 1,3 juta jiwa, dan dapat membantu pengendalian banjir di lahan seluas 108 hektar.
“Bendungan yang telah dibangun Kementerian PU memiliki fungsi utama sebagai tambahan ketersediaan air baku untuk masyarakat. Di samping itu, kita membangun bendungan yang salah satu fungsinya juga untuk mengurangi banjir. Hopefully, ke depan banjir akan sangat berkurang sebagai dampak pembangunan bendungan,” ungkap Menteri PU, Dody Hanggodo.
Dari Irigasi hingga PLTA, Inilah Peran Bendungan untuk Ketahanan Air dan Pangan Nasional
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
