mengenal flora endemik pulau kalimantan harta karun tropis indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Flora Endemik Pulau Kalimantan, Harta Karun Tropis Indonesia

Mengenal Flora Endemik Pulau Kalimantan, Harta Karun Tropis Indonesia
images info

Pulau Kalimantan, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama dalam hal flora endemik. Flora endemik Kalimantan tidak hanya menambah keindahan alam, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis.

Berbagai spesies tumbuhan yang hanya bisa ditemukan di Kalimantan menjadikan pulau ini sebagai surga bagi para peneliti dan pecinta alam. Mengenal flora endemik Kalimantan adalah langkah penting untuk memahami dan melestarikan kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia.

1. Meranti

Meranti (Shorea spp.) adalah salah satu jenis pohon utama yang menghasilkan kayu di Indonesia. Sebagai anggota keluarga Dipterocarpaceae, meranti mendominasi hutan hujan dataran rendah di wilayah barat Indonesia dan merupakan genus terpenting yang paling banyak dieksploitasi di hutan tropis Asia. Di Pulau Kalimantan, sekitar 67% pohon di hutan berasal dari genus Shorea.

Genus Shorea, yang dikenal sebagai meranti, mencakup sekitar 194 spesies yang terbagi menjadi empat kelompok: meranti merah, meranti putih, meranti kuning, dan meranti balau.

2. Ulin

Pohon ulin, yang juga dikenal sebagai pohon kayu besi, adalah salah satu pohon terkenal di hutan Provinsi Kalimantan Timur. Kayu ulin dikenal karena sifatnya yang keras dan kuat, berwarna gelap, serta tahan terhadap air laut. Pohon ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 50 meter dengan diameter hingga 120 cm, terutama di dataran rendah.

Kayu ulin memiliki ketahanan luar biasa terhadap pelapukan, baik di air maupun di daratan. Oleh karena itu, kayu ini sering digunakan sebagai bahan bangunan, terutama untuk rumah-rumah yang didirikan di atas tanah berawa. Sayangnya, pohon ulin tidak dapat tumbuh di semua jenis hutan. Biasanya, pohon ini tumbuh di dataran tinggi dengan tanah berpasir, sehingga proses pembibitan dan pembudidayaannya agak sulit dilakukan.

3. Jelutung

Pohon jelutung, yang juga dikenal sebagai pantung, adalah tanaman yang menghasilkan getah. Selain dimanfaatkan getahnya, kayu jelutung juga dapat diambil. Kayu jelutung memiliki kualitas yang baik, karena diameter pohonnya bisa mencapai lebih dari 2 meter dan tingginya bisa mencapai 40 meter, menjadikannya sebagai pohon besar.

Getah jelutung memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan dasar permen karet, perekat, vernis, ban sepeda motor dan mobil balap, serta pelapis tahan air. Selain itu, getah jelutung juga dapat digunakan sebagai bahan isolator dan berbagai barang kerajinan lainnya.

4. Ramin

Di Pulau Kalimantan, pohon ramin dapat ditemukan di Taman Nasional Tanjung Puting, daerah aliran Sungai Sebangau, dan daerah aliran Sungai Mentaya di Kalimantan Tengah.

Pohon ramin tumbuh di ketinggian kurang dari 100 meter di tanah gambut, glei humus, dan podsol yang memiliki pH rendah (di bawah 5) serta iklim basah atau tipe hutan A menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson. Pohon ini tergolong sedikit toleran terhadap cahaya. Oleh karena itu, saat masih muda, penanaman pohon ramin memerlukan bantuan pohon peneduh.

5. Anggrek Hitam

Salah satu jenis tanaman hias yang terkenal di seluruh dunia adalah anggrek. Menurut ahli botani, terdapat lebih dari 30.000 spesies anggrek di seluruh dunia. Pulau Kalimantan dikenal sebagai "Pulau Anggrek" karena menyimpan keanekaragaman anggrek terbanyak.

Diperkirakan ada sekitar 2.500 hingga 3.000 jenis anggrek di Pulau Kalimantan, dengan 30—40% di antaranya merupakan anggrek endemik. Berbagai spesies anggrek langka ini sering ditemukan di hutan primer Provinsi Kalimantan Tengah.

6. Kantong Semar

Di Indonesia, terdapat sekitar 64 jenis kantong semar (Nephentes sp.), sementara di seluruh dunia ada 82 jenis. Ini berarti sekitar 70% jenis kantong semar berada di Indonesia, dengan sebagian besar tersebar di Pulau Kalimantan.

Tumbuhan ini mampu bertahan hidup di berbagai habitat, termasuk hutan hujan tropis dataran rendah, pegunungan, hutan gambut, hutan meranggas, gunung kapur, dan padang sabana. Kebanyakan kantong semar hidup sebagai epifit, menempel pada batang atau dahan pohon lain, dengan batang yang dapat mencapai panjang hingga 20 meter.

7. Rotan

Kata "rotan" berasal dari bahasa Melayu "raut" yang berarti mengupas, menguliti, atau menghaluskan. Tanaman ini termasuk dalam famili Palmae dan dikenal sebagai Lepidocaryodidae, istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berkaitan dengan ukuran buahnya.

Salah satu provinsi di Pulau Kalimantan yang kaya akan rotan adalah Kalimantan Tengah. Di provinsi ini, rotan banyak ditemukan di wilayah Katingan. Hampir 90 persen wilayah Katingan dipenuhi oleh hutan rotan.

8. Bintangur

Bintangur, atau nyamplung, tumbuh di hutan dataran rendah dan bahkan ada jenisnya yang dapat ditemukan dekat laut. Tanaman ini biasanya tumbuh di tanah berpasir dengan kandungan lempung. Struktur pohonnya yang rindang dan bercabang banyak, dengan tinggi yang dapat mencapai lebih dari 20 meter dan diameter batangnya bisa mencapai 100 cm.

Bintangur memiliki berbagai manfaat. Secara ekonomis, pohon ini menjadi sumber kayu untuk bahan bangunan. Selain itu, biji bintangur mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati, menjadikannya sumber energi alternatif.

Selain itu, tanaman ini mempunyai fungsi sebagai pelindung ekosistem daratan dan perairan, seperti menahan abrasi gelombang laut, pengendali instrusi air laut, memelihara kualitas air (terutama air payau), dan sebagai bahan baku obat-obatan.

9. Tenggaring

Tenggaring merupakan bagian dari kelompok rambutan hutan yang tumbuh secara alami dan menyebar di Provinsi Kalimantan Tengah. Buah tenggaring memiliki tekstur tebal, bentuk pendek, dan ujung yang tumpul. Kulit buahnya berwarna kuning atau merah tua dan memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam.

10. Damar

Pohon damar (Agathis dammara) termasuk dalam kelompok tumbuhan runjung (Gymnospermae) dan merupakan spesies asli Indonesia. Damar merupakan genus yang terdiri dari 21 spesies pohon berdaun hijau sepanjang tahun dari famili konifer purba, Araucariaceae.

Ciri khas pohon ini adalah batangnya yang sangat besar dan memiliki sedikit atau tidak ada cabang pada bagian atas. Pada fase muda, pohon damar biasanya berbentuk kerucut, tetapi seiring bertambahnya usia, tajuknya akan membulat atau menjadi tidak beraturan.

Menjaga dan melestarikan flora endemik Kalimantan merupakan tanggung jawab kita bersama. Dengan mengenali dan memahami keunikan flora endemik ini, kita dapat lebih menghargai serta melindungi warisan alam yang tak ternilai ini.

 

Sumber:

Iswanto. 2014. Flora Fauna Kalimantan. Klaten: PT. Intan Pariwara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.