Republik Palau adalah negara di Kawasan Pasifik yang telah sejak lama menjadi mitra kerja sama Republik Indonesia (RI). Ini merupakan salah satu negara dalam daftar penerima bantuan Indonesian AID.
Indonesian AID adalah lembaga di bawah naungan Kementerian Keuangan RI yang diberikan mandat untuk mengelola dana kerja sama pembangunan internasional kepada pemerintah atau lembaga asing. Maka dalam hasil pengelolaan dana tersebut, Indonesia turut memberikan dukungan atas upaya peningkatan pembangunan di Republik Palau.
Dikutip dalam web resmi Kementerian Keuangan RI, pada 2019 terdapat surat yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dikirim oleh Wakil Tetap Republik Palau.
Dalam surat tersebut, mengisyaratkan permohonan bantuan pembiayaan kepada pemerintah RI bernominal 1 juta USD untuk penyelenggaraan acara The 7th Our Ocean Conference (OOC) 2020 di Palau. Namun, agenda tersebut tertunda dikarenakan pandemi Covid-19. Pemerintah Republik Palau mengabarkan bahwa agenda tersebut akan diselenggarakan secara tatap muka pada tahun 2022 di kota Koror, Palau.
Didukung 135 Negara, RI Kembali Jadi Anggota Organisasi Maritim Internasional
Sebagai informasi untuk Kawan GNFI, OCC merupakan sebuah konferensi yang dihadiri oleh perwakilan negara-negara di dunia dan telah diselenggarakan secara rutin sejak 2014. Konferensi tersebut membahas agenda dalam bidang kelautan yang berfokus pada upaya peningkatkan kesadaran terhadap konservasi laut dalam skema pembangunan berkelanjutan.
Untuk penyelenggaraan OOC 2022, pemerintah Republik Palau kembali mengajukan permohonan bantuan kepada RI agar memberikan hibah dalam bentuk 10 unit kendaraan untuk patroli kepolisian dan 4 unit kendaraan protokoler. Selain itu, juga ada pelatihan terkait praktik-praktik keprotokolan dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional.
Pemerintah Indonesia melalui Indonesian AID bersama Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Keuangan RI mewujudkan permohonan tersebut sebagai bentuk perwujudan diplomasi antara RI dan Republik Palau. Maka pada 24 Oktober 2021, RI melaksanakan pengiriman unit-unit kendaraan tersebut ke Republik Palau melalui jalur laut.
Nah, untuk memperkaya informasi Kawan GNFI nih, terdapat studi bantuan kerja sama luar negeri yang secara garis besar membahas mengenai dukungan sebuah negara ke negara lain melalui hubungan kerja sama ataupun pemberian bantuan. Dengan demikian, negara tersebut dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam studi bantuan kerja sama luar negeri, terdapat konsep Emerging Donors yang dipahami sebagai kemampuan ekonomi dan politik negara berkembang dalam memberikan bantuan pembangunan kepada negara lain.
Mengenal Republik Palau, Jiran yang Hampir Terlupakan
Emerging Donors dapat muncul dikarenakan beberapa hal, di antaranya:
(1) pertumbuhan ekonomi dari negara-negara emerging yang memungkinkan mereka mengalokasikan sumber dayanya kepada bantuan internasional;
(2) meningkatnya pengaruh global yang mendorong negara-negara emerging untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan internasional; dan
(3) kepentingan diplomatik yang mengedepankan bantuan internasional guna meningkatkan hubungan diplomatik dan memperkuat pengaruh politik.
Jadi, menurut faktor-faktor yang diuraikan di atas, RI sebagai negara berkembang telah dikategorikan oleh World Bank sebagai negara berpendapatan upper-middle (menengah atas) dan diperkirakan rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) RI naik sebesar 5,1 persen dalam tahun 2024—2026.
Sebelumnya, angka tersebut diperkirakan 4,9 persen dalam tahun 2024—2025. Maka dengan pertumbuhan ekonomi itu, RI memiliki kemampuan untuk turut memberikan bantuan internasional atas sumber daya yang dimilikinya kepada negara-negara yang membutuhkan, salah satunya adalah Republik Palau.
Kemudian, karena meningkatnya pengaruh isu-isu global misalnya kemiskinan, pemanasan global, keterbatasan sumber daya, dan lain-lain, itu menjadikan RI semakin menyadari pentingnya keterlibatannya dalam panggung internasional.
Maka RI berusaha untuk berpartisipasi secara aktif melalui kebijakan bantuan luar negerinya dengan memberikan bantuan sumber daya logistik. Termasuk hibah kendaraan dan sumber daya manusia berupa pelatihan keprotokolan dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional oleh pemerintah RI.
Bantuan yang diberikan RI kepada Republik Palau tidak hanya dapat memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara di masa tertentu saja, melainkan juga dapat meningkatkan kepercayaan dalam hubungan kerja sama di masa yang akan datang.
Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dan Indonesia Sebagai Negara Megabiodiversity
Selain itu, dengan pemberian bantuan yang sesuai kepada negara maupun lembaga asing, RI dapat meningkatkan pengaruhnya di forum-forum internasional.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun RI masih berstatus sebagai negara berkembang, RI telah berhasil memainkan peran penting dalam partisipasi secara aktif terhadap pembangunan internasional.
Pemberian bantuan tidak hanya bermanfaat bagi negara penerima dalam mencapai tujuannya. Namun, juga menguntungkan bagi negara pemberi. Sebab, melalui upaya tersebut, dapat meningkatkan reputasi dan pengaruh negara itu sendiri di panggung Internasional.
Referensi:
Kementerian Keuangan. (2021, Oktober 24). Pemerintah Republik Indonesia Kirim Kendaraan untuk Berikan Hibah guna Mendukung Konferensi Our Ocean ke-7 di Palau . Diambil kembali dari Badan Pembangunan Internasional Indonesia (Indonesian AID): https://ldkpi.kemenkeu.go.id/en/post/the-government-of-the-republic-of-indonesia-sends-vehicles-to-provide-grants-to-support-the-7th-our-ocean-conference-in-palau
Baskoro, F. M. (2024, Juni 24). World Bank Upgrades Indonesia's GDP Growth to 5.1 Percent. Diambil kembali dari jakartaglobe.id: https://jakartaglobe.id/business/world-bank-upgrades-indonesias-gdp-growth-to-51-percent#:~:text=Jakarta.,for%20both%202024%20and%202025.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News