Jagat Satwa Nusantara mengadakan program sterilisasi pada kucing-kucing liar di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kegiatan ini diadakan dalam rangka merayakan World Animal Day pada Jumat (4/10).
Program ini dilaksanakan dengan bantuan 45 mahasiswa kedokteran hewan yang bekerja sama dengan tim medis Jagat Satwa Nusantara, bertujuan untuk menjaga jumlah populasi dan mengurangi resiko penyebaran penyakit satwa serta meningkatkan kesejahteraan satwa.
Pelepasliaran Burung Air Bersama Jagat Satwa Nusantara, Peringati Hari Konservasi
Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pengelolaan wisata, terutama dalam menciptakan lingkungan yang harmonis antara manusia dan satwa.
Piter Kombo selaku General Manager Jagat Satwa Nusantara, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para mahasiswa yang terlibat.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan para mahasiswa kedokteran hewan yang turut terlibat dalam program ini,” jelas Piter.
Dalam pengawasan
Kegiatan ini melibatkan serangkaian prosedur medis yang dilakukan dibawah pengawasan dokter hewan, memastikan setiap kucing mendapatkan penanganan yang baik sesuai dengan standar kesehatan hewan.
Selain itu, program ini juga dirancang sebagai langkah edukasi bagi masyarakat
untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan satwa di lingkungan sekitar. Terutama mahasiswa yang terlibat.
“Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya bermaksud untuk mengendalikan populasi kucing liar, namun juga memberikan jaminan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung serta tentunya dapat menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa” kata Piter Kombo.
Dukung Konservasi Satwa, Jagat Satwa Nusantara Terima Satwa Hasil Penyerahan dan Penyitaan BKSDA dan Bea Cukai
Jagat Satwa Nusantara berharap program ini dapat menjadi contoh bagi para pengelola wisata lain dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berperan aktif dalam upaya menjamin kesehatan dan kesejahteraan satwa domestik di sekitar.
Kegiatan ini pun sejalan dengan visi Jagat Satwa Nusantara dalam mengedepankan edukasi, konservasi, dan kesejahteraan satwa sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian satwa.
Konservasi
Pada hari Rabu (25/9) Jagat Satwa Nusantara telah melakukan kerjasamanya dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta dan Bea Cukai dalam program penitipan satwa yang dilaksanakan hari ini di Jagat Satwa Nusantara TMII, Jakarta Timur. Satwa-satwa ini berasal dari penyerahan masyarakat kepada BKSDA Jakarta serta hasil penyitaan oleh Bea Cukai bandara Soekarno-Hatta.
Dalam rangka menjaga kelestarian satwa liar, satwa-satwa yang dititipkan di lembaga konservasi Jagat Satwa Nusantara-TMII akan dirawat dengan baik dan terjaga. Proses rehabilitasi ini dilakukan sebagai langkah penting untuk mempersiapkan pelepasliaran mereka kembali ke habitat aslinya.
Jagat Satwa Nusantara Perkenalkan Konservasi Satwa Liar Melalui Kebun Binatang
“Kami sangat berterima kasih kepada BKSDA Jakarta dan Bea Cukai atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Kami berkomitmen penuh untuk mendukung upaya konservasi satwa melalui fasilitas yang ada di Jagat Satwa Nusantara,” ujar Ery Erlangga, Direktur Utama PT Dyandra Mitra Indah selaku pengelola Jagat Satwa Nusantara. “Program ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi pusat konservasi dan edukasi, serta berkontribusi dalam melestarikan kekayaan satwa di Indonesia.”
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
