prasasti tugu bukti keluhuran raja purnawarman yang terangkum pada batuan di abad ke 5 - News | Good News From Indonesia 2024

Prasasti Tugu, Bukti Keluhuran Raja Purnawarman yang Terangkum pada Batuan di Abad ke-5

Prasasti Tugu, Bukti Keluhuran Raja Purnawarman yang Terangkum pada Batuan di Abad ke-5
images info

Prasasti adalah batuan yang ditulis oleh masyarakat masa lalu untuk menandai sebuah maklumat atau peresmian sebuah bangunan. Prasasti pada masa kerajaan Nusantara selalu menjadi sumber primer dalam penulisan sejarah. Terlebih sejarah kerajaan yang telah berdiri sejak abad ke-4 yaitu Tarumanegara.

Prasasti biasanya ditulis oleh orang yang sezaman dengan peristiwa sejarah, sehingga keberadaannya sangat penting dan bisa dipercaya sebagai sumber yang kredibel. salah satu prasasti yang penting untuk menunjang sejarawan dalam merangkai kepingan sejarah Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Tugu.

Apa Itu Prasasti Tugu?

Prasasti Tugu merupakan prasasti yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara. Tidak diketahui secara pasti angka tahun ditulisnya prasasti ini. Namun sejarawan menyimpulkan bahwa Prasasti ditulis pada masa Raja Purnawarman.

Prasasti Tugu berisi tentang penggalian Sungai Candrabaga yang dilakukan pada masa Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Raja Purnawarman. Diketahui, penggalian itu dilakukan pada tahun ke-22 pemerintahan Raja Purnawarman (395-434). Tepatnya pada tahun 417 M.

Penggalian sungai tersebut dilakukan dalam rangka untuk menghindari bencana banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau yang mengancam wilayah kerajaan Tarumanegara. Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, yang sekarang menjadi Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Prasasti Tugu pertama kali tercatat dalam sebuah laporan Notulen Bataviaasch Genootschap pada tahun 1879. Kemudian, berdasarkan keputusan rapat, prasasti tersebut dipindahkan di museum pada tahun 1911. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang sekarang berubah nama menjadi Museum Nasional. Prasasti Tugu telah terta tercatat sebagai koleksi museum dengan nomor inventaris D.124. 

Isi Prasasti Tugu

Prasasti Tugu dipahat di atas batu berbentuk telur yang berukuran kurang lebih 1 meter. Tulisan yang digunakan adalah aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sanskerta dengan metrum anustubh.

Tulisan di Prasasti Tugu terdiri dari lima baris yang melingkar mengikuti bentuk permukaan batu. Dibandingkan dengan prasasti yang dikeluarkan Tarumanegara lainnya, Prasasti Tugu merupakan prasasti terpanjang. Adapun isi dari prasasti Tugu adalah sebagai berikut:

//purārājāvirājenagurunāpinabāhunākhānākhyātāngpurīprāpyacandrabhāgārṇṇawayaupra,pravarddhanamānedvaviṇéśrīgunaujasānaréndradhvajabhūténaśrīmatāpūrṇṇawarmaṇa, prārabhyaphālguṇémāsékhātākṛṣṇaṣṭamīṭhithaucaitraśuklanrayodaśyām, dinrassiddhaikawiṅśakai,āyātaṣadsahasréṇa dhanuṣaśaṣaténacadwāwiṅśénanadīramyāgomatīnirmalodakāpitāmahasyaṃrājarṣérvvīdāryyaśībirāvanibrahmanairggosahasrénāprayātikṛtadakṣiṇa//o//

Artinya:

“Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang memiliki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) dia pun menitahkan pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paruh gelap bulan dan disudahi pada hari tanggal ke 13 paruh terang bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”

Fungsi Prasasti Tugu

Prasasti yang diyakini ditulis pada abad ke-5 ini memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan sejarah Nusantara, terutama pada masa Kerajaan Tarumanegara. Pasalnya, selain menjadi prasasti terpanjang, prasasti ini juga mengandung isi yang sangat kompleks, yaitu tentang normalisasi sebuah sungai.

Selain itu, ada juga sejarawan yang berpendapat bahwa Prasasti Tugu dibuat untuk menandai pembangunan sebuah monumen proyek mercusuar yang berada di tengah ibu kota kerajaan. Apapun yang diasumsikan oleh sejarawan tentang fungsi Prasasti Tugu, semuanya berkaitan erat dengan eksistensi Raja Purnawarman yang berhasil membangun sebuah proyek yang cukup besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.