mengenal orkes keroncong cafrinho tugu kelompok musik keroncong yang masih bertahan sejak tahun 1925 - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Orkes Keroncong Cafrinho Tugu, Kelompok Musik Keroncong yang Masih Bertahan Sejak Tahun 1925

Mengenal Orkes Keroncong Cafrinho Tugu, Kelompok Musik Keroncong yang Masih Bertahan Sejak Tahun 1925
images info

Kawan GNFI pasti sudah tidak asing mendengar nama musik keroncong. Berdasarkan dari catatan sejarah yang ada, musik keroncong masuk ke Indonesia sejak kedatangan bangsa Portugis di abad ke-16.

Salah satu kelompok musik keroncong yang eksistensinya masih ada dari tahun 1925 sampai saat ini, adalah Orkes Keroncong Cafrinho Tugu. Orkes Keroncong Cafrinho Tugu merupakan kelompok musik Keroncong Tugu yang berasal dari Kampung Tugu, Jakarta Utara.

Sekilas Tentang Keroncong Tugu

Pada tahun 2015, Keroncong Tugu dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Keroncong Tugu secara umumnya memiliki perbedaan dari keroncong yang berasal dari Solo atau Yogyakarta yang memiliki irama lebih lambat. Keroncong Tugu memiliki irama yang lebih cepat, karena dipengaruhi oleh permainan ukulele yang dipetik seluruh senarnya.

Pada awalnya, Keroncong Tugu dimainkan oleh 3 sampai 4 orang saja. Alat musik yang dimainkan dalam Keroncong Tugu terdiri dari tiga buah gitar, yang di antaranya adalah gitar frounga besar dengan 4 dawai, gitar monica sedang dengan 34 dawai, serta gitar jitera kecil dengan 5 dawai.

Selain diiringi oleh gitar, alat musik dalam Keroncong Tugu juga diiringi oleh alat musik seperti biola, suling, rebana, mandolin, cello, kempul, dan triangle (besi segi tiga).

Menurut Guido Quiko yang merupakan pemimpin dari Orkes Keroncong Cafrinho Tugu, ciri khas Keroncong Tugu terdapat pada warna musiknya yang tidak berlebihan, dan tidak harus bermain musik pada chord yang sulit. Keroncong Tugu itu dikenal juga sebagai keroncong lugu.

Sejarah Terbentuknya Orkes Keroncong Cafrinho Tugu

Pada awalnya, Orkes Cafrinho Tugu bernama Himpunan Orkes Poesaka Krontjong Moresco Toegoe - Anno 1661, yang didirikan oleh Yosep Quiko. Kemudian pada tahun 1935, kelompok keroncong tersebut dikelola oleh adik dari Yosep Quiko, yaitu Jacobus Quiko. Himpunan Orkes Poesaka Krontjong Moresco Toegoe - Anno 1661 sempat mengalami vakum dari tahun 1950 hingga 1970-an.

Semenjak Ali Sadikin menjadi gubernur Jakarta, ia menginstruksikan masyarakat Kampung Tugu untuk menunjukan kembali potensi yang ada di Kampung Tugu, salah satunya yaitu Keroncong Tugu. Jacobus Quiko yang merupakan pemimpin dari Himpunan Orkes Poesaka Krontjong Moresco mengajak masyarakat dari Kampung Tugu untuk kembali menghidupkan kesenian Keroncong Tugu.

Sejak Jacobus Quiko wafat pada tahun 1978, kepemimpinan dari kelompok keroncong tersebut dilanjutkan oleh Samuel Quiko. Pada masa kepemimpinan dari Samuel Quiko, banyak upaya yang dilakukan agar pemerintah mengenali dan mengakui dari keberadaan Keroncong Tugu.

Himpunan Orkes Poesaka Krontjong Moresco Toegoe - Anno 1661, lambat laun mulai meredup karena kurangnya minat generasi muda terhadap musik Keroncong Tugu. Kemudian pada tahun 2006 setelah Samuel Quiko wafat, kepemimpinan dari kelompok keroncong tersebut dilanjutkan oleh Guido Quiko, selaku anak dari Samuel Quiko. Sejak dilanjutkan oleh Samuel Quiko kelompok keroncong tersebut berganti nama menjadi Orkes Keroncong Cafrinho Tugu yang dikenal sampai saat ini.

Eksistensi Orkes Keroncong Cafrinho Tugu dalam Perkembangan Musik di Era Digital

Perkembangan musik di era digital, dinilai sangat membantu dalam mendongkrak eksistensi dari Orkes Keroncong Cafrinho Tugu. Karya-karya dari Orkes Cafrinho Tugu seperti, "Oud Batavia", "Sarinah", "Kr. Moresco", dan karya-karya lainnya sudah bisa Kawan GNFI nikmati melalui platform digital seperti Youtube dan Spotify. 

Adanya langkah yang diambil oleh Orkes Keroncong Cafrinho Tugu dalam memanfaatkan platform digital sebagai wadah untuk berkarya, dapat menjadi arsip kebudayaan di kemudian hari dan bisa dinikmati oleh para generassi-generasi berikutnya.

Sumber Referensi:

  1. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/musik-keroncong-tugu-kebudayaan-nasional-yang-lahir-di-kampung-tugu/
  2. https://www.cultura.id/keroncong-musik-asli-indonesia-dengan-segala-perkembangannya
  3. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=344

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.