gejala depresi yang sering diabaikan - News | Good News From Indonesia 2024

Gejala Depresi yang Sering Diabaikan

Gejala Depresi yang Sering Diabaikan
images info

Kawan GNFI, apakah sudah tahu bahwa bulan September didedikasikan untuk memperingati Pencegahan Bunuh Diri Sedunia?

Peringatan tersebut dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) sejak tahun 2003 agar masyarakat lebih sadar dengan adanya potensi seseorang di dekatnya yang memiliki keinginan bunuh diri, serta untuk mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental.

Dilansir dari Fox News, menurut Cara McNulty, presiden kesehatan perilaku dan kesejahteraan mental yang berbasis di Minneapolis di CVS Health, pencegahan bunuh diri terbaik adalah dengan memeriksa orang-orang terkasih secara teratur dan memahami bagaimana keadaan mereka.

Banyak latar belakang seseorang ingin melakukan bunuh diri, salah penyebabnya adalah karena mengalami gangguan depresi.

Depresi adalah kondisi mental yang dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang. Depresi merupakan gangguan suasana perasaan yang disertai dengan 5 atau lebih gejala, tetapi sering kali gejalanya tidak dibahas secara umum atau diabaikan.

Gejala depresi setidaknya dapat berlangsung selama 2 minggu dan dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya.

Baca juga: Merasa Baik-Baik Saja? Hati-hati Topeng Smiling Depression

WHO saat ini menempatkan gangguan depresi sebagai salah satu penyebab disabilitas tertinggi di dunia, yang mana sekitar 350 juta orang di seluruh dunia diperkirakan tengah berjuang mengalaminya.

Berikut adalah beberapa gejala depresi yang mungkin tidak banyak diketahui orang, tapi sangat penting untuk diperhatikan.

1. Gejala Fisik

Depresi tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat memicu berbagai gejala fisik. Sulit tidur berhari-hari atau Insomnia akut, turut menyebabkan masalah pada tubuh seperti kelelahan dan perubahan berat badan yang drastis, sakit perut, sakit kepala, jantung berdebar, dan masalah pencernaan.

2. Kesulitan dalam Berpikir dan Merencanakan

Bagi beberapa orang, memikirkan tentang menjalani hari-hari saja sudah terasa mustahil. Terkadang, bahkan bangun pagi dan beraktivitas ke luar rumah bisa terasa sangat memberatkan. Hal ini membuat pengidapnya merasa tidak bersemangat mencapai tujuan yang biasanya mereka impikan.

Ketika berbicara tentang masa depan, pengidap gejala depresi memandang bahwa merencanakan kehidupan adalah hal yang mustahil karena kehidupan sehari-hari terasa semakin sulit.

3. Merasa Hampa atau Disosiasi

Disosiasi adalah kondisi di mana seseorang merasa terpisah dari kenyataan. Pengidap depresi biasanya seolah-olah menjalani hidup dengan kosong. Merasakan mati rasa atau seolah-olah mengamati diri mereka dari luar. Perasaan ini dapat sangat mengganggu dan membuat seseorang merasa terputus dari pengalaman hidupnya atau momen yang sedang dialami.

4. Perasaan Terjebak

Banyak orang yang berjuang dengan depresi merasa terjebak dalam keadaan mereka. Meskipun mereka tahu apa yang bisa membantu mereka merasa lebih baik, mereka sering kali tidak memiliki energi untuk melakukan itu.

Kehidupan mereka bagaikan siklus yang rasanya mustahil untuk mencapai kemajuan karena menganggap hidup selalu begitu-begitu saja.

4. Menyalahkan Diri Sendiri

Kemarahan pada diri sendiri sering muncul sebagai hasil dari merasa tidak berdaya. Rasa frustrasi karena merasa membuang waktu atau rasa malu seperti merasa dihakimi oleh orang lain karena tidak mampu.

Mereka menjadi sulit mengutarakan perasaan kepada orang lain dan terus mengutuk dirinya, baik secara perkataan maupun perbuatan.

5. Kelelahan Mental

Salah satu gejala yang sering diabaikan adalah kelelahan mental yang mendalam. Pengidap depresi secara tidak sadar menghadapi masalah sulit berkonsentrasi, kelupaan, dan rasa lelah yang sangat menyakitkan.

Mereka akan mengeluh bahwa aktivitas sehari-hari terasa melelahkan dan tidak peduli dengan tantangan. Banyak orang yang mengalami ini cenderung menarik diri dari sosialisasi dan mengalami insomnia, yang semakin memperburuk kondisi.

Lingkungan rumah yang berantakan juga mencerminkan ketidakmampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Jangan Lengah, Kenali 10 Gejala Depresi Ringan Sejak Dini

Depresi Bukan Sekadar Perasaan Sedih

Dalam dunia psikiatri, ada 3 kategori utama gejala depresi yang patut diperhatikan bersama, yaitu faktor emosional, fungsi kognitif, dan manifestasi fisik:

Emosi: Gejala depresi yang paling terlihat adalah sedih, cemas, mudah marah, putus asa, dan kehilangan minat.

Kognitif: Tanpa mereka sadari, pengidap gejala depresi menjadi mudah lupa, kehilangan fokus, berpikir lambat, dan bersikap ragu-ragu.

Baca juga: Pentingnya Meditasi untuk Meringankan Beban Pikiran

Fisik: Merasa lelah sepanjang hari, gangguan siklus tidur, nyeri, sakit kepala, dan gangguan nafsu makan adalah gejala depresi yang sering diabaikan atau tidak disadari bagi pengidapnya maupun orang terdekat.

Jika Kawan atau seseorang terdekat kita mengalami gejala-gejala ini, jangan sungkan mencari bantuan. Dukungan dari orang-orang terdekat, serta bantuan profesional, dapat menjadi langkah awal untuk memulihkan diri dari depresi.

Selalu ingat bahwa kita tidak sendirian di dunia ini.

Referensi: WHO | 10 September, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia | Symptoms of Depression That No One Talks About | On World Suicide Prevention Day, new report identifies three top factors driving suicide rates

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.