legenda ratu bagus kuning murid wali songo yang diyakini menyebarkan islam di sumatra selatan - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Ratu Bagus Kuning, Murid Wali Songo yang Diyakini Menyebarkan Islam di Sumatra Selatan

Legenda Ratu Bagus Kuning, Murid Wali Songo yang Diyakini Menyebarkan Islam di Sumatra Selatan
images info

Legenda Ratu Bagus Kuning adalah cerita rakyat yang berasal dari daerah Sumatra Selatan. Ratu Bagus Kuning digambarkan sebagai seorang wanita sakti yang memiliki kemampuan dan kesaktian yang cukup tinggi.

Selain itu, Ratu Bagus Kuning juga diyakini merupakan murid dari salah satu Wali Songo yang ada di tanah Jawa. Dirinya juga dipercaya menjadi salah satu tokoh penting yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Sumatra Selatan.

Lantas bagaimana kisah lengkap terkait legenda Ratu Bagus Kuning tersebut?

Legenda Ratu Bagus Kuning

Dikutip dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, kisah dalam legenda ini menceritakan seorang tokoh yang bernama Bagus Kuning. Tokoh ini dipercaya sebagai murid dari Wali Songo dan turut andil dalam penyebaran agama Islam di wilayah Sumatra Selatan.

Menurut riwayatnya, agama Islam sudah mulai menyebar di Sumatra Selatan, khususnya di wilayah Batanghari sejak abad ke-16. Bagus Kuning merupakan salah satu tokoh penting yang turut menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.

Bagus Kuning digambarkan sebagai seorang wanita suci yang berbeda dengan orang-orang lainnya. Dirinya diyakini memiliki kesaktian yang tinggi.

Ketika baru saja menginjakkan kaki di wilayah Sumatra Selatan, Bagus Kuning dihadang oleh sebelas orang pendekar yang menghalangi dirinya dalam menyebarkan agama Islam. Namun, Bagus Kuning tidak gentar dengan hadangan dari para pendekar tersebut.

Alih-alih berhenti menyebarkan ajaran yang diyakininya, Bagus Kuning justru menantang para pendekar tersebut untuk bertarung melawan dirinya. Berbekal kesaktian tinggi yang dia miliki, Bagus Kuning dengan mudah mengalahkan sebelas pendekar tersebut sekaligus.

Para pendekar ini pada akhirnya memeluk agama Islam usai dikalahkan oleh Bagus Kuning. Tidak hanya itu, mereka juga memutuskan untuk menjadi pengikut Bagus Kuning dan membantu dirinya mengajarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Pada suatu hari, Bagus Kuning bersama para pengikutnya beristirahat di sebuah dataran yang berada di wilayah Batanghari. Bagus Kuning beristirahat sejenak setelah menyebarkan ajaran Islam di beberapa titik yang ada di lokasi tersebut.

Tanpa dia sadari, ternyata Bagus Kuning bersama rombongannya tengah beristirahat di wilayah kerajaan siluman kera. Para siluman kera ini ternyata terganggu dengan kedatangan Bagus Kuning beserta rombongan pengikutnya.

Akhirnya para siluman kera ini pun mengganggu rombongan tersebut. Akan tetapi, Bagus Kuning juga tidak tinggal diam melihat gangguan yang diberikan siluman kera kepada rombongannya.

Bagus Kuning mencoba memberikan penjelasan kepada siluman kera bahwa mereka hanya beristirahat sejenak di wilayah tersebut. Namun para siluman kera ini tidak mengindahkan ucapan dari Bagus Kuning.

Akhirnya Bagus Kuning menantang raja siluman kera untuk berhadapan langsung dengan dirinya agar bisa menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi. Tantangan ini diberikan langsung oleh Bagus Kuning agar mereka bisa menyelesaikan masalah ini antara para pemimpin tanpa perlu melibatkan kelompok mereka masing-masing untuk saling bertarung.

Raja siluman kera pun menyanggupi tantangan dari Bagus Kuning tersebut. Akhirnya pertarungan antara kedua pemimpin ini terjadi dan berlangsung dengan sengit.

Dengan semua kesaktian yang dimilikinya, Bagus Kuning bisa mengalahkan raja siluman kera tersebut. Raja siluman kera pun mengakui kekalahannya dan memberikan kerajaannya untuk dipimpin langsung oleh Bagus Kuning.

Akhirnya Bagus Kuning menyandang gelar ratu dan memimpin wilayah tersebut hingga akhir hayatnya. Menurut kepercayaan masyarakat, makam dari Ratu Bagus Kuning ini dipercaya berada di daerah Plaju, Palembang.

Terdapat beberapa kera yang berkeliaran di sekitar makam tersebut. Kera-kera ini diyakini sebagai keturunan dari raja siluman kera yang bertugas untuk menjaga makam dari Ratu Bagus Kuning.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.