Ketertarikan terhadap dunia mistis masih sangat kuat di ASEAN, di mana segala sesuatu sering kali diasosiasikan dengan unsur-unsur supranatural. Makhluk-makhluk tak terlihat ini erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamis yang membentuk perspektif serupa dalam keluarga dan komunitas lokal. Hal ini pada akhirnya mencerminkan budaya dan keyakinan masyarakat, yang berakar pada filosofi dan pemikiran yang diwariskan.
Menjelajahi mitologi dalam budaya ASEAN mengungkapkan cerita-cerita menarik yang lahir dari perspektif dan kepercayaan yang membentuk keyakinan supernatural seperti roh bola api. Berbagai negara ASEAN menyebutnya dengan nama berbeda, dengan Thailand menyebutnya "Bong Fai Phayanak", Indonesia memiliki mitos "Banaspati", dan Malaysia merujuknya sebagai "Polong".
Terlepas dari keyakinan terhadap roh bola api ini, sangat menarik untuk mempelajari fenomena persepsi bola api. Meskipun tampaknya mirip, setiap negara memiliki pandangan mistis yang khas tentang bola api yang mencerminkan hubungan sosial mereka yang lebih dalam.
Perspektif yang berbeda ini dipengaruhi oleh mitos dan keyakinan tentang kekuatan supranatural yang diyakini memengaruhi kehidupan sehari-hari. Semua ini tercermin dalam pengaruh kuat budaya lokal dalam komunitas sekitarnya.
Indonesia: Banaspati
Banaspati adalah konsep mistis yang mendalam dalam budaya Indonesia, khususnya di Jawa, yang menggambarkan roh berbentuk bola api besar. Dipercaya sebagai makhluk legendaris, kepercayaan terhadap Banaspati sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan berasal dari seseorang yang memiliki ilmu hitam.
Menurut cerita rakyat, Banaspati memiliki dua bentuk: bola api dan manusia api. Ukuran bola api Banaspati dapat membesar dalam momen ketakutan. Sementara itu, manusia api Banaspati mengambil bentuk tubuh manusia yang dilalap api, berjalan dengan dua tangan dan memiliki mata besar. Dipercaya bahwa Banaspati, dalam bentuk apa pun, menjadikan manusia sebagai targetnya.
Selain aspek mistisnya, Banaspati juga tercermin dalam budaya Indonesia, terutama dalam arsitektur candi Jawa. Relief-relief Banaspati, yang digambarkan sebagai katak raksasa di pintu masuk candi, melambangkan perlindungan terhadap kekuatan jahat yang ingin mencemari kesucian candi.
Banaspati sering digambarkan dengan kepala besar yang dilalap api, terutama jenggot dan rambutnya. Dalam mitologi Jawa, Banaspati juga diidentifikasi dengan Kirtimukha atau Mahakala. Dalam mitologi India kuno, Kirtimukha adalah raksasa yang marah yang diciptakan untuk menghancurkan iblis Jalandhara.
Thailand: Bong Fai Phayanak
Masyarakat Thailand, terutama di Nong Khai, Vientiane, dan Bolikhamxai, percaya pada Bong Fai Phayanak (Bola Api Naga). Pengetahuan ini telah diwariskan oleh para tetua untuk menjaga kepercayaan tersebut. Awalnya disebut Api Hantu, kini disebut Bong Fai Phayanak karena kemajuan pengetahuan mistis.
Bola api naga, atau "bong fai phayanak", adalah fenomena supranatural yang terjadi setiap bulan Oktober di Sungai Mekong. Dipercaya bahwa bola api ini ditembakkan oleh naga Sungai Mekong sebagai ungkapan kekecewaan naga terhadap Buddha karena tidak bisa menjadi manusia.
Sebagai tanggapan, Buddha menjadikan naga Sungai Mekong sebagai simbol kesucian, sehingga bola api tersebut dianggap sebagai tanda penyambutan kedatangan Buddha, membawa keberuntungan dan kedamaian bagi masyarakat.
Malaysia: Hantu Polong
Masyarakat Malaysia juga memiliki konsep mistis bola api bernama Polong, yang sering disebut sebagai bola api. Polong dianggap sebagai entitas spiritual yang mampu mendatangkan kesialan kepada musuh atau individu yang tidak diinginkan.
Menurut kepercayaan Malaysia, Polong berasal dari darah korban dan disimpan dalam botol kecil dengan darah segar pemiliknya sebagai "benih"nya. Setelah meminum darah tersebut, Polong akan mengikuti perintah pemiliknya.
Menurut kepercayaan Malaysia, Polong sering dikirim untuk membahayakan orang dengan muncul sebagai makhluk mirip serangga, seperti belalang, yang menggigit korban. Kemudian, Polong akan menyebabkan ruang hidup korban terasa panas dan menimbulkan penderitaan.
Untuk mencegah Polong menyakiti targetnya, orang percaya bahwa jika Polong terlihat terbang di depan seseorang, Polong bisa meledak dan tidak mencapai targetnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News