Thrifting atau belanja barang bekas semakin digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama karena menawarkan harga yang lebih murah dan seringkali mendapatkan produk berkualitas tinggi. Dua destinasi thrifting terbesar di Indonesia yang paling terkenal adalah Pasar Senen di Jakarta dan Pasar Baru di Bandung.
Keduanya menawarkan pengalaman thrifting yang unik dengan ciri khas dan daya tarik masing-masing. Pada artikel ini, kawan akan membandingkan kedua pasar ini dalam hal variasi produk, harga, dan pengalaman belanja. Apakah Kawan GNFI tertarik untuk belanja barang thrift di salah satu kota di bawah ini?
Pasar Senen Jakarta
Pasar Senen adalah salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta yang terkenal dengan barang-barang bekas berkualitas yang dijual dengan harga terjangkau. Pasar ini sudah lama menjadi destinasi utama bagi pencinta thrifting yang mencari pakaian, sepatu, dan aksesori vintage maupun modern.
Di Pasar Senen, variasi produk sangat luas. Mulai dari pakaian kasual, sepatu, tas, hingga aksesoris dengan merek lokal dan internasional bisa ditemukan di sini. Banyak barang bekas impor yang didatangkan dari luar negeri, terutama dari Korea, Jepang, dan Amerika Serikat. Pakaian-pakaian vintage dengan model yang unik juga menjadi incaran banyak pengunjung.
Salah satu daya tarik utama Pasar Senen adalah harganya yang sangat murah. Kawan bisa menemukan kaos bekas berkualitas mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000. Harga yang murah ini menjadi faktor penting mengapa banyak pengunjung dari berbagai kalangan datang ke pasar ini. Meski begitu, kemampuan menawar harga juga dibutuhkan karena pedagang di sini umumnya membuka harga dengan margin untuk tawar-menawar .
Berbelanja di Pasar Senen membutuhkan kesabaran ekstra karena padatnya pengunjung dan banyaknya pilihan barang yang perlu disortir satu per satu. Lokasi pasar yang ramai juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi yang tidak terbiasa dengan suasana hiruk-pikuk. Namun, bagi banyak pencinta thrifting, ini justru menjadi bagian dari sensasi dan kenikmatan mencari barang-barang berkualitas.
Baca juga: Ketika Pasar Senen Jadi Tempat Nongkrong Seniman dan Aktivis Revolusioner
Pasar Baru Bandung
Pasar Baru Bandung tidak hanya terkenal sebagai pusat belanja kain dan pakaian baru, tetapi juga sebagai surga thrifting. Pasar ini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional yang mencari pakaian berkualitas dengan harga lebih murah. Pasar Baru sering disebut sebagai pesaing utama Pasar Senen dalam dunia thrifting.
Walaupun tidak sebesar Pasar Senen, Pasar Baru Bandung menawarkan variasi produk yang cukup beragam. Selain pakaian bekas, kamu juga bisa menemukan barang-barang vintage, mulai dari jaket, celana jeans, hingga tas dan sepatu. Kualitas produk di Pasar Baru dikenal lebih baik, terutama untuk barang-barang branded bekas yang masih dalam kondisi bagus .
Harga di Pasar Baru cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Pasar Senen, terutama untuk barang-barang branded. Meski demikian, Kawan masih bisa menawar harga dengan pedagang, terutama jika membeli dalam jumlah banyak. Harga barang bekas di Pasar Baru bisa berkisar antara Rp50.000 hingga Rp150.000, tergantung jenis dan kondisi barang .
Berbelanja di Pasar Baru cenderung lebih nyaman dibandingkan Pasar Senen. Area pasar lebih teratur dan tidak terlalu padat, sehingga pengunjung bisa berbelanja dengan lebih leluasa. Kios-kios di Pasar Baru juga lebih terorganisir, membuat pengunjung lebih mudah menemukan barang yang mereka cari. Ini membuat Pasar Baru menjadi destinasi yang lebih ramah bagi pengunjung yang mengutamakan kenyamanan dalam berbelanja .
Pasar Senen Jakarta dan Pasar Baru Bandung sama-sama memiliki keunikan masing-masing dalam dunia thrifting. Jika Kawan GNFI mencari barang bekas dengan harga sangat terjangkau dan siap berpetualang di pasar yang ramai, Pasar Senen adalah pilihan yang tepat.
Sebaliknya, jika Kawan mencari kenyamanan dan barang-barang branded bekas dengan kualitas lebih baik, Pasar Baru Bandung bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Pada akhirnya, keduanya menawarkan pengalaman thrifting yang tak terlupakan bagi pencinta fashion dan barang bekas di Indonesia. Menurut Kawan GNFI, mana yang lebih worth it untuk di kunjungi?
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Belanja di Bandung, Surga Bagi Pecinta Fesyen
DAFTAR PUSTAKA
Afifurrahman, M., & Saputri, M. E. (2021). Pengaruh Fashion Lifestyle Dan Self Image Terhadap Impulse Buying Pakaian Thrifthing Di Kota Bandung. eProceedings Of Management, 8(5): 5958-5966.
Aswadana, P., Rahayu, D. A. S., & Effendy, M. A. (2022). Pandangan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Terhadap Perubahan Gaya Hidup Akibat Fenomena Thrifting. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS) (Vol. 1, pp. 532-540).
Syahputra, I. A., & Prastiwi, S. K. (2023). Pengaruh Bauran Pemasaran: Produk, Harga, Promosi Dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian Produk Thrifting.(Skripsi, UIN Raden Mas Said).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News