9 struktur puisi yang perlu diketahui penyair pemula - News | Good News From Indonesia 2024

9 Struktur Puisi yang Perlu Diketahui Penyair Pemula

9 Struktur Puisi yang Perlu Diketahui Penyair Pemula
images info

Puisi masih menjadi karya sastra yang diminati eksistensinya. Nilai estetika dan bentuk ekspresi penyair menjadi daya tarik puisi. 

Puisi sendiri terdiri dari bait maupun baris yang biasa diakhiri dengan rima. Rangkaian kata yang digunakan merupakan kiasan atau majas, bukan bahasa literal yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Selain itu, puisi juga mengandung makna mendalam yang dapat dirasakan oleh pendengar maupun pembaca. Tentunya, perlu kreativitas dan pemahaman tentang struktur puisi untuk menciptakan puisi yang indah dan penuh rasa emosional. 

Maka dari itu, mari pelajari lebih lanjut mengenai struktur puisi agar Kawan dapat mencoba menulisnya di lain waktu!

Baca Juga: 20+ Puisi Hari Pahlawan 10 November Singkat-Menyentuh, Bisa untuk Anak SD
Baca Juga: 25+ Puisi Maulid Nabi 2-4 Bait yang Pendek dan Menyentuh Hati

Apa Saja Struktur Puisi?

Puisi memiliki struktur yang berfungsi sebagai kerangka atau pola dalam menyusun unsur-unsur puisi. Unsur-unsur puisi dapat dikelompokkan menjadi dua, unsur fisik dan batin. Berikut penjelasan singkatnya.

1. Unsur Fisik

a. Diksi

Dalam menulis puisi, penyair memilih kata yang tepat agar ekspresi dan imajinasi dapat tergambar jelas oleh pembaca. Pilihan kata atau diksi menjadi unsur penting karena menggambarkan makna, situasi, dan nilai yang terkandung dalam puisi. 

Diksi yang tepat bukan sekadar pemilihan kata, melainkan pemilihan kata yang mampu mengantar makna secara akurat dan menyentuh hati pembaca, sesuai dengan konteks dan gagasan yang ingin disampaikan.

b. Gaya Bahasa (Majas)

Dalam mengekspresikan pandangannya, penyair menggunakan gaya bahasa yang beragam. Selain menambahkan unsur keindahan, penggunaan majas bertujuan agar penyair dapat mengungkapkan perasaan atau ide yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Dengan majas, pembaca dapat membayangkan perasaan penyair. 

Namun, penggunaan majas harus sesuai dengan konteks puisi. Majas yang biasa digunakan dalam puisi yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan.

Baca juga: Contoh Majas Metafora dan Penjelasannya

c. Tipografi

Tipografi merupakan penataan kata dan baris puisi sehingga membentuk visual pada teks. Penyusunan tersebut dapat berupa bentuk baris, penggunaan spasi dan tata letak tiap kata. Umumnya tipografi pada puisi menyerupai bentuk seperti bunga, garis menurun, alur tangga dan lain-lain. 

Selain menciptakan efek visual yang menarik, penggunaan tipografi dalam puisi dapat meningkatkan minat baca serta memperjelas pesan yang ingin disampaikan. 

d. Imaji 

Imaji dalam puisi sering ditemukan. Penggambaran ide dan perasaan dengan menggunakan alat indera sehingga pembaca dapat merasakan, melihat, ataupun mendengar segala hal yang dinyatakan oleh penyair.

Dengan unsur fisik ini, penyair dapat menggambarkan situasi yang dirasakan tanpa harus menggunakan kata-kata yang rumit.

e. Rima 

Rima dalam puisi adalah kesamaan bunyi di akhir kata setiap baris. Bunyi ini memberikan kesan keindahan dan keunikan pada puisi dan juga memikat pembaca karena nilai estetikanya. 

Umumnya, pola yang digunakan dalam puisi adalah a-b-a-b dan a-a-b-b.

2. Unsur Batin

a. Tema 

Dalam menciptakan puisi, penting untuk menentukan tema terlebih dahulu. Dengan tema, penyair dapat menentukan suasana, gaya bahasa, dan unsur-unsur lain yang dapat menghidupkan puisi sehingga puisi dapat berkembang.

b. Rasa

Untuk membuat puisi, penting melibatkan perasaan ketika menulisnya. Suasana hati penyair dapat mendukung proses menulis sehingga pembaca akan tersentuh dan mampu menerima pesan dengan baik. Rasa yang ditumpahkan tak hanya kesedihan saja, tetapi dapat berupa rasa kemarahan, kegeraman, kebencian, dan kebahagiaan.

c. Nada 

Nada dalam puisi memiliki arti sikap yang ditunjukkan penyair dalam menyampaikan pesannya. Sikap ini dapat berupa menasehati, menyindir, memuji, bercerita, dan lain-lain. Nada sangat dibutuhkan dalam puisi sebagai pendukung suasana yang akan dirasakan oleh pembaca.

d. Amanat

Setiap puisi yang diciptakan penyair memiliki pesan di dalamnya. Karena puisi menggunakan majas dan unsur fisik lainnya, pesan yang disampaikan umumnya tersirat di balik kata, bentuk, maupun tema puisi secara keseluruhan. 

Pesan dalam karya sastra dimaknai oleh setiap pembacanya sesuai dengan latar belakang dan pandangan masing-masing sehingga puisi tidak memiliki pesan yang mutlak. Kebebasan dalam menilik makna menjadi salah satu daya tarik puisi.

Baca juga: 5 Metode Menulis Puisi bagi Sastrawan Pemula

Puisi adalah salah satu produk kebudayaan yang perlu dilestarikan. Dengan memahami struktur puisi, diharapkan Kawan dapat berpartisipas dalam menjaga eksistensi sastra. Tetap berkarya dan ekspresikan dirimu!

Sumber:

Passos, A. D. S., Robot, M., & Margareta, K. M., . (2023). Analisis Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Puisi “Oh! Liberdade!” Karya Xanana Gusmao. Optimisme: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 4(2), 18–22.https://doi.org/10.35508/optimisme.v4i2.13668 

https://www.zenius.net/blog/struktur-puisi-unsur-ciri-contoh 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.