Malaysia saat ini menyaksikan lonjakan permintaan properti mewah dari warga Tiongkok. Pada tahun ini saja, permintaan untuk properti di kawasan elit seperti Bukit Damansara telah meningkat pesat. Menurut laporan dari The Straits Times, peluang pendidikan dan bisnis menjadi daya tarik utama bagi para investor Tiongkok.
Lingkungan politik yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan menjadi faktor kunci yang mendorong minat ini. Selain itu, kebijakan yang semakin ketat di negara-negara tetangga terhadap bisnis asing dan pendidikan juga turut mendorong minat terhadap properti mewah di Malaysia.
Harga Bukan Masalah
Unit residensial yang dihargai di atas RM1 juta, yang dikategorikan sebagai properti mewah, sangat populer di kalangan pembeli. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata apartemen baru, yang saat ini berada di kisaran RM582.887, seperti dilaporkan dalam laporan pasar properti Juwai IQI untuk kuartal pertama tahun 2024.
Menurut data dari Juwai IQI, minat pembeli properti Tiongkok di Malaysia mengalami peningkatan signifikan pada kuartal pertama tahun 2024. Kashif Ansari, CEO Juwai IQI, menyebutkan bahwa jumlah permintaan dari calon pembeli Tiongkok meningkat sebesar 42% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan peningkatan ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah transaksi. Ia juga menambahkan bahwa pembeli Tiongkok biasanya mencari rumah landed atau apartemen di kawasan seperti Kuala Lumpur dan Johor Bahru, dengan harga yang mencapai hingga RM2 juta.
Malaysia Jadi Magnet Investasi Properti Tiongkok
Sementara investor Tiongkok di seluruh dunia cenderung menjual properti mereka akibat kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi, minat mereka terhadap properti di Malaysia justru meningkat. Revisi program Malaysia My Second Home pada Juni 2023 dan posisi Malaysia sebagai destinasi investasi properti terpopuler kedua di Asia Tenggara bagi warga Tiongkok turut berkontribusi pada tren ini.
Pada Juni, pemerintah Malaysia merevisi skema visa Malaysia My Second Home, yang sekarang mengharuskan warga asing untuk membeli properti di negara tersebut. Langkah ini mengangkat posisi Malaysia dari peringkat ketiga pada tahun 2022 menjadi destinasi paling populer kedua di Asia Tenggara bagi pembeli properti Tiongkok, menurut laporan Juwai IQI pada awal tahun 2024.
Namun, meskipun dengan skema visa ini, Malaysia membatasi pembelian properti asing hanya pada pasar real estate yang dihargai di atas RM1 juta untuk melindungi penduduk lokal.
Gelombang Ekspansi
Jumlah warga Tiongkok di Malaysia meningkat tajam karena banyak yang datang untuk belajar atau bekerja. Pada tahun 2023, terdapat 44.043 mahasiswa Tiongkok, meningkat 35% dibandingkan tahun 2021, sementara jumlah eksekutif dan karyawan Tiongkok di perusahaan-perusahaan Tiongkok di Malaysia juga melonjak empat kali lipat, mencapai sekitar 45.000 orang.
Sejak diberlakukannya perjalanan bebas visa pada Desember 2023, kunjungan turis Tiongkok juga melonjak, dengan 1,1 juta pengunjung dalam lima bulan pertama tahun 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 1,4 juta pengunjung Tiongkok sepanjang tahun 2023 hingga 13 Agustus 2024.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News