Apakah Kawan saat ini memiliki seseorang yang spesial di hati? Seseorang yang terus menerus membuat Kawan merasa nyaman, semangat dalam menjalani hari-hari, ingin selalu berada di dekatnya, bahkan menjadi motivasi untuk melakukan hal yang positif.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh anak muda untuk mengungkapkan rasa jatuh cinta tersebut. Ada yang memilih untuk mengungkapkannya lewat chat, ada yang memberikan kado-kado kecil berisikan surat singkat, ada pula yang memilih untuk membuat playlist berisikan lagu-lagu romansa pilihannya untuk diberikan kepada orang yang disukai.
Di sisi lain, ada juga beberapa orang yang menggambar atau membuat sketsa sosok yang disukai, tetapi memilih untuk sekadar menyimpannya saja.
Tentunya, setiap cara yang telah disebutkan di atas akan memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang yang melakukan maupun menerimanya, termasuk dengan menyampaikan rasa cinta melalui sastra, salah satunya adalah dengan merangkai puisi. Jangan salah, penyampaian rasa cinta melalui puisi bukanlah suatu hal yang ketinggalan zaman, loh!
Mengembalikan Minat Bersastra
Selama menempuh jenjang pendidikan formal selama kurang lebih 12 tahun di Indonesia, pastinya Kawan pernah belajar membuat puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Terdapat 2 jenis puisi yang umum beredar di Indonesia, yaitu puisi lama dan puisi modern. Mayoritas puisi yang sering Kawan lihat di media sosial saat ini merupakan jenis puisi modern yang tidak terikat pada banyaknya aturan. Salah satu contoh puisi modern adalah puisi romansa.
Yuk, Ketahui 5 Jenis Puisi Lama dalam Khazanah Sastra Indonesia
Definisi dari puisi romansa menurut gramedia.com adalah puisi modern yang berisikan kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta. Sedangkan, menurut Sudarma (2019), puisi romansa adalah ungkapan hati dan perasaan penulis tentang asmara/cinta.
Lain halnya menurut Maisarah dkk. (2021), puisi romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik berisi kisah percintaan yang diselingi oleh perkelahian dan pertarungan. Singkatnya, puisi romansa berisi asmara maupun kisah cinta penulis yang ditulis dengan bahasa-bahasa romantik.
Salah satu contoh puisi romansa yang terkenal adalah puisi berjudul ‘Aku Ingin’ karya Sapardi Djoko Damono.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Indah sekali, bukan? Penulis puisi tersebut berhasil menggambarkan kerinduannya dalam mencintai seseorang dengan cara yang tulus dan sepenuh hati. Pemilihan kata yang digunakan juga sederhana, umum, dan mudah dipahami, tetapi perasaan cinta yang mendalam tetap tersampaikan dengan jelas.
Tidak hanya itu, penyair W.S. Rendra turut menciptakan sebuah puisi romansa yang hanya terdiri dari 4 kalimat saja, tetapi setiap kata mampu membuat siapapun yang membacanya merasa dicintai dengan hebat. Berikut ini isi puisi ‘Permintaan’ karya W.S. Rendra:
Wahai, Rembulan yang bundar
Jenguklah jendela kekasihku!
Ia tidur sendirian
Hanya berteman hati yang rindu.
Pemilihan kata pada puisi di atas juga tidak muluk-muluk, tetapi kita dapat memahami bahwa Penulis puisi tersebut kemungkinan sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya, tetapi saling merindukan satu sama lain. Jadi, ia hanya dapat ‘memohon’ kepada bulan untuk memastikan kekasihnya dapat tidur dengan nyenyak malam itu.
Membuat puisi romansa memang terlihat sederhana, tetapi membutuhkan permainan kata yang disertai dengan sebuah emosi agar isi dari puisi tersebut dapat tersampaikan dengan jelas, dari hati ke hati.
Tentu saja, membutuhkan usaha yang lebih besar dalam merangkai setiap kata, memilih majas, dan tidak lupa untuk menuangkan perasaan cinta yang mendalam agar tercipta sebuah puisi yang ‘sederhana’.
Referensi:
- https://kbbi.web.id/puisi
- https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/
- Maisarah, Lubis, A.A., Vadinda, F.Z., dan Dayana, R. (2023). Pengembangan Media Pop-Up pada Materi Puisi untuk Siswa Kelas VIII SMP. Eunoia, 1(2),164-174.
- Sudarma, P. (2019). Mengupas Puisi. Bali: CV. Media Educations
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News