Ruang digital telah digunakan untuk berbagai aktivitas pribadi dan kebutuhan publik. Media sosial merupakan ruang digital yang mencakup kedua aktivitas tersebut dan menjadi media penghubung yang bekerja sangat cepat, membuat suatu informasi tersebar secara luas.
Indonesia di tengah berbagai isu politik, hukum dan pemerintahannya menjelang Pilkada mengundang atensi publik yang begitu tinggi. Menariknya dari perkembangan terakhir justru menunjukkan sisi kecakapan digital para pengguna terutama dalam menyampaikan informasi penting secara ringkas.
Setelah ramai postingan Garuda berlatar belakang biru sebagai bentuk peringatan darurat nasional, muncul berbagai unggahan story re-share yang berisi penjelasan tentang poin krusial dari isu dugaan pengesahan RUU Pemilu oleh DPR yang bertentangan dengan putusan MK.
Hadirnya fitur tersebut dan ditanggapi oleh pengguna sebagai cara menyampaikan dan menyebarkan pengetahuan penting adalah sisi menarik yang patut diapresiasi. Dari berbagai konten singkat nan padat yang menjelaskan permasalahan yang tengah terjadi, membuat pengguna jadi paham apa yang tengah dibicarakan.
Fitur template ini juga pernah sangat viral dan berhasil membuat jutaan pengguna mengunggah ulang #AllEYESONPALESTINE dan #ALLEYESONPAPUA. Keberhasilan ini pernah ditulis di web resmi UII pada prodi Ilmu Komunikasi.
Dari berbagai postingan tersebut, banyak juga pengguna yang mengungkapkan baru tahu tentang isu tertentu melalui konten template add yours di Instagram. Mereka merasa penting untuk menyebarkan informasi tersebut bisa jadi dipengaruhi oleh pengetahuan sebelumnya tentang suatu isu atau karena merasa fomo (fear of missing out).
Meski belum ada data dan survey pasti terkait efektivitas fitur template digunakan untuk kepentingan yang positif. Namun, pemanfaatan teknologi yang mulai dikenal dengan sudut pandang nilai literasi oleh para pengguna instagram tersebut dapat menjadi awal baik. Hal ini demi memastikan masyarakat makin peduli dengan kebenaran informasi yang harus disebarkan secara luas.
Namun, sebagai pengguna sudah sepatutnya bersikap bijak dalam menggunakan fitur-fitur di media sosial. Karena di era jaringan, sepersekian detik informasi akan terus merambat ke seluruh pengguna. Oleh karena setiap pengguna bebas menggunakan fitur yang tersedia, bukan tidak mungkin akan ada potensi penyalahgunaan teknologi dan informasi. Jadi, jangan sampai informasi yang salah yang justru Kawan GNFI sebarkan, ya.
Dalam hal ini yang paling penting dan pasti mampu mengawal kecakapan penggunaan fitur-fitur tersebut adalah pengguna itu sendiri. Jadi, Kawan GNFI sebagai pengguna ruang digital harus selalu memperhatikan etika digital agar tidak semena-mena dalam meneruskan informasi dengan fitur medsos.
Bagaimana Cara Bijak Gunakan Fitur Ruang Digital?
Tentu agar lebih bijak dalam menggunakan ruang digital kita harus benar-benar mengenal dan mempelajari ruang digital yang digunakan termasuk media sosial. Mengenal disini berarti kita memahami tujuan dari hadirnya ruang digital tersebut dan apa saja yang dapat kita lakukan dengan tidak menyebarkan privasi diri dan mengganggu privasi orang lain.
Bijak dalam menggunakan fitur di ruang digital berarti kita mengerti tupoksi dan kegunaan masing-masing fitur. Jadi, tipsnya akan sangat bergantung pada ruang digital yang digunakan.
Siberkreasi sebagai salah satu akar rumput Gerakan Nasional Literasi Digital telah menerbitkan sejumlah panduan literasi digital yang dinamai “Modul 4 Pilar CABE”. CABE adalah Cakap-Aman-Budaya-Etika yang merupakan pilar dari literasi digital.
Akses modulnya di sini: https://gnld.siberkreasi.id/modul/.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News