Dalam upaya mengembangkan Desa Agropolitan yang mandiri dan berdaya saing, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan pengujian pH tanah di kebun-kebun milik warga Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pendekatan berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kepala Desa Gantang menyarankan dilakukannya pengujian pH tanah ini. Pengukuran pH tanah dilakukan karena tingkat keasaman tanah berperan penting dalam menentukan kesuburan dan kecocokan tanah untuk berbagai jenis tanaman.
Dengan data yang diperoleh, masyarakat desa diharapkan dapat memahami kondisi lahan mereka dan melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam pemilihan jenis tanaman yang sesuai atau menambah nutrisi tertentu untuk meningkatkan hasil panen.
Pengujian pH tanah ini merupakan langkah strategis dalam menentukan kondisi kesuburan tanah, yang merupakan faktor penting dalam produksi pertanian. Dalam kegiatan ini, mahasiswa UGM melakukan serangkaian tes untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan tanah di berbagai lahan pertanian milik warga.
Hasil dari pengujian tersebut akan menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi mengenai jenis pupuk dan teknik pengelolaan tanah yang lebih sesuai untuk tanaman yang dibudidayakan oleh para petani setempat.
Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang sebagai Pestisida Organik: Program Kerja KKN di Desa Tulakan
Gambar 1. Pelaksanaan pengujian pH tanah. Sumber: Dokumentasi pribadi
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa pemahaman mengenai pH tanah sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian. “Dengan mengetahui pH tanah, kita bisa menyesuaikan jenis tanaman yang cocok dan pupuk yang tepat. Ini bisa meningkatkan hasil panen secara signifikan,” ungkapnya.
Selain itu, mahasiswa tersebut juga menekankan pentingnya pengetahuan ini untuk keberlanjutan pertanian di masa depan. “Dengan tanah yang subur dan dikelola dengan baik, kita bisa menjaga produktivitas pertanian dan mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Selain melakukan pengujian, mahasiswa UGM juga mengadakan sesi sosialisasi bagi warga Desa Gantang, menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Salah satu topik yang dibahas adalah cara meningkatkan keasaman pH tanah agar menjadi netral.
Para petani diperkenalkan dengan dolomit sebagai upaya untuk mengatasi keasaman tanah. Selain itu, dalam sesi sosialisasi tersebut, warga juga diedukasi mengenai bahaya tanah asam dan faktor-faktor yang menyebabkan tanah menjadi asam. Mahasiswa KKN juga membuat peta persebaran pH tanah kebun warga yang dipasang di depan balai desa Gantang.
Warga Desa Gantang menyambut baik kehadiran mahasiswa UGM dan merasa senang dengan adanya kegiatan pengujian pH tanah ini. Banyak dari mereka yang sebelumnya belum memahami betapa pentingnya pH tanah dalam pertanian, dan kegiatan ini membuka wawasan mereka tentang cara mengelola lahan pertanian secara lebih efektif.
Program pengembangan Desa Agropolitan di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang ini merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian desa melalui optimalisasi potensi pertanian dan pengembangan sektor-sektor lain seperti agrowisata.
Dengan adanya program ini, diharapkan desa-desa di Kecamatan Sawangan dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki daya saing yang tinggi, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional.
Kegiatan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa UGM di Desa Gantang adalah salah satu contoh nyata kontribusi dunia akademis dalam pembangunan desa. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah pedesaan yang masih memerlukan banyak dukungan untuk pengembangan potensi lokal.
Suaseikakap Lakukan Inovasi dan Perbaikan Infrastruktur Desa
Dalam jangka panjang, hasil dari pengujian pH tanah dan kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan hasil pertanian di Desa Gantang. Para petani diharapkan dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian mereka.
Dengan demikian, pembangunan Desa Agropolitan yang berbasis pada pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat terwujud, membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat desa.
Melalui kolaborasi antara universitas dan masyarakat, Desa Gantang dapat menjadi contoh sukses dari upaya pembangunan desa berbasis pertanian yang terintegrasi, dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan seperti ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi besar pemerintah untuk menciptakan desa-desa yang mandiri, maju, dan sejahtera di seluruh Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News