Ekonomi kreatif semakin menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor ini tidak hanya memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Produk Domestik Bruto (PDB) negara, tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi secara kreatif dan inovatif.
Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa ekonomi kreatif akan menjadi ekonomi masa depan Indonesia, di mana generasi muda diharapkan mampu berperan sebagai katalisator keberlanjutan sektor ini.
Dalam acara “Creative Circle Connection” yang berlangsung di Urban Forest Cipete, Jakarta, pada 20 Agustus 2024, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan bahwa nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah mencapai Rp1,4 triliun.
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Amerika Serikat dengan Hollywood berada di posisi pertama, diikuti oleh Korea Selatan dengan K-Pop dan K-Drama. Namun, Sandiaga optimis bahwa Indonesia memiliki potensi untuk melampaui kedua negara tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan jika seluruh generasi muda membersamai pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia, dalam beberapa tahun yang akan datang, sektor ini akan melesat naik ke peringkat pertama. Karena ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan Indonesia," jelasnya.
Predikisi Tren Ekonomi Kreatif 2024: Dari Audio Visual Hingga Gim Ponsel
Mengedepankan keotentikan dan kolaborasi
Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya keotentikan, relevansi, dan talkability dalam produk-produk ekonomi kreatif. Konten yang dihasilkan harus mampu menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
"Saya melihat bahwa content is king, tapi packaging is queen. Kalau content ketemu packaging akan menjadi a kingdom. Dan kunci menuju kingdom adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ungkap Sandiaga.
Senada dengan Sandiaga, Sayed Muhammad dari USS Network juga menyoroti bahwa perkembangan pesat ekonomi kreatif di Indonesia didorong oleh pentingnya konten dalam membentuk brand image suatu produk.
"Karena konten itu yang jadi brand image dari suatu produk," ujar Sayed.
Co-Founder Manual, Hadi Ismanto, turut menambahkan bahwa pelaku ekonomi kreatif perlu jeli dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Hal ini harus dibarengi dengan kualitas, keotentikan, dan storytelling yang kuat.
"Masyarakat ini sangat peduli dan sangat demanding mengenai kualitas. Bahwa ketika mereka mau ke coffee shop, mau ke restoran, atau berbelanja brand lokal mereka ingin tahu konteksnya, storytelling. Dan apa saja nilai otentik yang dibawa sebagai sebuah brand," jelas Hadi.
5 Kabupaten/Kota Inspiratif dalam Program KaTa Kreatif 2024
Peluang kolaborasi di sektor ekonomi kreatif
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, kolaborasi adalah kuncinya. Adanya platform berperan sebagai penghubung antara dunia usaha dan dunia profesional tentunya dapat menciptakan ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
Dengan potensi yang besar dan dukungan dari berbagai pihak, ekonomi kreatif Indonesia memiliki peluang untuk menjadi kekuatan ekonomi utama di masa depan.
Menparekraf Sandiaga Uno optimis bahwa jika seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, bersinergi dalam mengembangkan sektor ini, Indonesia bisa menjadi pemimpin global dalam ekonomi kreatif.
"Karena ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan Indonesia," tegasnya.
Hal ini pun akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing produk lokal, dan memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global. Sektor ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia, membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
UMKM Kreatif: Potensi Bisnis Maritim untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
