Secara ekologis, rumput laut berperan sebagai produsen dalam rantai makanan bagi keseimbangan ekosistem laut. Sebagai jenis alga, rumput laut menyediakan makanannya melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari dan nutrisi yang ada di laut. Proses ini menghasilkan bahan organik yang disebut biomassa yang menjadi sumber makanan organisme di laut.
Dengan perannya sebagai sumber energi, rumput laut membantu menjaga populasi herbivora tetap stabil sehingga dapat mencegah meledaknya jumlah populasi di ekosistem. Hal ini menunjukkan hubungan rumput laut dengan organisme lain memang lekat.
Pasalnya, rumput laut juga membentuk habitat bagi organisme seperti ikan kecil, udang, dan lain-lain. Umumnya, mereka yang menjadikan rumput laut sebagai habitat, merupakan organisme yang memangsa rumput laut.
Dengan menyediakan habitat yang beragam, rumput laut sangat berperan dalam mendukung keanekaragaman hayati laut dan menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk keseimbangan puncak rantai makanan.
Kira-kira, keistimewaan apa lagi yang dimiliki rumput laut? Yuk, bedah informasi tersebut bersama!
Karakteristik dan Jenis Rumput Laut
Rumput laut memiliki keunikan yang membuat mereka berbeda dari tanaman lainnya. Jika tumbuhan memiliki akar untuk menyerap air dan nutrisi, maka rumput laut memiliki holdfast. Fungsinya untuk melekatkan jenis alga ini pada dasar laut (substrat) sehingga tidak terbawa arus.
Terdapat tiga jenis rumput laut, yaitu rumput laut hijau, merah, dan coklat. Umumnya, rumput laut memiliki tekstur yang lembut dan padat seperti jeli. Namun, rumput laut merah jenis alga koralin berbeda. Jenis rumput laut ini memiliki tekstur keras seperti batu. Mereka menyimpan kapur ke dalam dinding sel.
Rumput laut merupakan salah satu organisme yang pertumbuhannya paling cepat. Seperti jenis rumput laut kelp (Macrocystis pyrifera) asal California yang dapat tumbuh hampir satu meter dalam sehari. Bahkan bisa terus bertumbuh hingga 50 meter.
Rumput Laut dan Lingkungan
Tahukah Kawan, 70% oksigen di bumi dihasilkan oleh lautan? Rumput laut dan fitoplankton yang berkontribusi dalam menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Dikutip dari Kvaroy Arctic, hutan hujan menyumbang 28% produksi oksigen, sedangkan 2% sisanya berasal dari sumber lainnya.
Selain menyumbang oksigen, rumput laut juga memiliki kemampuan menyerap karbon dari atmosfer hingga 200 juta ton setiap tahunnya sehingga dapat mengurangi pengaruh perubahan iklim. Bahkan ketika jenis alga ini mati, sebagian karbon yang tersimpan di dalam jaringan tubuhnya akan dipindahkan ke lautan.
Selain menyerap karbon dari atmosfer, rumput laut juga memperbaiki kualitas perairan dengan menurunkan kadar keasaman, menghilangkan zat-zat berbahaya, seperti pupuk kimia atau limbah dari saluran pembuangan.
Baca juga: Rumput Laut Punya Peluang Besar di Sektor Maritim, Bagaimana Potensinya?
Rumput Laut dan Manfaatnya pada Kesehatan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa rumput laut dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam hal. Kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi, membuat rumput laut menjadi olahan makanan yang bernutrisi. Dikutip dari Forbes Health, protein yang terkandung dalam rumput laut setara dengan kandungan protein telur. Selain itu, terkandung pula asam amino yang baik untuk kesehatan.
Rumput laut juga kaya akan serat. Maka dari itu, jenis alga ini cocok sebagai pilihan menu untuk diet. Karena serat berfungsi meningkatkan rasa kenyang, membantu penurunan berat badan, serta membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
Olahan Rumput Laut
Di wilayah Asia, rumput laut jenis Porphyra (dikenal sebagai Nori) dikonsumsi baik secara langsung atau diolah menjadi sup. Hal ini sering Kawan jumpai pula sebagai pembungkus sushi.
Selain dikonsumsi secara langsung, jenis alga ini juga memiliki ekstrak yang berguna dalam berbagai industri, yaitu senyawa fikoloid pada rumput laut merah. Senyawa ini dapat membuat partikel-partikel dalam suatu cairan tetap tercampur. Oleh karena itu, Fikoloid menjadi bahan pendukung dalam agar karena sifatnya sebagai penstabil dan pemadat cairan.
Selain agar, terdapat pula jenis fikoloid lainnya yaitu karagenan. Biasanya digunakan dalam industri makanan, seperti susu, keju, yogurt, dan makanan bayi. Selain makanan, karagenan juga ditemukan dalam produk seperti pasta gigi, kosmetik, dan cat.
Rumput laut hijau juga memiliki kandungan penting yang bermanfaat. Kandungan beta karotennya dapat digunakan sebagai pewarna makanan berwarna kuning-oranye dalam keju, margarin, mayones, dan multivitamin.
Baca juga: Penggunaan Serat Alami Tumbuhan sebagai Bahan Tekstil yang Ramah Lingkungan
Rumput laut berperan penting dalam keseimbangan ekosistem laut. Tak hanya itu, eksistensinya juga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, perlu tindakan nyata untuk melindungi alga ini. Jaga laut dan bumi yang kita tinggali!
Sumber:
- Devon Wildlife Trust.https://www.devonwildlifetrust.org/sites/default/files/2020-05/Super%20Seaweed%20Facts.pdf. Diakses pada Agustus 2024
- Glassman, Suzie. https://www.forbes.com/health/nutrition/health-benefits-of-seaweed/. Diakses pada Agustus 2024
- Maneveldt, Gavin., & Catherine Browne.https://africageographic.com/stories/10-facts-about-seaweeds-interesting-uses-for-seaweed/. Diakses pada Agustus 2024
- Wipranata, Djidjin., & Stevie. (2021). Fasilitas Pemanfaatan Rumput Laut Di Laut Wula, Nusa Tenggara Timur. Jurnal STUPA: Vol. 3 (2) https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12423
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News