4 rekomendasi novel sastra indonesia yang mengangkat isu isu perempuan - News | Good News From Indonesia 2024

4 Rekomendasi Novel Sastra Indonesia yang Mengangkat Isu-Isu Perempuan

4 Rekomendasi Novel Sastra Indonesia yang Mengangkat Isu-Isu Perempuan
images info

Pemberdayaan perempuan di negara multikultural belum sepenuhnya tercapai 100%. Isu-isu diskriminasi gender dan pemberdayaan perempuan masih terus menjadi isu yang selalu diperjuangkan oleh para aktivis pemerhati isu perempuan dan aliansi masyarakat lain hingga saat ini.

Dilansir dari laman komanasperempuan.go.id, ada lima isu prioritas dalam rencana kerja yang juga akan terus mereka lakukan mulai sejak 2020 sampai 2025. Kelima isu tersebut adalah: Perempuan dalam konflik dan bencana, perempuan pekerja, perempuan tahanan dan serupa tahanan, termasuk kondisi panti rehabilitasi untuk disabilitas, perempuan korban kekerasan seksual, termasuk yang berbasis siber, dalam konteks keluarga dan lembaga pendidikan serta penguatan kelembagaan.

Isu-isu tersebut juga berusaha disuarakan dan direfleksikan oleh beberapa penulis Indonesia melalui karya-karya novel yang mereka hasilkan.

Jika Kawan juga tertarik mempelajari isu tersebut lebih mendalam, berikut rekomendasi 4 novel yang ditulis oleh penulis Indonesia.

1. Novel Malam Seribu Jahanam

Novel Malam Seribu Jahanam
info gambar

“Malam Seribu Jahanam” merupakan novel kedua yang ditulis oleh pengarang dan akademisi asal Indonesia, Intan Paramaditha. Novel yang diterbitkan pertama kali pada Juni 2023 lalu ini, mengangkat isu ketimpangan kelas, menyentil ragam konsep praktik beragama, keluarga, budaya, dan mitologi nusantara serta orang terpinggirkan yang seringkali terlupakan.

Novel ini dengan cermat melibatkan pengalaman hidup perempuan sebagai tokoh-tokoh utamanya. Kisah tentang tiga dara, cucu-cucu dari nenek Hajjah Victoria binti Haji Tjek.

Ketiga cucu itu telah diramalkan, satu cucu berkelana, satu menjaga, dan satu lagi menjadi pengantin. Dari rumah nenek Victoria segala peristiwa bermula.

2. Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam

Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam
info gambar

Pernah tinggal selama 6 bulan di Sumbawa, penulis Dian Purnomo, sekaligus pemerhati isu kekerasan gender pada perempuan dan anak sukses menulis Novel “Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam”.

Novel ini mengangkat isu persoalan tradisi kawin tangkap yang terjadi di Sumbawa. Dengan tokoh utama bernama Magi Diela, Dian Purnomo mencoba mengisahkan bagaimana peliknya kehidupan seorang tokoh Magi, lulusan sarjana pertanian dari Yogyakarta yang kembali mengabdi ke kampung halamannya.

Baca juga: Ini 5 Buku Bacaan Wajib yang Direkomendasikan bagi Ibu Muda

Berbekal pengalaman risetnya selama tinggal di Sumbawa, Dian berhasil menggugat praktik-praktik tradisi yang mengandung unsur kekerasan terhadap perempuan melalui karyanya. Seperti apa perjuangan Magi? Bagi Kawan yang belum membacanya, buku ini termasuk salah satu buku yang menarik dibaca.

3. Novel Entrok

Novel Entrok
info gambar

Novel ini ditulis oleh Okky Madasari, seorang sastrawan sekaligus sosiolog Indonesia. Novel yang pertama kali terbit di tahun 2010 ini, mengangkat kisah seorang perempuan pekerja yang didiskriminasi. Dalam hal ini diskriminasi gender, kelas sosial dan pemberian upah.

Melalui tokoh Sumarni, ibu Sumarni, dan anak Sumarni bernama Rahayu, novel ini tidak hanya mencoba mengulik pengalaman hidup perempuan dari keluarga miskin, melainkan juga mencoba memberi gambaran perbedaan kehidupan generasi berlatar tahun 1950-an sampai 1990-an.

Baca juga: Novel Angkatan Balai Pustaka-Pujangga Baru Jadi Buku Bacaan Pelajar Indonesia

Uniknya, novel ini dipadukan dengan kata-kata berbahasa Jawa. Jika Kawan bukan berasal dari Jawa, tidak perlu khawatir karena novel ini menyediakan catatan kaki di dalamnya untuk memudahkan pembaca.

4. Novel Di Tanah Lada

 Novel Di Tanah Lada | Sumber gambar: Goodreads
info gambar

Novel ini ditulis oleh seorang penulis perempuan asal Lampung, bernama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.Melalui novel “Di tanah Lada”, penulis yang telah menerbitkan 27 buku ini, mencoba mengangkat kisah kehidupan seorang anak perempuan 6 tahun bernama Ava yang lahir dari orangtua yang tidak harmonis—Ayah yang kejam terhadap ia dan ibunya. 

Uniknya, novel ini juga mengisahkan tentang persahabatan dan gambaran kehidupan masyarakat marginal di Jakarta. Ziggy begitu piawai membuat pembaca dewasa terharu dengan kisah persahabatan anak-anak melalui dialog-dialog Ava dengan sahabatnya.

Melalui novel ini, pembaca tidak hanya diajak untuk menyelami kehidupan Ava dan ibunya yang tidak berdaya melawan kekejaman suaminya yang patriarkis. Namun, juga diajak untuk melihat bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan seorang bapak juga dilatarbelakangi oleh trauma generasi yang diturunkan.

Itulah beberapa rekomendasi novel sastra dari penulis-penulis Indonesia yang patut dibaca jika Kawan ingin mendalami masalah isu-isu perempuan. Semoga Kawan sudah baca salah satunya, ya.

 

Referensi:

https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-lima-isu-prioritas-komnas-perempuan-2020-2025-jakarta-14-februari-2020

https://lpmhayamwuruk.org/2023/05/resensi-buku-perempuan-yang-menangis-kepada-bulan-hitam-karya-dian-purnomo.html

https://www.mediajabar.com/sastra/resensi-dan-sinopsis-novel-entrok-karya-okky-madasari




Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.