lebih dekat dengan lihaga surga tak berpenghuni di sulawesi utara - News | Good News From Indonesia 2024

Lebih Dekat dengan Lihaga, Surga Tak Berpenghuni di Sulawesi Utara

Lebih Dekat dengan Lihaga, Surga Tak Berpenghuni di Sulawesi Utara
images info

Lihaga mungkin masih belum terlalu terdengar gaungnya di telinga wisatawan. Pulau kecil tak berpenghuni seluas 8 hektar yang berlokasi di Likupang Barat Minahasa Utara ini memang masih kalah populer dengan Bunaken. Padahal, pesonanya tak bisa dianggap sebelah mata. Konon, sekali mendatangi, pengunjung akan langsung terpikat dan ingin kembali.

Sejarah

Nama "lihaga" tak luput dari drama cerita rakyat, sebagaimana dituturkan oleh Soleman Montori, akademisi sekaligus mantan Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kota Manado, dilansir oleh TribunManado.

Dahulu kala, ada puteri peri jelita bernama Manuru. Kecantikannya menarik hati Manupitu, seorang raksasa sakti dan jahat, untuk mempersuntingnya. Namun, Manuru menolaknya mentah-mentah.

Dia lari ke Pulau Bangka untuk menghindari kejaran Manupitu yang dikuasai amarah. Di sana, ia menjelma menjadi manusia dan bersembunyi di dalam hutan belantara. Manupitu yang mengetahui tempat persembunyian Manuru pun mengobrak-abrik hutan belantara tersebut.

Penduduk Likupang yang tinggal tak jauh dari lokasi keheranan saat mendengar suara pepohonan tumbang. Mereka menyangka ada orang ingin membuka perkebunan. Tak ingin terus-menerus dilanda penasaran, beberapa di antara mereka kemudian mendekat dengan menyeberang menggunakan perahu.

Tak seperti bayangan, yang mereka lihat ternyata raksasa mengamuk membabi buta. Kaget bercampur takut, penduduk Likupang segera berbalik arah. Sementara dari sisi Manupitu, ia mengira segerombolan orang yang sedang naik perahu tersebut hendak menyelamatkan Manuru. Ia pun menghentikan amukannya dan pergi mengejar mereka. Padahal kenyataannya, Manuru tidak diselamatkan siapa-siapa. Ia masih berada di hutan.

Singkat cerita, warga Likupang yang berteriak minta bantuan tersebut selamat setelah ditolong oleh nelayan bernama Lahope. Manupitu mati dan tubuhnya yang membusuk di permukaan laut menjadi batu karang.

Sementara itu, Manuru yang mengetahui kondisi sudah aman menemui Lahope untuk berterima kasih. Mereka saling jatuh cinta, tetapi tidak bisa bersama karena manusia dan peri memang tidak boleh bersatu

Akhirnya, secara berkala, mereka sepakat untuk bertemu. Manuru akan menyanyikan sebuah lagu sebagai pertanda untuk memanggil Lahope. Tempat pertemuan pun disepakati batu karang yang notabene sudah disterilkan oleh Lahope dari jamahan penduduk sekitar. Ia bilang bahwa batu karang tersebut tak boleh didatangi karena bisa menjelma menjadi raksasa lagi.

Mulanya, Lahope langsung datang saat mendengar nyanyian merdu Manuru. Namun, lama-lama ia mengingkari. Lahope tak pernah datang lagi. Hingga tiba suatu masa, ada nelayan mendengar samar-samar suara nyanyian, tetapi ia tak melihat wujud si penyanyi yang sebenarnya adalah Manuru.

Seraya ketakutan, mereka berkata, "I hoga" yang artinya "ih hantu". Batu karang tersebut lama-lama terkikis menjadi pasir putih yang indah. Lahope dan Manuru tak pernah bertemu lagi. Adapun nama LIHAGA diambil dari pelafalan "ih hoga" yang notabene di tempat tersebut para nelayan kerap mendengar suara nyanyian tak berwujud.

Daya Tarik

Sebagai pulau tak berpenghuni, Lihaga bisa dijadikan tempat untuk healing. Betapa tidak, pengunjung bisa mendapatkan ketenangan maksimal karena tak ada "kehidupan" sebagaimana di kota yang rentan dengan kepenatan.

Jika ingin mengelilingi pulau, pengunjung juga bisa mewujudkannya hanya dalam beberapa saat saja mengingat pulaunya memang tak luas. Mereka akan disuguhi beragam pemandangan dalam satu waktu: karang pantai berpasir hutan rimba belantara dan pantai berbentuk teluk. Hamparan pasirnya yang lembut bak tepung juga seolah pengingat bahwa kelembutan bisa meluluhkan hati yang keras.

Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Pulau Lihaga

Ada beragam kegiatan yang bisa pengunjung lakukan di Pulau Lihaga yaitu sebagai berikut:

  1. Keliling pulau
  2. Menyelam
  3. Snorkeling
  4. Berperahu kano
  5. Menikmati pasir
  6. Berfoto
  7. Berenang di bibir pantai

Cara Pergi ke Lihaga

Cara akses ke Lihaga cukup mudah. Dari Manado pengunjung bisa langsung ke Likupang. Di sana, mereka bisa ke Pelabuhan Serai, kemudian lanjut naik speedboat atau mereka juga bisa ke Pelabuhan Munte dan dilanjutkan dengan naik Ferry. Untuk speedboat, pengunjung harus membayar sejumlah tertentu, sementara untuk ferry pengunjung tak perlu bayar alias gratis.

Likupang boleh dibilang surga yang masih belum banyak dijamah oleh wisatawan. Itu sebabnya ia bisa dijadikan salah satu destinasi wisata anti-mainstream untuk mendapatkan pengalaman tak biasa di Sulawesi Utara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.