Prasasti asal Getasan, Kabupaten Semarang yang dianggap hilang selama hampir dua abad ternyata tersimpan di gudang sebuah museum di Negeri Belanda. Prasasti yang diberi nama Prasasti Damalung ini diduga dipindahkan ke Belanda antara 1822-1825.
Prasasti Damalung ditemukan oleh Residen Semarang Hendrik Jacobus Domis pada tahun 1824. Dirinya sendiri menjabat sebagai Residen Semarang sejak tahun 1822-1825. Setelah itu, prasasti tersebut tak terekam keberadaannya.
Mengenal Asal Muasal Majapahit, Ternyata Ada di Mojokerto, lho!
Sekretaris Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia Bonnie Triyana berkesempatan melihat benda bersejarah yang penting ini di gudang museum yang terletak di kota kecil s-Gravenzande, Belanda selama dua abad.
“Momen yang membahagiakan karena sejak lama para ahli purbakala berharap bisa menemukan kembali prasasti yang sempat “hilang” ini,” tulis Bonnie di akun X nya.
“Prasasti ini penting bagi peradaban bangsa Indonesia: ia diciptakan oleh kalangan intelektual era Hindu-Budha (1371 saka atau 1449 Masehi) di kawasan skriptoria Merapi-Merbabu.” lanjutnya.
Awal mula
Perburuan prasasti Damalung atau yang juga dikenal sebagai Prasasti Ngadoman ini tak lepas dari pertemuan antara Bonnie Triyana dengan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso di akhir 2022.
Tri Subekso saat itu mengaku punya data bahwa Prasasti Damalung berada di Belanda. Dia kemudian meminta bantuan Bonnie Triyana untuk melacak keberadaan prasasti ini. Sejarawan ini kemudian dibantu oleh Pim Westerkamp, seorang kurator senior.
Prasasti Cunggrang, Sima, dan Kutukan yang Menyertainya
“Saya berharap Prasasti Damalung ini bisa dipulangkan ke Tanah Air, seperti benda-benda cagar budaya lain yang telah berhasil dipulangkan dari Belanda ke Indonesia,” kata Tri Subekso yang dimuat dari Jawa Pos.
Disambut gembira
Kabar ditemukannya Prasasti Damalung disambut gembira oleh tokoh pemuda Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Purwanto. Dia mengaku kisah mengenai prasasti ini sudah hilang dari ingatan warga.
“Cerita tentang Prasasti Damalung nyaris tenggelam dan bahkan hampir tidak pernah terdengar lagi di lingkungan Dusun Ngaduman yang disebut lokasi awal ditemukannya prasasti tersebut,” ungkapnya yang dimuat Kompas.
Ratusan Tahun Teronggok, Indonesia Akan Membawa Pulang Prasasti Pucangan dari India
Purwanto menyebut warga tak pernah melihat secara langsung prasasti tersebut. Informasi mengenai prasasti itu juga sangat minim, kecuali yang tersebar di media sosial. Dia juga sempat menanyakan hal itu kepada sesepuh desa, tetapi mereka juga tidak tahu.
“Prasasti Damalung bukan sekadar benda cagar budaya yang bernilai sejarah, tapi sekaligus juga menjadi salah satu bukti peradaban kuno yang pernah ada dan berkembang di Indonesia, khususnya di lereng Gunung Merbabu,” ungkapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News