Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman pangannya termasuk sumber pangan karbohidrat. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional Indonesia, terdapat 77 jenis pangan lokal yang dapat menjadi sumber pangan karbohidrat pengganti nasi. Seperti di antaranya, jagung, singkong, sagu, talas, pisang, dan lain sebagainya.
Sebelum politisasi beras di era Soeharto, masyarakat telah lama memproduksi pengetahuan pangan lokal menjadi olahan makanan pengganti nasi. Di Indonesia timur, upaya mengonsumsi produk pangan lokal pengganti nasi masih dilestarikan oleh masyarakat sebagai makanan tradisional hingga saat ini. Seperti misalnya di Papua, Maluku, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Ada dua jenis olahan makanan pangan lokal selain beras, warisan nenek moyang terdahulu yang dapat dijumpai di Indonesia timur. Seperti, Papeda dan Kasuami.
Bagaimana cara membuatnya dan cerita cara masyarakat lokal menyajikannya? mari simak artikel berikut.
1. Papeda
Kawan GNFI tentunya sudah tidak asing lagi mendengar nama ini. Sebuah makanan bertekstur kental berbahan dasar sagu yang berasal dari Papua dan Maluku. Makanan yang kerap kali disajikan dalam acara-acara adat ini, diolah dengan cara menghaluskan tepung sagu dan mencampurkannya dengan garam dan bawang putih yang sudah dihaluskan.
Setelah itu, air mendidih dituangkan secukupnya ke dalam wadah yang sudah berisi campuran sagu, garam dan bawang putih yang sudah dihaluskan itu, untuk kemudian diaduk-aduk sampai mengental.
Papeda biasanya disajikan bersama lauk ikan masak kuah kuning. Selain di Papua dan Maluku, makanan serupa papeda ini juga masih dikonsumsi oleh masyarakat di Sulawesi Selatan dan Tenggara, namun berbeda sebutan dan gaya penyajian.
Di Sulawesi Selatan, papeda dikenal dengan sebutan Kapurung. Makanan yang masih dijajakan di warung-warung makan ini, disajikan dengan cara mencampurkan sagu yang telah dikentalkan itu ke dalam kuah ikan masak kuning atau kuah khusus yang telah diracik bumbu-bumbu dan sayur-sayuran. Kapurung biasanya dimakan bersama lauk pauk seperti ikan, terong bakar, dan daging.
Baca juga:Kapurung, Makanan Segar nan Menyehatkan dari Sulawesi
Sedangkan di Sulawesi Tenggara, tepatnya di kota Kendari, makanan tradisional ini biasanya dikenal dengan sebutan Sinonggi. Di kendari, makanan ini bebas disajikan sesuai selera.
Dengan kebebasan itu, penyajiannya tidak harus dengan kuah ikan masak, melainkan juga bisa disajikan dengan kuah daging atau dengan cumi. Kudapan sayur bening bayam, kacang panjang, irisan jagung hingga sayur tumis kangkung pun bisa dijadikan pelengkap makanan olahan sagu tersebut.
Tahukah kawan, berdasarkan data informasi nilai gizi, kandungan karbohidrat dari Papeda setara dengan nasi dan tinggi akan kalori (61 kkal), sehingga dapat memberikan sumber energi yang baik bagi tubuh. Selain itu, kandungannya yang rendah lemak (0,10 g) membuat makanan ini rendah akan kolestrol.
2. Kasuami
Kasuami adalah makanan tradisional berbahan dasar singkong yang berasal dari pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Di daerah perkampungan, makanan olahan singkong berbentuk tumpeng ini masih dikonsumsi masyarakat setempat sebagai makanan pokok.
Dahulu, Kasuami sering dikonsumsi oleh masyarakat nelayan, karena keawetannya yang tidak mudah basi. Makanan yang kerap kali juga disajikan dalam acara adat ini, dapat bertahan sekitar 14 sampai 20 hari sehingga dapat dijadikan sebagai makanan perbekalan nelayan untuk melaut.
Kasuami dimasak dengan cara mencuci singkong yang telah diparut kulitnya, kemudian digiling menggunakan alat parutan seperti memarut kelapa. Hasil gilingannya kemudian dikeringkan selama 1-3 jam dengan cara dibungkus menggunakan kain yang bersih untuk mengurangi kadar air singkong.
Hasil gilingan singkong yang sudah kering dan padat kemudian dihancurkan menggunakan tangan sampai halus. Lalu, disaring menggunakan anyaman bambu untuk mengumpulkan tekstur singkong yang lebih halus. Cara ini juga sekaligus membantu mempercepat proses pengukusan.
Kasuami dikukus menggunakan teknik tradisional. Hasil gilingan singkong yang sudah kering dan dihaluskan akan disimpan ke dalam anyaman kelapa berbentuk kerucut, lalu disimpan ke dalam periuk gerabah yang di dalamnya sudah berisi air.
Setelah masak, makanan pengganti nasi ini biasanya disantap bersama lauk ikan masak, sayur bening, atau hidangan lauk pauk yang lain sesuai selera.
Baca juga:7 Makanan Khas Sulawesi Tenggara yang Otentik dan Patut untuk Dicoba
Untuk kandungan gizi, kawan tidak perlu khawatir karena makanan berbahan dasar singkong atau ubi kayu ini juga memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang tinggi. Tidak hanya itu, kandungan lemak total dari Kasuami juga terbilang rendah, sekitar 0,30 gram. Maka, tidak heran jika makanan ini bisa menjadi makanan pokok pendamping lauk pauk.
Itulah dua dari sekian makanan olahan pangan lokal pengganti nasi yang bisa kawan ketahui dari Indonesia Timur. Bahkan, tahukah kawan, bahwa Badan Pangan Nasional Indonesia juga terus berupaya untuk mensosialisasikan gerakan pelestarian dan konsumsi pangan lokal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Gerakan advokasi ini untuk mendukung pengembangan teknologi pengolahan ragam produk pangan bergizi berbasis sumber daya lokal yang sekaligus dapat menjadi produk pengetahuan bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pangan di masa mendatang.
Sumber:
https://badanpangan.go.id/blog/post/advokasi-kampanye-promosi-dan-sosialisasi-tentang-konsumsi-pangan-lokal-kepada-aparat-dan-masyarakat
https://badanpangan.go.id/blog/post/kenyang-gak-harus-nasi-ini-dia-penggantinya
https://www.kompas.com/food/read/2021/08/02/135502375/5-makanan-pokok-pengganti-nasi-dari-sulawesi-tenggara-daerah-asal-apriyani
https://sultrakini.com/9-fakta-unik-papeda-papua-mirip-sinonggi-di-kendari/
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231101103729-267-1018468/cara-membuat-papeda-papua-yang-enak-dan-kenyal
https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/222/nilai-kandungan-gizi-papeda
https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/151/nilai-kandungan-gizi-ketela-pohon-singkong-segar
https://www.rri.co.id/kuliner/277157/mengenal-kasuami-makanan-khas-buton
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News