Jetis – Kelompok mahasiswa KKN PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan sosialisasi dan praktik pemanfaatan limbah plastik melalui konsep ecobrick di SDN Jetis 2, pada tanggal 5—6 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesadaran lingkungan serta pengurangan sampah plastik yang kini menjadi salah satu masalah utama di masyarakat.
Pentingnya Pengelolaan Limbah Plastik
Limbah plastik telah menjadi permasalahan global yang memerlukan perhatian serius. Di Indonesia, jumlah limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik terus meningkat setiap tahunnya, yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Melihat kondisi ini, para mahasiswa KKN PPM UGM mengambil inisiatif untuk mengenalkan konsep ecobrick sebagai solusi sederhana namun efektif dalam mengurangi dampak negatif limbah plastik.
Ecobrick adalah sebuah metode mengolah sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi bahan bangunan yang berguna. Caranya adalah dengan memasukkan limbah plastik yang bersih dan kering ke dalam botol plastik hingga padat, sehingga menjadi botol yang kuat dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat furnitur, taman, hingga konstruksi bangunan sederhana.
Sosialisasi di SDN Jetis 2
Kegiatan di SDN Jetis 2 dimulai pada hari Senin, yaitu dengan melakukan sesi sosialisasi yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 3—6. Para mahasiswa KKN PPM UGM memberikan penjelasan mengenai dampak buruk limbah plastik bagi lingkungan serta manfaat dari konsep ecobrick.
Dalam kegiatan tersebut, mereka menjelaskan bahwa plastik yang sering kita gunakan sehari-hari, seperti kantong plastik, bungkus makanan, dan botol minuman, sangat sulit terurai di alam dan dapat bertahan hingga ratusan tahun.
"Sampah plastik yang dibuang sembarangan bisa mencemari tanah dan air, serta membahayakan kehidupan hewan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola sampah plastik dengan bijak, salah satunya melalui pembuatan ecobrick," ujar Muhammad Farid, salah satu mahasiswa yang memberikan materi sosialisasi.
Praktik Pembuatan Ecobrick
Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan ecobrick. Para siswa diajak untuk mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan sekolah dan rumah mereka, kemudian membersihkannya dan memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil.
Setelah itu, sampah plastik tersebut dimasukkan ke dalam botol plastik yang sudah disediakan oleh para mahasiswa.
Selama praktik ini, para siswa tampak antusias dan bersemangat. Mereka dibimbing oleh para mahasiswa untuk memastikan setiap botol terisi dengan padat dan tidak menyisakan ruang kosong.
"Ini seperti membuat mainan, tetapi sekaligus menjaga lingkungan," ujar seorang siswa kelas 5 yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Para guru juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kepala Sekolah SDN Jetis 2, Dwi Setiti, S.Pd., menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKN PPM UGM.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk mendidik anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas," ungkapnya.
Harapan ke Depan
Selain untuk mengenalkan konsep ecobrick, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Para mahasiswa KKN PPM UGM berharap bahwa siswa-siswa di SDN Jetis 2 dapat menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi lingkungan sekitarnya dalam mengelola limbah plastik secara bertanggung jawab.
Melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa masyarakat, terutama anak-anak sekolah, dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan mulai menerapkan langkah-langkah kecil yang bisa berdampak besar bagi kelestarian alam.
Inisiatif pembuatan ecobrick ini menunjukkan bahwa upaya menjaga lingkungan dapat dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Mahasiswa KKN PPM UGM pun berkomitmen untuk terus mengedukasi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik yang lebih baik di masa mendatang.
Penulis: Muhammad Farid, Muhammad Firman Al-Khawarismi, Alifia Zahra Khoirunnisa
Fotografer: Maya Enggar, Bramudya Bintang Pradivsa, Alifia Zahra Khoirunnisa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News