PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengukir prestasi membanggakan dengan menjadi perusahaan penyeberangan terbesar di dunia. Dengan mengoperasikan 225 unit kapal laik laut yang melayani lebih dari 290 rute penyeberangan di seluruh Nusantara, ASDP terus memperkokoh perannya sebagai jembatan yang menyatukan Indonesia.
Dari jumlah rute yang ada, 70 persen merupakan rute perintis yang memperkuat layanan konektivitas hingga wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sementara 30 persen lainnya adalah rute komersial yang menopang kelancaran lintasan perintis.
"Kami terus melakukan berbagai upaya penambahan kapal dan rute hingga pelosok Tanah Air untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan negara penyedia jasa penyeberangan terbesar di dunia. Kami selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat," ujar Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, sebagaimana bersumber dari keterangan tertulis.
Sosok Ira Puspadewi, Perempuan yang Ahli di Bidang Transportasi
Digitalisasi yang membantu pelayanan
Pada semester pertama tahun 2024, ASDP berhasil melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia. Digitalisasi ini mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan, yang berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP.
Dengan meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dibukukan juga mencapai Rp356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.
Sejak tahun 2014, ASDP telah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan lonjakan jumlah penumpang. Rencana ini, yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan apresiasi terhadap capaian kinerja ASDP dan menekankan pentingnya peningkatan fasilitas dan pelayanan di industri perkapalan, pelabuhan, dan penyeberangan.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, juga sudah memberikan apresiasi atas pencapaian ASDP yang telah berupaya menjadi operator armada penyeberangan terbesar. Sebagai negara kepulauan, Erick menekankan pentingnya peningkatan fasilitas dan pelayanan di industri perkapalan, pelabuhan, dan penyeberangan.
Ia juga mendorong ASDP untuk terus berinovasi, seperti yang telah dilakukan melalui layanan pembelian tiket ferry daring, Ferizy. Erick memuji Ferizy sebagai bentuk transformasi digital ASDP yang memudahkan pengguna jasa penyeberangan dalam melakukan reservasi dan pembelian tiket secara daring.
KRI Diponegoro-365, Kapal Perang Indonesia yang Melanglang Buana hingga Laut Mediterania
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
