Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan pada permukaan gigi akibat aktivitas bakteri di dalam mulut yang disebabkan tidak rajin menyikat gigi secara rutin sejak usia dini. Untuk mencegah karies gigi pada anak, tim mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pemeriksaan gigi gratis SDN 1 Nitikan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Tengah pada 17-18 juli lalu.
Kiane Plano Jayatara, mahasiswa KKN dari Fakultas Kedokteran Gigi dalam keterangan kepada wartawan, Senin (22/7), mengatakan mahasiswa sengaja melakukan program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut yang diikuti praktek langsung berupa sikat gigi bersama dan pemeriksaan gigi gratis untuk anak-anak sebagai langkah pencegahan karies sejak dini.
“Program ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu meningkatkan kesadaran dan kesehatan gigi serta mulut di masyarakat,” kata Kiane.
Ino, demikian ia akrab disapa, menyebutkan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut, di hari pertama, para siswa juga diberikan edukasi mengenai penyakit gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, serta cara pencegahannya dan teknik perawatan gigi berlubang.
Tersenyum Ceria, Meriahnya Kegiatan Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) di SDN 1 Tanjung Mulya
Sebagai persiapan untuk program sikat gigi bersama, Ino dan tim memberikan panduan langkah-langkah menyikat gigi yang benar, mencakup durasi, teknik menyikat gigi, jenis sikat gigi yang direkomendasikan, serta cara merawat sikat gigi.
Sementara untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa di kelas, terdapat pre-test dan post-test saat memberikan edukasi. Pre-test dilaksanakan untuk mengetahui kebiasaan menyikat gigi mereka, sedangkan post-test diberikan ketika di akhir pemberian edukasi untuk mengevaluasi pemahaman mereka.
“Setiap anak yang berpartisipasi aktif dalam edukasi ini mendapatkan hadiah berupa ikan hias yang dapat dirawat sebagai penghargaan,” katanya.
Selanjutnya pada hari kedua, siswa diajak untuk melakukan praktik menyikat gigi bersama. Setiap anak diberikan satu set peralatan menyikat gigi yang terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, dan dua gelas disposable untuk berkumur. Praktik ini dirancang agar anak-anak dapat belajar cara menyikat gigi yang benar dengan bimbingan langsung.
Untuk mempermudah pemahaman, tim KKN juga menyediakan phantom gigi atau gigi tiruan yang digunakan sebagai alat peraga. Dengan menggunakan gigi tiruan ini, tim KKN menunjukkan langkah-langkah menyikat gigi yang benar secara terperinci, seperti mengajarkan teknik menyikat dari atas ke bawah, membersihkan bagian samping belakang gigi, menyikat bagian dalam gigi, serta membersihkan bagian lidah.
Melalui demonstrasi ini, diharapkan anak-anak dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan mulut dan gigi serta dapat mempraktikkan teknik yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Senyum Ceria: Ajak Anak-Anak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Sikat Gigi Massal
Setelah praktik menyikat gigi, dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi gratis. Pemeriksaan dilakukan menggunakan diagnostic set disposable. Setiap anak diperiksa dengan menggunakan set peralatan yang terdiri dari cermin gigi, probe, pinset, dan alat pemeriksa lainnya yang diperlukan.
Setiap alat yang digunakan memastikan kebersihan dan higienitas yang optimal untuk mencegah penularan infeksi. “Pemeriksaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami karies atau gigi berlubang, dengan hanya satu dari 25 anak yang memiliki gigi sehat,” ujarnya.
Muhammad Putra Aji Cokrodiningrat, salah satu anggota tim KKN PPM UGM Sekawan Magetan, mengatakan mahasiswa KKN uga melakukan program pencegahan stunting dengan memberikan susu gratis untuk siswa setelah melakukan pemeriksaan gigi gratis.
“Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, memperkuat tulang dan gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh” paparnya.
Penulis: Endita Widianti/ Tim KKN-PPM UGM 2024 Sekawan Magetan Sub-Unit Desa Nitikan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News