mengenal apa itu hoarding disorder tindakan yang suka menimbun barang dan penyebabnya - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Apa Itu Hoarding Disorder, Tindakan yang Suka Menimbun Barang dan Penyebabnya

Mengenal Apa Itu Hoarding Disorder, Tindakan yang Suka Menimbun Barang dan Penyebabnya
images info

Hoarding Disorder atau gangguan penimbunan merupakan gangguan yang membuat seseorang merasa kesulitan untuk membuang benda sehingga terjadi penimbunan barang. Oleh karena itu, orang dengan gangguan menimbun barang (hoarding disorder) terus mengalami kesulitan dalam membuang atau berpisah dengan barang-barang, terlepas dari apakah barang tersebut memiliki fungsi dan nilai atau tidak.

Biasanya, hoarding disorder muncul disebabkan adanya perasaan akan membutuhkan barang tersebut.

Dilansir dari psychiatry.org, prevalensi gangguan menimbun barang sekitar 2,6%. Dari persentase tersebut, hoarding disorder lebih banyak dirasakan oleh orang-orang berusia di atas 60 tahun. Akan tetapi, sebagian besar penelitian melaporkan bahwa timbulnya perilaku ini berkisar antara usia 15 dan 19 tahun.

Sederhana, tetapi Berpengaruh, Langkah-Langkah Mungil untuk Menjaga Kesehatan Mental

Penyebab Hoarding Disorder

Frost and Hartl (1996) sebagaimana dilansir dari sciencedirect.com mengungkapkan, penimbunan kompulsif merupakan gangguan yang disebabkan oleh masalah yang cukup kompleks.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab hoarding disorder. Akan tetapi, kondisi ini kerap dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan mental, seperti obsessive-compulsive disorder (OCD), skizofrenia, dan depresi.

Beberapa masalah yang turut memengaruhi munculnya hoarding disorder ialah ketidakmampuan dalam memproses informasi, masalah keterikatan emosional, penghindaran perilaku, dan keyakinan disfungsional tentang sifat kepemilikan.

6 Cara Mencegah Kecemasan Finansial, Kesehatan Mental Tetap Aman
  1. Ketidakmampuan dalam memproses informasi

Ketidakmampuan dalam memproses memori yang dapat menyebabkan muncul keragu-raguan dalam diri penyintas menjadi salah satu faktor adanya tindakan penimbunan barang. Biasanya, penimbunan barang ini merupakan wujud dari keragu-raguan sekaligus menjadi salah satu langkah untuk menghindari pengambilan atau menunda keputusan.

Penundaan ini berkorelasi dengan perasaan takut membuat kesalahan yang timbul dalam diri penyintas. Oleh karena itu, menyimpan semua barang mungkin merupakan cara untuk menghindari pengambilan keputusan.

  1. Keterikatan emosional

Suatu benda dapat menimbulkan ikatan emosional yang cukup kuat bagi penyintas. Individu dengan gangguan menimbun barang melihat banyak barang mereka sebagai representasi dari diri mereka sendiri.

Barang-barang ini juga dapat memberi mereka rasa nyaman atau aman. Hal ini dapat disebabkan adanya nilai atau kenangan yang melekat dari barang tersebut, terlepas apakah ada fungsinya atau tidak.

  1. Kelemahan dalam mengingat.

Penimbunan barang juga berkorelasi dengan daya ingat penyintas. Para penyintas hoarding disorder memiliki kekurangan dalam mengorganisasikan barang sesuai kategori sehingga mereka meletakkan barang atau benda di area yang mudah temukan. Akibatnya, tindakan ini mampu menimbulkan penumpukan di suatu area.

Music and Artist For Healing: Bagaimana Musik dapat Menyelamatkan Kesehatan Mental?

Ciri-Ciri Hoarding Disorder

Orang dengan gangguan hoarding disorder memiliki ciri umum, di antaranya keragu-raguan, perfeksionisme, penghindaran, penundaan, kesulitan dalam merencanakan dan mengatur tugas, dan mudah teralihkan.

Akan tetapi, ciri umum ini tidak serta merta dapat dijadikan sebagai patokan sehingga seseorang perlu diagnosis lebih lanjut.

Sementara itu, individu dengan hoarding disorder biasanya memiliki gejala yang juga dapat dilihat secara umum, di antaranya:

  • Merasa cemas saat hendak membuang barang
  • Sulit mengambil keputusan
  • Menyimpan barang sampai mengganggu fungsi ruangan di rumah
  • Melarang orang lain membersihkan rumahnya
Griya Schizofren : Penggerak Kesejahteraan Mental di Indonesia

Pengobatan Hoarding Disorder

Pengobatan hoarding disorder sebagian besar berfokus pada pendekatan perilaku. Obat-obatan dapat diberikan sebagai pengobatan tambahan jika pengidapnya juga mengalami kecemasan ataupun depresi.

Saat konsultasi dan pengobatan, dokter akan menanyakan beberapa hal, misalnya

  • "Apakah Anda merasa sulit untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang milik Anda?", atau
  • "Apakah Anda memiliki banyak barang yang memenuhi dan mengotori ruang utama di rumah Anda?"

Untuk melengkapi tinjauan tersebut, dokter juga dapat melakukan kunjungan ke rumah penyintas untuk menilai gangguan dan risiko terkait.

Meski demikian, jika kunjungan rumah tidak memungkinkan, dokter akan mencoba mengumpulkan informasi tambahan dari informan yang dapat dipercaya, seperti pasangan atau kerabat dengan persetujuan pasien.

Mengenal Apa Itu Mom Shaming dan Dampaknya Bagi Ibu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.