ari satelit palapa sejarah dan daftar satelit hingga sekarang - News | Good News From Indonesia 2024

Peringatan Hari Satelit Palapa, Inilah Sejarah dan Daftar Satelit yang Dimiliki

Peringatan Hari Satelit Palapa, Inilah Sejarah dan Daftar Satelit yang Dimiliki
images info

9 Juli 1976 menjadi tanggal yang bersejarah untuk Indonesia karena pada hari tersebut satelit pertama milik Indonesia, Satelit Palapa resmi mengorbit di luar angkasa. Tak hanya menjadi yang pertama di Indonesia, satelit tersebut juga menjadi satelit komunikasi pertama di Asia Tenggara.

Dalam buku yang ditulis oleh Ishadi Soetopo dan Sumarsono Sumardjo berjudul "Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya" yang terbit pada tahun 1999 dijelaskan bahwa Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang membangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD), menyusul Kanada dan Amerika Serikat.

Ide peluncuran satelit ini digagas oleh Presiden Soekarno dengan tujuan penyatuan dan pemerataan komunikasi dari seluruh wilayah di tanah air. Terdiri dari wilayah yang sangat luas, terpisah, dan berbentuk kepulauan menghadirkan tantangan dan kendala tersendiri dalam bidang komunikasi antar daerah.

Hari Satelit Palapa diperingati untuk mengingat kesuksesan Satelit Palapa dalam menjangkau komunikasi yang lebih luas, mempercepat penyebaran informasi, dan meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah tanah air. Hingga saat ini, tercatat sudah ada sembilan Satelit Palapa yang telah diluncurkan pemerintah Indonesia. Namun, sejak tahun 2020, Satelit Palapa D menjadi satelit terakhir yang beroperasi. Satelit Palapa D sekarang telah digantikan dengan Satelit Telkom-4 dan BRIsat.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Satelit Palapa, yuk simak penjelasan berikut!

Sejarah Hari Satelit Palapa 9 Juli

Setelah menggagas tentang penyatuan komunikasi di Indonesia melalui satelit, Presiden Soeharto memberikan mandat kepada dua Pejabat Dinas Pos dan Telekomunikasi, yaitu Mayjen Soehardjono dan Ir. Yahya Sutanggar Tengker untuk merealisasikan gagasan tersebut.

Meskipun sempat pesimis karena saat itu kondisi perekonomian Indonesia sedang berbenah dan satelit adalah barang yang mahal, tapi mereka dapat mewujudkannya. Satelit selesai dibuat pada Februari 1975. Peluncuran perdana dilakukan di Amerika Serikat pada 8 Juli 1976 dan 9 Juli waktu Indonesia melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit (SPU) Cibinong, Bogor.

Momen bersejarah itu disaksikan oleh Presiden Soeharto yang didampingi pejabat lainnya. Peluncuran tersebut juga disiarkan oleh TVRI secara langsung.

Sejarah Hari Ini (9 Juli 1976) - Palapa A1, Satelit Pertama Indonesia

Sejarah Satelit Palapa di Indonesia

Perjanjian kerja sama antara Indonesia yang saat itu diwakili Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) dengan Hughes Aircraft Company dilakukan pada 5 Juli 1974. Perusahaan tersebut kemudian bertanggung jawab dalam proyek Satelit Palapa termasuk membangun dua stasiun komunikasi, satu stasiun pengendali utama, lima stasiun lintasan utama, dan empat stasiun lintasan tipis yang ditempatkan di beberapa wilayah di Indonesia.

Satelit tersebut diberi nama Palapa oleh Presiden Soeharto yang diambil dari Sumpah Palapa milik Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit.

Satelit Palapa A1 diluncurkan dengan menggunakan roket Delta 2914 dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 83 derajat Bujur Timur (BT). NASA menjadi penanggung jawab selama peluncuran dan menyerahkan pengawasannya kepada stasiun pengendali di Glenwood, New York. Setelahnya, PERUMTEL (kini PT Telkom) mengambil kendali satelit tersebut.

Kemunculan Satelit Palapa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk meluncurkan satelit mereka. Hal ini dibuktikan dengan satelit dari Telkom, Garuda, Indostar, Cakrawala, dan PSN yang mengudara setelahnya.

Peringatan Hari Satelit Palapa B1
info gambar
SATRIA-1, Satelit terbesar di Asia milik Indonesia, Kawan Sudah Tahu Belum?

Daftar 9 Satelit Palapa yang Diluncurkan hingga Sekarang

Sejak peluncuran perdana Satelit Palapa A1 pada 1976 hingga kini telah terjadi sembilan regenerasi satelit dengan nama serupa.

  1. Satelit Palapa A1

Satelit dengan model HS-333 itu memiliki ketinggian 3,41 meter, diameter 1,9 meter, dan berat 574 kg. Satelit Palapa A1 mulai beroperasi pada 16 Agustus 1976 hingga 1983. Cakupan wilayah yang terjamah meliputi Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Saat itu, Satelit Palapa A1 dikendalikan oleh PERUMTEL.

  1. Satelit Palapa A2

Pada 1977, satelit ini diluncurkan yang berfungsi sebagai cadangan apabila satelit A1 mengalami kegagalan. Satelit Palapa A2 mulai berfungsi secara mandiri ketika satelit pendahulunya berhenti beroperasi pada 1985.

  1. Satelit Palapa B1

Satelit penerus generasi ketiga ini diluncurkan pada 1983 menggunakan pesawat STS misi ke-7 Challenger. Satelit ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan komunikasi Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Pada 1990, Palapa B1 berhenti beroperasi dan digantikan oleh Palapa B2.

  1. Satelit Palapa B2

Diluncukan pada 3 Februari 184, satelit yang berperan sebagai pengganti Palapa B1 ini mengalami kegagalan pada salah satu bagian dan tidak dapat berfungsi secara maksimal. Akhirnya, satelit dengan nama Palapa B2 Pengganti (B2P) dibuat untuk menggantikan satelit ini.

  1. Satelit Palapa B2P

Diluncurkan pada 20 Maret 1987 dengan masa operasi selama 9 tahun dan berhenti pada 1996. Rencana awal peluncuran satelit ini adalah pada tahun 1986, tetapi kecelakaan pesawat Challenger membuat rencana tersebut tertunda dan baru terlaksana pada tahun 1987.

  1. Satelit Palapa B2R

Satelit Palapa B2R bukanlah satelit baru melainkan Palapa B2 yang mengalami kerusakaan dan diperbaiki. Diluncurkan pada 13 April 1990 dan memiliki masa operasi selama 10 tahun dimulai dari 1990 hingga 2000

  1. Satelit Palapa B4

Palapa B4 menjadi satelit selanjutnya yang diluncurkan pada 14 Mei 1992. Peluncurannya memakan waktu selama empat hari untuk menguji peralatan dan komunikasi guna memastikan fungsi transponder dan pengaruhnya. Palapa B4 mulai beroperasi pada 1992 hingga 2005.

  1. Satelit Palapa C1 & C2

Kedua satelit ini diluncurkan pada 1996 dengan masa berlaku yang berbeda. Palapa C1 hanya berlaku tiga tahun setelah peluncuran, sedangkan C2 berlaku hingga 2011. Perusahaan dalam negeri, Satelindo (kini Indosat) turut mengoperasikan kedua satelit ini.

  1. Satelit Palapa D

Berbeda dengan satelit generasi sebelumnya, Palapa D dirancang oleh Thales Alenia Space, perusahaan kendaraan antariksa asal Prancis. Satelit ini diluncurkan pada 2009 dan berhenti beroperasi pada 1 Juli 2020.

Setelah masa berlaku Palapa D, satelit bernama Nusantara 2 akan menggantikan posisi Palapa D. Namun, hal tersebut gagal karena roket peluncur yang membawa satelit pengganti itu mengalami kendala beberapa menit sebelum masuk ke orbit satelit dan hilang kontak.

Dampak dari kekosongan satelit yang mengisi orbit tertentu adalah penghapusan kepemilikan slot orbit oleh International Telecommunication Union (ITU). Jika Indonesia tidak dapat menempatkan satelitnya di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang telah ditetapkan, slot pada orbit tersebut akan dihapus. Diketahui bahwa Palapa D saat itu mengorbit di 113 BT.

PT Indosat Tbk sebagai pemilik satelit Palapa D menyatakan tidak akan menggunakannya lagi. Keputusan tersebut membuat pemerintah harus segera mengambil tindakan. Kemudian pada 2021, Kementerian Komunikasi dan Informasi memilih PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna baru filling satelit di slot orbit 113 BT. Saat ini, Satelit Telkom-4 dan BRIsat menjadi pengganti Satelit Palapa D.

Pertama di Asia Tenggara, Mengenal 10 Generasi Satelit Palapa Milik Indonesia

Sumber:

  • https://tribratanews.babel.polri.go.id/2023/07/09/info-humas-9-juli-peringati-hari-satelit-palapa/#:~:text=Hari%20Satelit%20Palapa%20bertujuan%20untuk,diperingati%20sebagai%20Hari%20Satelit%20Palapa.
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/25992/satelit-nusantara-dua-gagal-orbit-inilah-langkah-kominfo/0/artikel
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/33005/memastikan-penyediaan-layanan-telekomunikasi-slot-orbit-113-bt-jatuh-ke-telkomsat/0/artikel
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/31916/siaran-pers-no-06hmkominfo012021-tentang-kelanjutan-penggunaan-filling-satelit-indonesia-di-slot-orbit-113bt/0/siaran_pers

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
IF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.